TAMBANG MAYAT

250 24 2
                                    

"Euhh huhh shhh" Savas berdesis dan memejamkan mata keenakan saat tubuhnya di gagahi Tino, anak muda yang dulu dipertemukan takdir untuknya di desa Sawi Hijau.

Mereka berdua berbaring di atas sofa rumah Savas. Harusnya menonton Netflix dan berakhir dengan sex romantis dalam gaya menyamping. Savas menikmati kejantanan brondong ini masuk ke tubuhnya dan hentakan yang Tino berikan membuatnya merasakan sensasi kenikmatan luat biasa.

"Aku cinta banget sama Mas Savas" ucap Tino dan mengecup leher Savas lalu menghisapnya membentuk bekas cupang.

"Mas juga cinta sama kamu Tin" balas Savas.

Saat permainan mereka baru setengah jalan terdengar suara bel rumah. 

Teng

"Ssshh, siapa sih ganggu aja" Savas melepas diri dari Tino dan berpakaian dengan benar lagi. Tino pergi ke kamar mandi untuk membersihkan pusakanya. Mereka berdua tahu kalau akan tamu datang tapi sayangnya tamu datang sebelum mereka berdua sampai di titik finish permainan.

Savas membuka pintu dan di depan pintu ada seorang lelaki yang tersenyum lebar, memegang minuman dan memakai baju singlet. Lelaki itu menghabiskan minumnya dalam sekali hisapan lalu melempar sampah ke tempat sampah dengan sekali lemparan.

 Lelaki itu menghabiskan minumnya dalam sekali hisapan lalu melempar sampah ke tempat sampah dengan sekali lemparan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Dia masuk tanpa permisi dan langsung mengomel sambil memeluk Savas.

"Lama banget buka pintunya Bro, pasti lagi nulis novel best seller sedunia lagi ya" 

"Kita janjian jam 3 dan kamu dateng jam 2 Ram" protes Savas.

"Lebih baik datang cepet daripada telat kan?" lelaki itu melompat ke sofa dan langsung melihat botol pelumas di meja "Oh Sorry Kakak jadi gagal zina ini Hahahah"

Tino keluar dari kamar mandi dan tersenyum ke teman Savas itu.

"Rama, ini Tino. Tino ini Karma, panggilannya Rama."

Tino bersalaman dengan Rama dan Rama mencium tangan Tino "Bau sabun, abis cuci tangan?"

"I-iya" jawab Tino.

"Kalo dia tanya masalah pribadi jangan dijawab." tegur Savas.

"Kenapa cuci tangan, habis fingering ya"

"Enggak" jawab Tino.

"Jangan dijawab..." Savas menahan Tino tapi terlambat.

"Disini???" Rama berdiri "Kalian berbuat disini? waduhh ekstrem juga seleranya, main di ruang tamu hahaha" 

Tino melotot dan membuat alasan "Enggak-enggak kami Enggak..."

"Tino Diem" Savas menutup mulut Tino.

"ckckckck, rumah gede tapi mau mantap-mantap kok di sofa. Kan kalian tahu bakalan ada tamu" protes Karma dan berjalan ke kulkas untuk membuka minuman.

Savas memegang bahu Tino "Dia itu bisa tahu kalau kamu bohong, jadi kalau bisa lebih baik diem di depan dia daripada kita malu"

"Ma-maaf mas" jawab Tino.

ANUSASANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang