end

88 8 1
                                    

"Selamat alpha. Luna hamil." Ucap dokter

"Benarkah?mulai hari ini mama akan menjaga mu nak. Terimakasih sudah hadir diperut mama." Ucap Ayana terharu sambil mengusap perutnya yang masih rata

"Baik dokter. Kalau begitu kita permisi. Terimakasih"

Ayana bingung. Kenapa Bryan diam saja. Bryan mengajak Ayana ke taman bunga disekitar rumah sakit.

"Bry ap-apa kau tidak menyukai anak ini?"

"Jangan bicara yang tidak tidak mate. Aku tidak tau harus berkata apa. Aku terlalu bahagia. Dengan kau ada bersama ku saja, aku sangat bersyukur pada moongoddes. Sekarang aku akan menjadi seorang ayah. Aku hanya berpikir apakah ini mimpi? Aku takut sendirian lagi. Kau tahu aku---"

"Shuuttt Bry. Aku tau apa yang kau rasakan. Tidak, ini bukan mimpi. Aku dan calon anak kita akan selalu bersama mu. Hemm..."

"Ya sayang. Aku akan melindungi kalian berdua. Terimakasih telah hadir dalam hidupku mate."

"Aku juga bry. Terimakasih sudah menerimaku dalam hidupmu."

Mereka berpelukan, menyalurkan rasa bahagia ini.

Malam hari pun tiba.

"Selamat malam warga ku semua. Malam ini kita akan merayakan pesta dimana saya alpha golden moon mengumumkan saat ini Luna sedang mengandung penerus pack kita."

"Hidup alpha. Hidup Luna"

Semua warga pack bersorak dengan gembira.

Malam ini perayaan pesta sangat meriah. Semua orang sangat bahagia dengan berita penerus pack ini.

---------#----------

Semenjak Ayana hamil. Bryan semakin sibuk memperketat penjagaan pack.

Dan disinilah Ayana. Ditaman belakang rumah. Ia memandangi bunga bunga yang merekah indah. Tapi sayang bukan itu yang ia lihat.

Pandangan nya kosong. Ia sedang berpikir. Semenjak kehamilan nya Bryan jarang meminta 'jatah'. Padahal Ayana sudah mati-matian berpakaian sexy dan merayunya. Malah Bryan menutup tubuhnya dengan selimut. Katanya nanti Ayana dan anaknya kedinginan.

Dan seringkali Ayana memergoki Bryan mandi tengah malam hanya saja nggak pake kembang (seperti lagu Caca handika saja)

Apa-apakah Bryan selingkuh? Tidak. Tidak mungkin. Karena kata anak buahnya Bryan memang sibuk sekali, tidak ada waktu dengan wanita. Ayana mulai berbicara sendiri berdebat dengan otak cantik nya

Atau karena hormon ku semenjak hamil. Kadang aku juga heran kenapa sering marah marah. Tapi Bryan sama sekali tidak ada keluhan. Apa karena sifatku ini ya. Apa karena sekarang aku sudah jelek. Berat Tubuhku bertambah banyak.
"Hiks. Aku merindukanmu bry. " Ayana menangis tersedu sedu.

Para maid yang melihat segera melaporkan ini pada alpha.

Mendapat kabar tersebut Bryan dengan segera pulang.

"Hei sayang. Kenapa kau menangis?"

"Aku. Aku merindukanmu bry."

"Kau bisa memanggilku untuk pulang. Kenapa harus menangis. Hemm..ayo kita masuk ke kamar. Tidak enak dilihat maid, mereka nanti mengira kita bertengkar"

Sesampai dikamar

"Ada apa hemm?. Jelaskan padaku kenapa kau menangis sayang.?"

"Aku hanya merindukanmu bry."

"Hanya itu? Benarkah?". Tanya Bryan yang meragukan jawaban mate nya

"Aku--- emm-bry apakah mungkin kau selingkuh?"

Alpha MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang