What Is Love Tae (?)

My nineteen years

"Uhhh shitt" Pria itu menggeram rendah dengan kepala menengadah.

Kedua lengan kekarnya bersandar pada ujung wastafel.

Matanya terpejam.

Menikmati sisa sisa ledakannya.

Namun sialnya kenikmatan itu tidak bertahan lama karena suara batuk yang terus mengganggunya dibawah sana.

"Gue maklumi karena ini pertama kalinya buat lo, lain kali gue nggak akan ngebiarin sperma berharga gue lo muntahin ke lantai kayak gitu"

Gadis itu dengan cemas mencengkram ujung roknya. Tak berani mendongak menatap kearah pria itu.

"M-maaf kak T-tae"

"Ck" Pria itu berdecak, menatap gadis itu dengan seksama seraya membenahi resleting celananya seperti semula.

"Mau diem terus disitu? Atau lo nunggu gue muntahin sperma gue ke muka lo dulu baru mau pergi? "

"A-aku bakalan pergi sekarang kak" Gagapnya kemudian dengan cepat bangkit.

Diambilnya tasnya yang tergeletak dilantai tak jauh dari tempatnya bersimpuh.

Gadis itu berbalik, mengusap bibir mungilnya sebelum berniat membuka knop pintu.

"Jisooyaa" Taehyung memanggil namanya dengan main².

Dan gadis itu hanya diam sebagai bentuk responnya. Tak berniat sedikitpun untuk berbalik. Ia hanya diam menunggu pria itu kembali berucap.

"Gausah ngajuin diri jadi anggota musik atau drama, gue tau lo punya niat buat daftar ekskul itu"

Seusai mengatakan kalimatnya Taehyung dapat melihat kedua tangan gadis itu yang terkepal kuat, ia tau bahwa gadis itu berniat membantah, Jisoo begitu menyukai musik, gadis itu begitu pandai memainkan piano dan Ia tau bahwa gadis itu juga ingin mempelajari beberapa alat musik lainnya, namun ada alasan lain Taehyung melarangnya, dan pada akhirnya jisoo hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Sialnya Taehyung tidak suka dengan jawaban yang semacam itu. harusnya jisoo sudah begitu faham tentang itu.

Tentang apa yang ia suka dan tidak suka..