Bagian 11

402 59 10
                                    

❪ PATUNG ❫

Pagi hari ini entah kenapa tidak seperti hari-hari biasanya. Riki yang biasanya bangun dengan perasaan senang dan tentunya segar bugar hari ini malah mengalami pagi yang lumayan buruk.

Di mana hal pertama yang dia rasakan saat dirinya bangun tidur adalah kepala yang sakit dan pusing luar biasa.

Riki sendiri tak tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Riki yakin kemarin dia baik-baik saja, lalu kenapa sekarang dia malah sakit kepala seperti ini?

Ah pasti sakit kepala ini hanya penyakit lewat, Riki yakin kok kalau dia beraktivitas seperti biasa sakit kepalanya akan berangsur-angsur hilang.

Riki bangun dari kasurnya, dia pergi ke cermin yang berada di kamarnya. Dia lihat pantulan dirinya dari cermin, yang kalau di perhatikan sih wajahnya memang pucat. Tapi masa sih Riki beneran sakit?

Riki menggeleng pelan. Tidak, dia tidak boleh terpengaruh hanya karena sakit, dia harus segera bersiap-siap dan tetap pergi ke toko.

❪ PATUNG ❫

Sunghoon membuka kedua matanya, dirinya baru saja bangun karena terganggu oleh benda berisik yang ada di nakasnya— kalau kata Riki sih namanya alarm.

Tanpa berlama-lama Sunghoon langsung bangun dan pergi ke kamar mandi, karena seperti hari-hari biasanya dia akan membantu Riki di toko.

Selesai membersihkan diri, Sunghoon langsung keluar dari kamarnya dan pergi menuju dapur. Tempat di mana dia pertama kali melihat Riki di pagi hari.

Benar saja, sampai di dapur Sunghoon sudah menemukan Riki yang sedang memasak seperti hari-hari biasanya.

Sunghoon menghampiri Riki yang sedang memasak. Ingin rasanya dia membantu, tapi dia tidak mengerti apapun tentang dapur dan alat-alat aneh lainnya.

"Selamat pagi," ujar Sunghoon sesampainya di samping Riki.

Riki melirik Sunghoon kemudian tersenyum "Pagi Sunghoon."

Senyuman Riki, jujur membuat jantung Sunghoon langsung berdegup kencang.

Kemudian Riki kembali fokus pada aktivitasnya tapi sialnya kepalanya malah semakin sakit. Apakah Riki akan baik-baik saja?

"Apa kau baik-baik?" Riki terkejut dengan pertanyaan Sunghoon dan langsung melirik pria di sampingnya.

"Kau terlihat sedikit tidak sehat" Sunghoon perhatikan dari tadi Riki terlihat tidak seperti biasanya, wajahnya seperti kelelahan dan tubuhnya juga kelihatan lemas.

"T-tidak aku baik-baik saja kok, sarapan segera tiba jadi kau—" ucapan Riki terhenti ketika secara tiba-tiba Sunghoon meletakkan telapak tangannya dahi Riki.

"Panas, kau sakit?" tanya Sunghoon saat dia sentuh dahi Riki.

"Haha pasti demam biasa, aku yakin setelah ini akan sembuh" Riki tertawa kecil, kemudian menyingkirkan tangan Sunghoon dari dahinya.

Dengan santai Riki melanjutkan aktivitasnya dan mengabaikan demamnya yang seakan bukan masalah besar baginya.

Riki memang terlihat baik-baik saja atau mungkin dia berusaha untuk bersikap baik-baik saja. Tapi Sunghoon tetap khawatir, dia takut demam Riki akan semakin parah kalau pria itu terlalu memaksakan diri.

Semua bahan sudah siap, sekarang yang Riki perlukan adalah penggorengan untuk menggoreng bahan-bahan yang sudah dia siapkan.

Sunghoon tiba-tiba bergerak menghentikan Riki yang hendak mengambil penggorengan. Riki bingung kenapa Sunghoon menghalanginya.

patung ★ hoonki.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang