Dirasakannya hembusan angin menerpa tubuhnya. Dingin yang ia rasakan memaksanya untuk terbangun dan membuka mata.Rasa sakit turut menyambut setiap inci tubuhnya.
Tidak begitu terkejut mendapati tubuhnya yang telanjang bulat tanpa satu helai kain melilit tubuhnya. Ia hanya merasakan sebuah selimut menutupi bagian pribadinya.
Ngomong-ngomong tentang sang pelaku, dimana pria itu sekarang?
Tanpa berfikir terlalu lama bunyi gemericik air telah memberi ia jawaban atas keberadaan pria itu.
berniat bangkit guna menarik selimutnya ia urungkan saat merasakan punggungnya yang teramat sakit untuk digerakkan.
Hanya ringisan yang keluar dari bibir Jisoo saat ia berulang kali mencoba bangkit.
karena kegiatan kemarin ditambah dengan ia yang belum makan dari pagi hingga sekarang membuatnya terlihat begitu lemah.
Jangankan berdiri untuk kabur, sekedar bergerak saja rasanya begitu sakit setengah mati.
Suara getaran pada nakas mengalihkan segala fikirannya.
Mencoba bagkit untuk yang ke sekian kali hingga tubuhnya sepenuhnya terduduk bersandar pada ujung dashboard kasur. Menarik selimut guna melilit tubuhnya kemudian beralih mengambil benda pipih itu.
Kak Rose is Calling...
Menerima panggilan itu dan menaruhnya disamping telinga.
"Iya k-"
"Jis kamu dimana? " Potong Rose.
"Jisoo dikantor kak"
"Belum pulang? Apa diruangan Taehyung tidak ada jam? Hoell Jis sekarang bahkan sudah jam tujuh malam! " Pekik Rose.
"Jangan perdulikan Taehyung dan cepatlah pulang! Aku berada di depan apartemenmu sekarang"
"B-bagaimana jika besok saja? Apa ada hal penting yang ingin K-kak Rose bicarakan? "
"Sangat penting jis! Jika kau takut dengan Taehyung maka aku akan datang dan menjemputmu kesana, jika perlu aku akan memarahinya juga! " Kesal Rose dari sebrang sana.
"J-jangan kak! Tidak perlu, jisoo sungguh tidak bisa pulang sekarang" Lirih Jisoo.
"Kalau begitu aku akan mengatakannya sekarang, Jis besok ada pameran seni di daerah Seoul, aku dengar akan ada banyak seniman terkenal dunia yang berkunjung kesana, ini adalah kesempatanmu untuk menunjukkan hasil karyamu dan memajangnya disana, jika kau mau aku akan langsung menghubungi sahabatku yang menjadi pengurus untuk menyisahkan tempat untukmu"
"J-jisoo bilang dulu pada K-kak Taehyung ya kak Ro-"
"Bicara apa? " Potong Taehyung yang tiba-tiba keluar dari dalam kamar mandi.
Membuat jisoo mencengkram erat ponsel di genggamannya.
"I-itu kak T-taehyung, j-jisoo-"
"Jis berikan ponselmu padanya, biar aku yang bicara pada Taehyung" Teriak Rose dari sebrang sana.
Melihat wajah dingin dan tatapan tajam Taehyung yang berjalan mendekatinya, serta mendengar suara Rose yang terdengar begitu kesal membuat jisoo mengambil keputusan yang tepat dengan mengakhiri pembicaraannya dengan wanita itu,
karena jika kedua orang ini dipertemukan dalam suatu obrolan dengan kondisi yang sama-sama berapi seperti sekarang maka akan berakhir tidak baik, telebih dampak nya nanti pasti mengarah padanya, dan kemungkinan buruknya adalah pria itu akan kembali memberinya hukuman ronde dua yang akan menyakitinya seperti tadi jika berfikir ia mengadu pada Rose masih berada di kantor sampai larut malam, Tidak! Ia tidak akan membiarkannya ataupun memberi pria itu kesempatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is Love Tae (?)
أدب الهواةJisoo begitu mengutuk kehidupannya.. 18 tahun... 20 Tahun... Bahkan hingga usianya menyentuh angka 25 Tahun pun ia masih tidak bisa lepas dari bayang-bayang pria itu... Ia hanya ingin bebas... menjalin kehidupan layaknya gadis dan wanita normal...