akhir

221 13 8
                                    

Melihat pasangan alpha dan Luna mereka saling berpelukan. Semua yang berada diruangan berarti mundur keluar. Membiarkan mereka melepas rindu.

"Aku tak mengira hanya memelukmu seperti aku menggenggam dunia." Ucap bryan

"Kau tau bry. Aku selalu memikirkanmu disana membuatku tak menyerah untuk segera bersamamu."

"Aku tak ingin lagi berpisah dari mu mate. Dunia ku gelap tanpamu. Alex juga selalu bersedih saat lili tak ada bersama nya". Ucap Bryan dengan sungguh sungguh

"Aku ingin bersamamu bry. Selamanya. Tapi-- aku harus kembali. Bunda hanya memberi ku izin keluar sebentar hanya untuk membantu kalian".

Bryan terkejut. "Ja-jadi kau akan pergi lagi? Tidak! Aku tak akan mengizinkannya."

Tiba tiba sebuah cahaya muncul. Dan muncullah ratu penyihir.

"Aku tidak bisa melawan takdir kalian. Moongoddes telah menyatukan kalian. Anakku Ayana, semua kekuatanmu sudah hilang. Jiwa penyihirmu pun lenyap saat kau menggunakan nya untuk membantu semua orang. Mungkin itu keinginan moongoddes. "

"Ba-bagaimana bisa?" Tanya Ayana

"Apakah sungguh yang kau katakan ratu? " Tanya Bryan

"Ya, kita tidak tau apa yang akan menjadi takdir kita. Kalian tak pernah menyerah satu sama lain. Dan itu suatu keajaiban."

"Wizz dan lainnya sudah kembali. Sekarang adalah tugasku. Selamat berpisah anakku. Semoga kalian selalu bahagia." Ucap ratu yang memandangi mereka berdua

Ratu penyihir membacakan mantra. Membuat semua orang tertidur. Dan ia pun menghilang.

Ya. Itu adalah mantra sihir untuk melupakan ingatan. Ia tak ingin bangsa penyihir putih akan diburu lagi dan musnah.

Selamanya ia akan mengawasi putri kesayangan nya Ayana. Walaupun mereka lupa padanya. Suatu kelak ia akan datang pada cucu nya.

-------##---------

Semua orang melupakan jika penyihir putih itu ada. Ratu mengatur sedemikian rupa ingatan mereka. Sehingga mereka menganggap jika mereka hanya bermimpi.

Ayana bangun. Ia merasa heran kenapa ia tertidur. Ia melihat Bryan juga tertidur.

"Bry. Bangun sayang". Panggil Ayana

"Hemm.. kenapa sayang." Ucap bry yang masih terpejam mencoba untuk bangun

"Aku seperti nya bermimpi"? Ucap Ayana

"Sini sayang. Kita tidur aja lagi. Aku ingin memelukmu". Brian menarik tangan Ayana sampai Ayana jatuh dipelukan nya.

" ah bry. Kamu ini ih." Ucap Ayana memukul Bryan.

"Aduuuhh." Ucap Bryan pura pura sakit. Padahal pukulan Ayana tak berasa apapun

"Ma-maf bry. Padahal aku memukul pelan. Apakah Lukamu sakit.?" Ucap Ayana khawatir sambil meniup niup tempat pukulannya

"Kalo cuma ditiup nggak sembuh mate. Aku mau nya di cium." Itu akal akalan otak mesum mu.

"Beneran. Kalo kamu cium aku bakalan sembuh." Ucap Bryan dengan wajah memelas.

"Hahaha kamu ini selalu aja. Cup cup cup". Ayana mencium pipi kanan kiri serta dahi Bryan.

"Kuraaang. Mau lagi tapi disini." Tunjuk Bryan pada bibirnya

No. Kalo disana kamu pasti keterusan. Nggak mau.

"Nggak. Sebentar aja". Pinta Bryan

"Benar ya cuma sebentar". Dibalas anggukan Bryan

Pe-pejamkan matamu brie. Pinta Ayana.

Alpha MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang