part 1

2.9K 11 0
                                    

"Hara, ayah minta tolong kalau pulang dagang jangan lupa belikan obat untuk ibu. Ini obat ibu sudah habis." Pinta sang ayah pada sahara yang tengah menyiapkan barang dagangannya.

Sahara Ananda, anak pertama dari pasangan sarita dan amar. Sahara memiliki dua adik, satu adik perempuan dan adik laki laki.

"Baik ayah, kalau begitu sahara pamit mau dagang dulu."

"Iya, hati hati nak!" Seru sang ayah yang masih sibuk mengurus ibunya yang sakit.

Sudah dua tahun lamanya sang ibu sakit parah, dia tidak bisa berbuat apa apa hanya di ranjang tempat tidur sang ibu menghabiskan waktu siang malamnya. Penyakit yang menggerogoti tubuhnya sudah begitu parah, bahkan sarita kini mulai pasrah dengan kehidupannya yang diambang kematian itu.

"Nadira bangun ini sudah siang, jangan mentang mentang hari minggu kamu malas malasan gini di tempat tidur." Amar mengetuk pintu kamar nadira anak keduanya.

Nadira menarik kembali selimutnya menutupi seluruh tubuhnya. "Iya iya, nanti dira bangun."

"Ayah pagi pagi udah berisik aja." Dari arah kamar paling ujung datang andra yang masih menguap lebar karena baru bangun.

"Kamu lagi jam segini baru bangun, ayo bantuin ayah menimba air buat mandiin ibu." Amar menarik lengan andra, mengajaknya ke kamar mandi untuk membantunya menimba air.

"Kapan sih beli mesin pompa air? Andra tuh cape tiap hari harus nimba air terus." Keluh andra.

"Sudah jangan banyak mengeluh, nanti kalau sudah ada uang pasti ayah beli mesinnya. Sekarang ayo bantu ayah, nanti kalau kamu mau mandi biar ayah yang nimbanya." Ucap amar.

Andra pun menurut saja walaupun dirinya kesal, karena bagaimanapun juga tidak baik melawan orang tua.

.

"Hara." Wisnu berlari menghampiri sahara yang tengah menjajakan dagangannya.

"Ada apa nu?" Tanya sahara.

"Gue bantuin ya." Wisnu menawarkan bantuan, namun seperti biasa sahara menolak tawaran wisnu.

"Gak usah mending lo pergi dari sini, nanti kalau nyokap lo liat lo ada disini yang repot kena marah ya tetap gue. Gue gak mau ambil resiko, sekarang lo cabut dari sini." Sahara mendorong perlahan wisnu supaya menjauh dari jongkonya.

"Please! Kali ini aja ya." Wisnu memohon dengan wajah yang memelas.

Sahara menatap dalam sahabat masa kecilnya itu, dia menerima kalah kalau wisnu sudah memasang wajah yang memelas.

"Yasudah, tapi kali ini saja." Sahara memperbolehkan sahabatnya itu untuk membantunya.

.

"Dika!" Sentak rani saat mendengar anak semata wayangnya kembali berulah.

"Ck!" Dika mendecak kesal.

"Mami gak pernah ngajarin kamu berbuat yang tidak senonoh, kapan kamu mau berubah dika?" Ucap rani begitu frustasi memiliki anak yang susah diatur.

Dika bukannya mengakui kesalahannya dia malah melenggang pergi meninggalkan ibunya yang masih termenung dengan amarah yang membuncah.

Andika Mahendra, anak tunggal dari pemilik BxB group. Dia memiliki sifat yang arogan, selalu menindas orang yang tak disukainya selalu pamer kekayaan padahal orangtuanya tidak mengajarkannya berbuat seperti itu.

"Nyokap gue berulah, dia marahin gue." Ucap dika kepada seseorang via telepon.

"Lo yang berulah, kesalahan apalagi sekarang yang ketahuan sama nyokap lo?" Tanya seseorang disebrang sana.

wanita pemuas tuan arogan [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang