(BELUM DIREVISI!)
Berawal dari mengiyakan permintaan Nyonya Hwang untuk membantunya membersihkan apartemen sang anak yang sudah sebulan ini dibiarkan kosong. Justru membawanya ke jurang neraka penuh api dan duri pesakitan.
"Cukup anggap aku sebagai...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanyakan pada Jungkook apa di dunia ini yang bisa bertahan selamanya? Bahkan semesta saja bisa hancur. Lalu bagaimana dengan eksistensi sang bayi yang merupakan manusia biasa, manusia itu tak selamanya bernafas bukan? Kita tidak tau takdir seseorang, kapan ia akan menutup mata dan usai pada dunia.
Jadi Jungkook harus paham kalau ini sudah takdir, mungkin juga karma atas perilaku buruknya pada sang istri. Pria itu kini hanya duduk disamping brangkar dengan satu lengan yang menumpu kepalanya diatas ranjang sedang satu tangannya lagi ia gunakan untuk menggenggam tangan istrinya.
"Sayang, kapan kau bangun?" lirihnya pilu.
"Ibu bilang mungkin ini cara Tuhan agar aku bisa menguatkanmu setelah kau bangun dan mengetahui anak kita sudah ada di surga. Jadi sekarang aku dibiarkan berduka sendirian agar saat kau bangun aku bisa lebih menguatkanmu" katanya sengau dengan air mata terus menetes hingga membasahi lengan kemeja yang ia kenakan.
Lima hari yang lalu saat Jungkook berlarian dengan harapan yang hancur menuju rumah sakit, ternyata semesta masih berbaik hati memberikan sedikit harapan untuk dirinya. Seperti sebuah keajaiban, Sora kembali bernafas setelah para dokter dan perawat mendengar kembali suara monitor berbunyi dan cepat melakukan CPR hingga kerja otak kembali berfungsi pun melihat disana detak jantung Sora membali berdetak. Walau begitu kondisi wanita itu sangat kritis bahkan dokter pun tidak bisa menjamin.
Dua puluh menit setelah kedatangan Jungkook dirumah sakit setelah ibu memberi tahunya bahwa sang istri sudah tiada, bahkan setelah dirinya menangis bahagia karena istrinya masih bisa bernafas, terlihat seorang pria yang sedikit lebih tua darinya datang dengan nafas yang juga tersengal-sengal.
"Bagaimana keadaan Sora?"
"Golongan darahku sama dengannya, ambil punyaku saja seberapa banyak pun yang dibutuhkan"
Jungkook yang sudah mendongak menatap dalam manik pria itu dengan mata merahnya, kembali dibuat bingung dengan rupa yang baru ia lihat ini. Terlihat sangat cemas dan kedengarannya tulus.
"Kau- siapa?" tanya Jungkook dengan suara yang sengau.
"Aku Hoseok, kakak Sora"
Jungkook sebenarnya tak ingin langsung menerima begitu saja, karena setaunya Sora itu adalah cucu tunggal bagaimana bisa punya kakak. Tapi karena desakan keadaan Sora yang terus menerus menurun kondisinya, maka Jungkook menerima bantuan itu.
Setelah keduanya duduk berdampingan dan disana Jungkook baru tau setelah Hoseok mengatakan bahwa ternyata sebelum ayah dan ibu Sora bertemu, sang Ayah sudah pernah menjalin kasih dengan wanita lain yang mana Hoseok adalah anaknya. Jadi singkatnya Sora dan Hoseok adalah saudara tiri. Malangnya Hoseok tak di akui oleh sang nenek karena Hoseok adalah anak hasil hubungan diluar nikah, walau begitu sang nenek juga memberi sepetak harta untuknya.
"Aku tidak pernah membencinya walau kami saudara tiri, diam-diam aku juga ingin tau segala sesuatu tentangnya dan juga ingin memastikan kalau dia aman. Aku menyayanginya seperti adikku sendiri, walau Sora tak suka padaku karena pernah memintanya untuk menerima tawaran nenek kembali ke Helsinki, aku tetap akan menjaganya dari jauh. Itu terjadi saat Sora masih SMA dan dia mulai menjauhiku dari saat itu"
