rumah baru

545 38 3
                                    

Bryan kembali ke penthouse. Mendudukan dirinya di tempat tidur mereka.

Harum matenya masih tercium jelas di kamar ini. Betapa Bryan merindukan matenya. Bryan menangis. Menangis sejadi-jadinya.. mengingat semua kebersamaan mereka sampai saat dia menyelamatkan matenya

###---

Bryan beserta pasukan nya bergegas menuju kastil vampire itu.

Entah perasaan nya semakin tidak enak saja. Ini pasti perasaan matenya.

Setelah sampai di depan kastil Bryan memerintahkan anak buahnya menyerang tanpa ampun.

Rio dengan setia mendampingi alphanya..

Ssthh akh!..Bryan memegangi kepalanya. Sakit.

"Alpha..anda baik baik saja.?"

"Matebone. Ini sakit mateku Rio.". ucap Bryan tajam.

"Cepat temukan lunamu."!

"Baik alpha.." Rio segera mencari keberadaan Luna dalam kastil.

Bryan bertempur dengan beberapa prajurit. Walaupun sebenarnya mereka bukan tandingannya.

"Aaakkkh..!!!".kali ini Bryan merasakan sakit diaerah perutnya. Sungguh ini adalah matebone yang menyiksa.. tunggu aku mate..

Bryan merasakan kali ini di bagian bawahnya yang sakit.
Brengsek.. Bryan terlambat. Dia harus bergegas.

Sampai akhirnya semua pasukan vampire itu sudah dikalahkan kecuali yang berada dalam kastil

Aakh.. kali ini Bryan merasakan sakit bagian punggungnya seperti menghantam tembok.

Walaupun matebone mate yang dirasakannya tidak seberapa tapi jika pasangan sudah merasakan sakit. Berarti kondisi pasangannya sangatlah buruk..

Bryan berjanji akan membunuh yang menyakiti mate nya.

#####
sekembalinya ke penthouse.. Bryan mengamuk di kamar. Memecahkan semua barang. Meninju tembok. Apapun Bryan lakukan guna menyakiti dirinya sendiri. Dirinya yang begitu brengsek sampai tidak bisa menjaga matenya. Mate yang berusaha dia lindungi. Oh moongoddes kenapa kau beri kesakitan seperti ini.

Setelah bergelut dengan tangisannya. Luka di tangannya nya yang mengalirkan darah
tidak begitu menyakitkan, Tidak sebanding dengan luka di hati matenya. Bryan bangkit. Ia harus membersihkan dirinya dan menemui mate nya

-----

Mom, dad apa ayana sudah siuman.?

Belum nak. Kami terus disini tapi Ayana belum menunjukkan tanda tanda jika ia sadar. Ucap mommy

"Kau harus sabar nak." Ucap daddy

Bryan mendekati ranjang. Mengamati wajah mate nya. Begitu pucat. Dan tak ada senyuman cantik disana. "Bagaimana aku bisa hidup tanpamu mate. Aku ingin membahagiakanmu. Memberikan seluruh hidupku hanya untuk membahagiakanmu. Aku mohon. Sadarlah mate."

"Bry. Mom sama Daddy pulang dulu ya nak. Jika ada apa apa segera hubungi kami. Besok kami akan kesini lagi". Dan mom berikan kecupan di kening Ayana. "Cepatlah sadar nak. Mommy sudah kangen dengan Ayana.

Bryan terus menatap matenya. Membelai wajahnya. " Aku merindukanmu mate. maafkan aku. Aku tidak bisa menjagamu dengan baik. Kau boleh hukum aku sesukamu tapi Cepatlah sadar. Jangan tinggalkan aku"

---------

Ayah...

Ya, ini Ayah gadis kecilku.

Alpha MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang