"Junghwan!" Yang dipanggil menolehkan kepala
Seorang Gadis bernama Jena menghampiri Junghwan sambil membawa sesuatu di tangannya
Di lain tempat yang tak jauh dari tempatnya Junghwan, Kamu sedang mencari keberadaan lelaki itu yang sejak pagi belum terlihat, Biasanya Junghwan datang menjemput mu untuk berangkat bersama tapi tidak hari ini, Kamu juga tidak tahu kenapa
Junghwan menatap Jena dengan tatapan bingung karena Gadis itu menundukkan kepalanya sambil tersenyum "ada apa Jena?" Tanya Junghwan lagi
Jena menyerahkan apa yang dibawanya pada Junghwan sambil tersenyum malu, Junghwan tak langsung mengambilnya, Dalam benaknya kenapa Jena memberikan sesuatu padanya, Maksudnya dalam rangka apa?
"Untuk apa?" Raut wajah Jena yang semula tersenyum berubah masam, Junghwan jelas melihatnya, Karena merasa tidak enak Ia mengambil Pemberian dari Jena dan membuatnya kembali tersenyum
"Hwanie!!" Keduanya menoleh secara bersamaan dan mendapati kamu yang berlari ke arah mereka, Lebih tepatnya Junghwan, Senyum di wajah Jena kembali luntur
"Oh, Hi Jena" Sapa kamu tapi Jena tak membalas, Ia pergi begitu saja, Kamu menatap kepergiannya dengan tatapan bingung lalu beralih menatap Junghwan seolah bertanya
Junghwan menggelengkan kepala pertanda tidak tahu, Kamu yang tak mau ambil pusing mengabaikan, Tatapan mu beralih pada sesuatu yang dipegang Junghwan "Itu apa?" Tanya mu
"Oh ini, Jena yang berikan" Kamu menganggukan kepala, Tak lama kamu tersenyum, Junghwan yang melihat mu seperti itu sedikit menjauh
"Perasaan ku tidak enak" ucap Junghwan yang sebenarnya bercanda, Dia memang suka sekali menggoda mu
"Bercanda, Kenapa?" Kamu menatapnya cukup lama
"Dekat dengan Jena ya?" Junghwan menghela nafas kasar "apa tidak ada pertanyaan yang lebih berbobot dari pada itu?" Kamu berpikir sejenak setelahnya menggelengkan kepala
"Sudahlah, ayo ke kantin"
"Yey makan..di traktir Junghwan."
"Hei."
"Hehe..wlee..." Tak terima di ledek Junghwan berlari mengejar mu, Mereka yang melihat sudah tak heran lagi dan memaklumi karena siapa sih yang tidak tahu kalian berdua
Dua orang yang selalu menempel seperti lem, Dimana ada Junghwan maka di situ ada kamu begitu juga sebaliknya, Kalian mungkin sangat menggemaskan di mata orang orang, Bahkan ada beberapa yang berharap kamu dan Junghwan menjalin hubungan tapi itu tidak berlaku bagi satu orang, Jena.
Kamu tidak bodoh untuk tidak bisa membaca segala macam tingkah lakunya setiap kamu melihatnya dengan Junghwan
Jena menyukai Junghwan.
Ya.
Itu memang benar
Fakta besarnya Jena juga tidak menyukai mu, tidak tidak, ini bukan asal berpikir tapi kamu mendengar sendiri dari mulut temannya Jena saat kamu berada di salah satu bilik toilet dua hari yang lalu, Kamu mendengar beberapa orang berbicara dan dalam obrolannya mereka menyebut nama mu, Junghwan dan Jena
"Gadis itu, kau tahu...siapa namanya, oh ya Hana, Dia seperti parasit yang selalu menempeli Junghwan kemana pun lelaki itu pergi, wajar kenapa Jena muak melihatnya"
Waktu terus berlalu hingga bel yang ditunggu semua orang terdengar, apalagi kalau bukan bel pulang
Kamu mengemasi barang mu lalu keluar dari kelas, Sepanjang jalan kamu tersenyum membalas orang yang menyapa mu, Tujuan mu saat ini adalah pergi ke kelasnya Junghwan untuk pulang bersama
Saat sampai kamu menghentikan langkah ketika melihat lelaki itu tak sendiri, Melainkan bersama dengan Jena di depan kelas dan entah Junghwan yang terlalu peka atau apa, Dia menatap tepat ke arah mu
Kamu hanya diam, Tersenyum pun tidak sama sekali, Sepuluh menit kamu menunggu obrolan keduanya pun selesai, Jena yang tadinya tersenyum luntur seketika saat melewati mu tapi meski begitu kamu tetap melempar senyum padanya
Kamu menoleh ketika pundak mu dirangkul seseorang, Siapa lagi kalau bukan Junghwan
"Maaf" ucap Junghwan
Cup.
Kamu mendorongnya sedikit menjauh lalu menatap sekitar
"Junghwan, Nanti ada yang lihat" Junghwan menghela nafas kasar lalu menarik mu kembali agar berdiri dekat dengannya
"apa aku terlihat peduli?" Kamu memutar mata malas
Sepanjang jalan tak ada obrolan diantara kalian berdua, Kamu diam, bukan tidak tahu harus bicara apa, banyak sebenarnya yang ingin kamu bicarakan tapi entahlah, Perasaan mu sangat aneh hari ini
"Jangan marah, hanya hari ini.."
"apa?" Kamu tahu apa maksudnya tapi memilih untuk pura pura tidak tahu
Junghwan menghentikan langkah begitu juga dengan kamu, Dia menarik kedua bahu mu agar menghadap ke arahnya
grep.
Cup.
"Kalau kau mau, aku akan jujur pada semua orang agar kamu tidak terlalu banyak berpikir, trust me. aku hanya mencintai mu, Sejak aku mengambil tangan mu dari Ayah, mengucapkan janji suci, di situ aku sudah berjanji untuk seumur hidup menjaga mu, kau satu satunya, tidak ada yang lain..."
Kamu melepas pelukan
"Kau...tahu?"
Junghwan tersenyum tipis
"Katakan apa yang tidak aku ketahui tentang mu, hei...bagi orang Jena mungkin sempurna tapi bagi ku, So Hana istri ku. jauh lebih sempurna."
"Junghwan...jangan keras keras nanti ada yang dengar" ucap mu sambil melihat sekitar
"Biarkan saja, biar Jena tidak mengganggu ku lagi, aku hanya mau diganggu oleh istri ku saja"
"Junghwan."
"Gemasnya, istri siapa ini?"
Siapapun akan percaya kalau kalian berdua mungkin berpacaran tapi bagaimana dengan menikah?
Ya.
Kamu dan Junghwan...
Sepasang sahabat yang kini merangkap menjadi Suami dan Istri di usia kalian yang masih muda, Siapa lagi pelakunya kalau bukan orang tua kalian
Tentu saja.
Tapi kamu atau pun Junghwan tidak menyesal karena kalian menikah pun atas dasar Cinta, Suka sama Suka jadi tidak masalah, Tenang saja. Meski sudah menyandang status baru, Kamu dan Junghwan tidak tinggal satu atap, Masih terpisah, Jika Junghwan rindu bisa datang ke Rumah mu yang berada tepat di sebalah Rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TREASURE - END✔ | ONESHOOT STORY
FanfictionKamu yang bukan apa apa jelas merasa sangat beruntung memiliki mereka dalam hidup mu, Tapi cuaca gak melulu cerah kan, Jalanan juga gak semuanya lurus, ini cuma sedikit cerita kamu bersama mereka Siapkan camilan dan mari ikuti alurnya, Tak kenal ma...