Bagian 1

743 108 30
                                    

❪ PATUNG ❫

Lonceng berbunyi, Riki yang sedang berjaga di kasirnya langsung menoleh ke pintu masuk, bersiap menyapa sang pelanggan yang baru saja datang.

"Selamat dat—" senyumnya seketika luntur mengetahui siapa yang baru saja masuk.

Si pembuat onar yang selalu memesan patung tapi tak pernah bayar, itu sebutan yang Riki berikan untuk pria yang baru saja masuk ke dalam tokonya.

"Pagi Riki!" dengan santai pria bermata rubah itu menyapa Riki lalu menghampiri sahabatnya yang berada di kasir.

"Boleh ku tanya apa alasan mu datang ke sini, Sunoo?" tanya Riki dengan wajah yang malas, ya dia sudah malas menghadapi pria yang satu tahun lebih tua darinya itu.

Pria bernama lengkap Kim Sunoo itu tersenyum ke arahnya sambil memainkan kuku jarinya di meja, "Jangan pura-pura lupa. Aku ke sini mau mengambil patung ku."

"Kali ini aku tegas, kau tidak boleh mengambilnya kalau tidak bisa membayar."

"Astaga kejam sekali, aku ini sahabat mu loh."

"Ini bisnis, Kim Sunoo. Aku butuh uang bukan omong kosong mu!"

"Baiklah-baiklah, untuk patung kali ini aku akan bayar. Berapa harganya?"

Lumayan kaget, Riki merasa ini bukan Kim Sunoo. Dapat hidayah apa semalam sampai pria Kim itu mau membayar lunas patung yang dia pesan?

"Kau pasti sedang kerasukan."

"Lihat, aku salah lagi."

"Aku bercanda, totalnya 10 won."

"Itu terlalu mahal, ayolah diskon untuk ku."

Riki berdecak menatap Sunoo "Penyakit ngelunjaknya kambuh lagi."

Sunoo tertawa kecil, lalu mengeluarkan sejumlah uang dari dalam dompetnya. Lembaran uang itu dia letakkan di atas meja kasir, Riki langsung mengambil uang itu dan menghitungnya.

"Kurang 1 won."

"1 won nya menyusul besok. Patung ku di sebelah situ kan?" setelahnya Sunoo pergi menuju ruangan biasa Riki meletakkan patung pesanan pelanggan.

Riki hanya bisa pasrah melihat kelakuan Sunoo, untung saja Sunoo itu temannya coba bukan mungkin Riki sudah menendang pria Kim itu jauh-jauh dari tokonya dan memasukkannya ke daftar hitam.

"Waw benda apa yang di tutupi kain ini?" Riki membulatkan matanya, buru-buru dia pergi menyusul Sunoo yang berada di ruang penyimpanan.

Riki tiba, mendapati Sunoo yang sudah menarik kain yang menutupi kayu pahatannya yang belum selesai.

Riki menghampiri Sunoo, menarik kain itu dari tangan Sunoo.

"Ih kau ini, tinggal ambil punya mu lalu pergi apa susahnya sih?!" Sunoo malah terkekeh melihat reaksi kesal Riki.

"Tapi aku penasaran ini apa, kenapa bentuknya aneh?"

"Ini bukan aneh, patung ini belum selesai."

"Oh ini patung, kenapa tidak kau selesai kan?"

"Kau pikir aku punya seribu tangan? banyak pesanan dari pelanggan, mana sempat aku menyelesaikan patung ini dengan kedua tangan ku sendiri."

"Kalau begitu gunakan pegawai."

"Aku malas."

"Aku saja deh yang menjadi pegawai mu."

"Kau? sepertinya baru sehari kau bekerja toko ku langsung mengalami kebakaran."

Sunoo mendengus, niatnya itu baik loh, ingin membantu sahabat lamanya ini agar tidak kewalahan. Tapi kenapa malah di remehkan, lagi pula memang dia seburuk itu dalam membantunya?

Beda hal kalau dari sisi Riki, Sunoo itu memiliki keterampilan yang buruk dalam membantunya. Hal apapun itu, kalau di bantu Sunoo semuanya kacau.

"Sudah-sudah pergi sana, aku sangat sibuk!" Riki mendorong Sunoo keluar dari ruang penyimpanan sampai ke depan pintu keluar.

"Eh iya iya aku keluar tapi jangan di dorong terus dong, aku bukan gerobak!" Riki langsung berhenti mendorong Sunoo, sekarang Sunoo sudah berada di luar toko Riki.

"Jangan lupa 10 won mu, aku akan datang dan meneror mu kalau sampai lupa!" ancam Riki, lalu pria itu masuk dan menutup pintu tokonya.

"Seram sekali ya maung satu ini" Sunoo bergidik ngeri lalu masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari toko Riki.

Sementara di dalam tokonya Riki sedang menyeret kayu besar yang tingginya hampir sama dengan tingginya. Riki menyeret kayu itu sampai ke ruang kerjanya.

Hari ini Riki akan mulai memahat kayu itu lagi, melanjutkannya sampai benar-benar menjadi patung manusia yang selama ini dia impi-impikan.

Riki tahu ini sulit dan pasti butuh waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Tapi tidak apa-apa, asal ada niat semuanya akan berjalan dengan lancar.

Ayo semangat Nishimura Riki!

─── 〔 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐀𝐌𝐁𝐔𝐍𝐆 〕 ───

Awal-awal kita dikit dulu ya.

Semoga kalian suka & sampai jumpa di bagian selanjutnya!

patung ★ hoonki.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang