TIGA

1.1K 92 1
                                    


       Membuang rasa suka pada teman yang baik dan perhatian bukanlah perkara mudah. Jelas berbeda dengan perasaan Renjun waktu umurnya masih 13 tahun. Dulu perasaan itu tumbuh untuk seorang senior di sekolah menengah pertama dan Renjun sangat jarang berinteraksi dengan si senior. Sedangkan bersama Jaemin, semakin hari rasanya bukan hilang justru semakin jelas. Semakin sulit bagi Renjun menyangkal bahwa perasaan itu ada dan terus tumbuh perlahan untuk Na Jaemin.

       Berkali-kali Renjun mencoba bersikap biasa saat irama jantungnya mulai berisik. Dari awal setelah menjadi teman dekat, Jaemin sering menyandarkan kepala pada pundak Renjun. Dulu Renjun bersikap tak acuh pada kebiasaan itu, namun sekarang sudah berbeda. Setiap Jaemin bersandar, Renjun selalu berdoa semoga Jaemin tidak mendengar irama cepat jantungnya. Dulu minum dari sedotan yang sama adalah hal wajar, namun sekarang jika hal itu terjadi maka otak Renjun akan otomatis memutar ulang kejadian memalukan saat Jaemin tertidur. Mengerjakan PR setelah jam sekolah pun rasanya sudah berubah, ada kebahagiaan baru yang mulai memenuhi hati Renjun. Renjun rasa ia mulai gila, karena ia jadi berharap setiap hari ada PR metematika. Kebaikan Jaemin tidak pernah berubah, ia masih perhatian seperti biasa. Tetap suka melakukan kontak fisik pada teman-teman dekatnya, dan Renjun salah satunya.

       Renjun bersyukur telah bergabung dengan ekstrakulikuler drama musikal, setidaknya ada sesuatu yang bisa mengalihkan Renjun dari pesona Na Jaemin. Drama musikal ternyata benar-benar cocok untuk Renjun, semua promosi Donghyuck soal keseruan kegiatan di dalamnya bukan bualan semata. Renjun mulai mendapatkan teman baru dari siswa tahun pertama dan ketiga, salah satu yang dekat dengannya adalah Chenle. Bukan cuma karena Chenle berasal dari daerah yang sama dengan Renjun tapi Chenle juga adalah adik kelas kesayangan Donghyuck. Setelah mengenal Chenle, Renjun jadi paham kenapa anak dengan suara tawa keras itu menjadi kesayangan Donghyuck. Selain karena kejujurannya dalam berbicara, Chenle adalah pendukung candaan Donghyuck nomer satu. Siapapun yang melihat interaksi mereka saat latihan akan mengira Chenle adalah adik Donghyuck. Chenle tidak pernah ikut makan siang di meja yang sama karena tiap tingkatan punya kafeteria di gedung masing-masing dan Chenle tergolong anak yang punya banyak teman.

       Mendekati akhir tahun ajaran sekolah, Neo HS selalu mengadakan pentas drama musikal yang mana diacara tersebut akan dihadiri tamu-tamu penting seperti sutradara bahkan produser film maupun produser musik dari agensi pencetak idol terkenal. Melihat bagaimana besarnya peluang membuat banyak murid berminat untuk berpartisipasi. Oleh karena itulah perlu diadakan audisi penentuan pemeran utama yang mana pesertanya hanya boleh dari siswa/i tahun kedua. Semua anggota club drama musikal dipastikan akan turut ambil bagian. Namun akan ada seleksi sebanyak 2 kali, yang pertama adalah seleksi mendapatkan peran penting dengan membawakan lagu pilihan sendiri dan yang kedua adalah seleksi pemilihan pemeran utama dengan membawakan lagu dengan tema yang disiapkan oleh panitia.

       Donghyuck adalah salah satu murid yang berminat untuk menjadi pemeran utama, ia optimis bisa sampai ketahap seleksi kedua. Berbeda dengan Renjun. Sebagai anak pindahan yang baru bergabung, Renjun sangat tidak percaya diri bisa mendapatkan peran penting, apalagi sampai berpikir untuk menjadi pemeran utama. Semua keraguan Renjun langsung dipatahkan oleh Donghyuck dan Chenle. Mereka sangat yakin bahwa dengan kemampuan Renjun yang sekarang saja sudah cukup untuk mendapatkan peran penting. Renjun sempat menolak namun ia kalah ketika Donghyuck dan Chenle bersatu mendebatnya tanpa menyerah.

"Ayolah, ge. Ini kesempatan langka" ucap Chenle, coba meyakinkan Renjun.
Chenle memang memanggil Renjun dengan sebutan 'ge' karena mereka berasal dari daerah yang sama. Bahkan terkadang Chenle kelepasan menggunakan
bahasa ibu saat bicara dengan Renjun.

"Ya gue tau, Le. Tapi gue sadar diri juga kali. Saingan gue kaya kalian-kalian ini. Gimana bisa gue dapat peran, huh?"

"Lo gak akan tau kalo lo belum nyoba, Jun." ujar Donghyuck.

New Circle | JAEMREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang