𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐎𝟒: Who's Haikal?

71 42 4
                                    

SETELAH kejadian di bioskop seminggu yang lalu, Lunara menjadi sangat penasaran tentang Haikal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SETELAH kejadian di bioskop seminggu yang lalu, Lunara menjadi sangat penasaran tentang Haikal. Dan sialnya, sulit sekali bertemu dengan lelaki itu di sekolah. Padahal kelas mereka bersebelahan, tetapi menemui lelaki itu seperti ingin menemui presiden.

Bahkan saat jam istirahat pertama Lunara tidak melihat Haikal sama sekali di kantin.

Akhirnya setelah seminggu Lunara kesulitan bertemu Haikal, gadis itu memutuskan untuk menanyakan lelaki itu kepada Rey.

Saat hendak menuju kelas, Lunara bertemu dengan Farah dan teman-temannya. Farah menarik lengan Lunar menuju belakang area parkiran guru yang dipenuhi pepohonan.

"Mana barangnya? Udah seminggu ini lo susah banget ya ditemuin" kata Farah.

Lunara hampir saja mengasihani Farah karena wajah Farah saat ini sangat pucat dan gelap. Sudah pasti itu adalah ulah makhluk yang masih setia menggelayutinya. Tapi saat mendengar Farah berbicara seperti ini, Lunara langsung membuang rasa kasihannya jauh-jauh.

"Saya gak akan kasih kamu barang itu" tolak Lunara.

"Kocak nih anak. Lo jadi berani gini pasti gara-gara Rey ngajak lo ngobrol ya?" tanya Farah dengan sinis.

"Rey tuh iba doang sama lo, gak lebih dari itu" lanjut Farah sambil mendorong kepala Lunar dengan telunjuknya berkali-kali.

"Terus?" Jawab Lunara sangat datar walau dalam hati gadis itu sangat kesal.

Farah tertawa sinis, "Yah, good luck deh. Gue tunggu kabar lo nangis-nangis" katanya sebelum melenggang pergi diikuti kedua temannya yang mirip anak itik mengikuti induknya.

Apasih, cewek gila! - Lunara

"Gue ragu lo bisa nangis" ucap seseorang dari belakang.

Lunar terlonjak dan spontan memelototi Lelaki itu.

"Yakan?" Kata lelaki itu dengan kekehan diujung.

Pantas saja lelaki itu sulit ditemui, ternyata ia selalu ada disini.

Haikal duduk di bawah salah satu pohon. Mata Lunar mengikuti arah lelaki itu pergi, seolah-olah jika mengalihkan pandangannya barang sedetik lelaki itu akan menghilang seperti seminggu ini.

"Lo nyariin gue kan?" Tanyanya

Lunara menatapnya datar, "tau dari mana?"

"Beneran nyariin toh, padahal gue cuma nebak" jawabnya sambil terkekeh.

"Lo itu sebenernya siapa?" Tanya Lunara tidak mengindahkan jawaban Haikal sebelumnya.

"Haikal?" Jawab lelaki itu.

"Gak. Maksud gue, lo yang sebenarnya siapa?"

"Gue gak ngerti arah pembicaraan lo. Gue ya gue." Jawab lelaki itu sambil memejamkan matanya dengan menyandarkan kepalanya di batang pohon.

Diary of Lunara - sound of the other side . æspa [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang