(Part 16) mulai ragu untuk ragu

314 19 3
                                    

Double update! Part ini juga mengandung kata2 kasar dan vulgar, mohon kebijakannya ya!

🫂🫂

Hawa yang sedikit lebih hangat dari biasanya menyelimuti kota walaupun hari sudah mulai beranjak sore.

Lia mengipasi lehernya yang sedikit berkeringat dengan tangannya, sedangkan teman-temannya lagi santai menunggu teman-teman mereka yang lain sambil menggenggam minuman kaleng yang dibeli di mesin penjual otomatis di dalam Gedung kampus tadi.

mereka bersantai selepas kelas di bangku-bangku Panjang taman fakultas yang rimbun pepohonan, meredam sedikit hawa panas siang itu .

Suara deheman yang tidak alami terdengar dari salah satu temannya
"apatuuuh" kerling karina dengan jahil kearah bercak-bercak kemerahan di leher Lia

Lia yang menyadari arah tatapan itu buru-buru membenahi turtle neck tipis yang ia kenakan

"k-keliatan ?" Lia agak panik

"dikit, ulah siapanihh" masih dengan intonasi nyebelin karina Kembali menggali informasi

"yaampun nak, laki-laki biadab mana yang telah menyucrup mu hingga ternoda begini" ucap Gissele dramatis, niatnya mau bikin Lia kesel doang sih

"tenoda? Kek masih suci aja ternoda" karina dan Giselle tertawa lepas sedangkan Lia makin sumek aja dengernya

"anjing" umpat Lia kesal

"heh! Mulutnya ya,siapa yang ngajarin!" Giselle menjitak kepala Lia yang Cuma bisa meringis ngilu

"daripada laki-laki mana maybe pertanyaanya jadi laki atau perempuan mana kali ya" kata karina disambung dengan gelegar tawa Bersama Giselle, tentu saja candaan itu keluar mengingat desas desus kedekatannya dengan si anak teksip Bernama Ryujin itu

"apasih anjir geli! enggak lah!!" ucap Lia kesal, yang sebenernya lagi menutupi rasa malu soalnya bener 🥲

"iya deh iyaaaaa" ucap Giselle sambil Kembali memainkan smartphonenya untuk mengecek jemputan ayangnya udah sampe mana

"tapi serius beb, itu lo lagi deket ama orang? Ko gak cerita " cecar Karina

"hmm, Rahasia..." Lia menampilkan senyum miring terbaiknya sedangkan kedua kawannya hanya mendengus kesal, yah Lia bersyukur sih semua teman-temannya sangat menghormati privasi satu sama lain walau mereka terhitung dekat.

Ditengah keributan Lia merasa handphonenya bergetar beberapa kali, dia melihat notif masuk dari Ryujin, jujur Lia merasa tidak aman kalau harus membuka disini, takut-takut diintip kan ya. Gimanapun dia masih mau melindungi reputasinya

Kepulan asap tipis terlihat melambung dari bawah ke atas, seorang Wanita dengan reaped jeans longgar dan kaos dibalut jaket kulit oversize sedang mengikat rambut sebahunya lalu menyedot satu cup kopi susu pisang di malam dingin itu

dia duduk santai menyenderkan punggung pada kursi dan melipat kakinya sambil memandang hamparan pemandangan malam kota Bandung dari ketinggian.
Ryujin tidak sendiri datang ke café yang ada di daerah atas kota ini

seorang Wanita duduk dengan santai juga di sampingnya sambil menikmati es kopinya

"jadi gimana"

"apanya" Ryujin mengalihkan pandangan pada chat para perempuannya di handphone miliknya

"bolot amat sih heran, itu cewek yang waktu itu"

"ka Lia?" Ryujin tersenyum geli

"jadiin gak ya abisnya udah gue cicipin, tapi gue gak dicicipin balik nih nanggung" Ryujin tertawa kaya orang gila sama jokesnya sendiri
Yeri mendengus kecil, geli denger jokes vulgar Ryujin dan mendengar tingkat percaya diri orang disampingnya,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blatherskite 🔞 (RyuJisu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang