Kamu yang terkenal ramah di mata semua orang, Membalas setiap sapaan yang di lontarkan kepada mu, Sepanjang jalan semua mata tertuju pada mu, Walau sudah menjadi makanan sehari hari tetap saja merasa risih tapi tidak kamu tunjukan
Tiba tiba seseorang datang mengambil alih buku yang kamu bawa, Buku milik mu yang mau kamu letakan di loker
"Hi cantik.." Kamu membalas sapaan semua orang di Sekolah kecuali satu orang, Yaitu lelaki yang bersama dengan mu saat ini, Sampai kapan pun kamu tidak akan membalas dia
"Jangan ganggu, sana pergi" ucap mu lalu mengambil buku buku milik mu yang berada di tangannya dengan sedikit kasar tapi kamu tidak peduli
Tapi bukannya pergi, Lelaki itu tetap diam di sebelah mu, Mengikuti kamu melangkah, Kamu menghela nafas, Biarkan saja namanya juga orang gila, orang waras kalau di beritahu mengerti tapi dia sebaliknya
Setelah meletakan buku buku mu di loker, Kamu pergi ke kantin untuk mengisi perut dengan Lelaki itu yang masih mengikuti mu, Kamu sudah hiraukan dia tapi tetap saja dia bersikap seolah kalian ini dekat.
"Bisa kau menjauh, aku terganggu." ucap mu to the point
"Kenapa?"
"Kim Doyoung."
Kantin yang semula ramai mendadak hening, Semua mata tertuju pada kalian berdua karena Doyoung yang mengikis jarak hingga kalian terlihat sangat, sangat, dekat.
"Jangan kurang ajar" Doyoung tersenyum miring
"Hanya dengan mu" Kamu berdecak kesal, Hendak mendorong Doyoung menjauh tapi pergelangan tangan mu di tahan olehnya
"What the hell?!"
"Shutt, Mulut mu tidak pantas berkata kasar sayang.."
"Dasar gila!"
"Karena mu aku gila."
Kejadian satu tahun yang lalu...
Kamu dengan perasaan yang senang datang ke Sekolah untuk memberikan bekal makan siang untuk Kekasih mu yang sedang latihan Basket, Sampai di lapangan, Kamu berteriak memanggil namanya yang mana itu berhasil menyita perhatian semua orang bukan hanya Doyoung, Kekasih mu.
Cup.
Kamu tersenyum malu karena Doyoung mencium pipi mu tanpa bilang
"Sayang ku bawa apa?" Menghiraukan semua mata yang menatap kalian, Kamu menarik Doyoung ke tepi lapangan
"Sandwich Ayam." Kamu menganggukan kepala
"Do you like it?"
"I like it, thank you babe.."
Jangan tanya orang orang yang melihat mu berpelukan dengan Doyoung, Tentu mereka merasa iri bahkan dengki
Khusus untuk Perempuan, Sejak menjalin hubungan dengan Doyoung, Banyak yang tidak suka pada mu dan menunjukannya secara terang terangan bahkan bermuka Dua
Tapi kamu tidak peduli, ini hidup mu. Kamu sayang Doyoung begitu juga sebaliknya jadi apa gunanya penilaian orang, tidak penting selagi kamu tidak membuat mereka rugi
"Kamu tidak latihan?" tanya Doyoung
"Tidak"
"Kenapa?" Kamu terkekeh pelan lalu mengusap sudut bibir Doyoung yang terdapat saus, Sudah besar tapi makannya seperti anak kecil
"Kamu lupa, Ketua Cheers untuk Pertandingan nanti bukan aku"
"Benarkah?" Doyoung agak terkejut karena dia benar benar tidak tahu
"Bagaimana bisa?" Kamu menggelengkan kepala
"Pelatih meminta ku memberi kesempatan pada Sera" Doyoung berdecak kesal
"Tahu begitu aku tidak mengiyakan ajakan Juan, aku mengiyakan karena aku pikir kamu yang jadi ketua Cheers nya nanti" Kamu tersenyum tipis lalu mengusap pelan pipi Doyoung
Tanpa kamu sadari, ada yang menatap mu tak suka dari kejauhan
"its okay, aku akan tetap datang untuk mendukung mu di bangku penonton"
"Sayang..." Kamu terkekeh pelan lalu memberikan pelukan pada Doyoung yang merajuk
Hari demi hari berlalu dan yang di nanti semua orang telah tiba, Pertandingan Basket antar Sekolah bergengsi yang ditunggu akhirnya terlaksana, Karena ini hari special kamu tampil cantik dengan mengenakan tank top putih yang dilapisi kemeja tipis berwarna biru serta Rok denim diatas lutut
Sempurna.
Doyoung pasti menyukainya
Sampai di tempat pertandingan, Kamu memilih duduk di bangku paling atas agar terlihat, Meski banyak yang tak suka kamu tapi masih banyak yang menyukai kamu, Buktinya banyak yang menawarkan agar kamu duduk dengan mereka tapi kamu menolak secara halus
"Doyoung semangat!!!"
Doyoung yang sudah memasuki lapangan menoleh ke arah mu yang melambaikan tangan padanya, ia tersenyum tipis lalu balas melambai
Selama pertandingan kamu tak henti hentinya meneriakan nama Doyoung, Meski tak menjadi pemandu sorak dilapangan bukan berarti kamu tak bisa menyemangatinya di luar lapangan, Pertandingan hari ini berakhir dengan Tim Doyoung sebagai Pemenangnya
Kamu tentu senang bukan main tapi kesenangan mu luntur ketika Sera menghampiri Doyoung dan menciumnya tepat di bibir yang di saksikan oleh semua orang
•••••
Cup.
Semua orang yang melihat menjerit tertahan ketika Doyoung mencium mu tepat di bibir, Hanya menempel saja tidak lebih tapi berhasil membuat Jantung mu berpacu lebih cepat
Doyoung menjauhkan wajah tapi tetap tak memberikan jarak, Menatap mu yang diam tak bergeming
Kamu tersadar ketika tangan Doyoung mengusap lembut pipi mu
grep.
Doyoung menarik mu ke dalam dekapannya, Mengusap lembut puncak kepala mu dan tak lupa memberinya ciuman kasih sayang
"aku tidak ada hubungan apapun dengan Sera, Berpikir untuk meninggalkan mu saja aku tidak pernah apalagi mendua, You are the only one for me and forever will be."
Kamu jadi merasa bersalah, Seharusnya kamu dengarkan dulu penjelasan dari Doyoung, Bukan pergi dan bersikap seolah kalian tidak pernah mengenal sebelumnya
"Maaf.."
KAMU SEDANG MEMBACA
TREASURE - END✔ | ONESHOOT STORY
FanfictionKamu yang bukan apa apa jelas merasa sangat beruntung memiliki mereka dalam hidup mu, Tapi cuaca gak melulu cerah kan, Jalanan juga gak semuanya lurus, ini cuma sedikit cerita kamu bersama mereka Siapkan camilan dan mari ikuti alurnya, Tak kenal ma...