Chapter 3: Mata Merah

3 2 0
                                    

Valerie mulai membuka mulutnya sehingga memperlihatkan kedua taring di giginya dan bersiap untuk menggigit leher Claudia.

Claudia yang terdesak mulai terasa ngilu karena gigitan Valerie serta menghembuskan banyak nafas nan erotis.

Hah....hah....hah.....

Setelah itu bel sekolah mulai berbunyi dan Claudia langsung menggunakan kesempatannya untuk melepaskan diri dari cengkeraman Valerie dengan mendorongnya.

"LEPASKAN!!!"

Setelah didorong oleh Claudia, Valerie pun bangkit sehingga kedua mata merahnya mulai menyala di hadapan Claudia.

"Valerie jangan-jangan kamu..." kata Claudia

"Claudia biar aku jelaskan" kata Valerie

Claudia yang merasa takut dengan Valerie langsung berlari meninggalkannya di gudang sekolah dan tidak sadar kalau buku novelnya ketinggalan di gudang.

"Sepertinya aku terlalu berlebihan deh.." kata Valerie

Saat pelajaran kembali dimulai Claudia jadi merasa takut pada Valerie karena dia mengetahui identitasnya sebagai vampir.

Saat waktu sekolah sudah selesai para murid bersiap untuk pulang kecuali Claudia yang masih di kelas sedang memeriksa tasnya.

"Lho Buku Itik Rupa itu ada dimana, apa jangan-jangan aku meninggalkannya di dalam gudang sekolah?" Kata Claudia

Claudia pun bergegas kembali ke gudang sekolah tapi saat dia kembali buku itu sudah tidak ada.

"Lho kemana buku itu" kata Claudia

Tapi saat Claudia masih mencari tiba-tiba saja pintu gudang mulai terkunci dan dia terjebak di dalam.

Di luar gudang ketiga siswi yang selalu membully Claudia telah mengunci pintu gudang untuk menjebak Claudia ke dalam gudang.

"Hei Claudia kalau mau cari buku itu mending kamu tinggal di dalam gudang sana seumur hidup!" Kata siswi itu

"Kalian keterlaluan!!!!! Keluarkan aku dari sini!!!!" Kata Claudia

Sejak saat itu Claudia mulai duduk sendirian gara-gara terjebak di dalam gudang sampai malam ditambah lagi dia belum makan malam.

"Mama....aku jadi kangen masakan mama..." kata Claudia

Claudia selalu kangen pada masakan mamanya saat pulang dari sekolah, mamanya selalu membuat masakan untuknya saat pagi dan malam.

Mengingat mamanya Claudia mulai meneteskan air matanya dan mulai menangis.

Tiba-tiba saja Claudia melihat sosok mata merah diluar jendela gudang sehingga membuat dirinya ketakutan.

"Siapa disitu!!!" kata Claudia

Ternyata mata merah itu berasal dari Valerie.

"Ini aku, Valerie" kata Valerie

"Kenapa kamu kemari?" Kata Claudia

"Aku tadi diam-riam melihat kamu bergegas kembali ke gudang untuk mencari buku itu hingga aku melihat ketiga siswi itu mencoba untuk menjebakkanmu di dalam gudang" kata Valerie

Lalu Valerie mengeluarkan buku Itik Buruk Rupa milik Claudia untuk mengembalikannya

"Awalnya aku kemari untuk mengembalikanmu buku bacaan yang kamu tinggalkan ini" kata Valerie

"Kenapa kamu sebegitunya khawatir padaku" kata Claudia

"Claudia seperti yang kamu bilang aku ini bukanlah manusia melainkan Dhampir setengah manusia setengah vampir" kata Valerie

"Terus apa bedanya dengan Vampir sama Dhampir?" Kata Claudia

"Kalau Vampir mereka lemah sama terik matahari tetapi kalau Dhampir mereka tidak lemah sama terik matahari karena kulit mereka dilapisi sel gen manusia" kata Valerie

"Oh begitu toh pantas saja dia begitu tenang di bawah sinar terik matahari" pikir Claudia

"Dan ada yang ingin aku beritahukan tentang alasan mengapa aku dipindahkan ke sekolah ini karena permintaan ayahku yang merupakan seorang vampir murni dia menyuruhku bersekolah agar aku bisa bersosialisasi dalam masyarakat" kata Valerie

Tetapi perut Claudia mulai berbunyi.

Kruuu.....

"Kamu belum makan malam kan? Kalau begitu akan kuambilkan sekalian bawa kunci gudang untuk mengeluarkanmu, aku pasti akan kembali kok tenang saja" kata Valerie

Valerie langsung pergi untuk mencari bekal makan malam serta kunci gudang setelah satu menit kemudian Valerie langsung membukakan pintu gudang dengan membawa roti yakisoba dan botol air minum.

Akhirnya Claudia pun menghabiskan roti yakisobanya serta air minumnya.

"Valerie kamu tidak lapar" kata Claudia

"Tidak kok Dhampir kan hanya tertarik untuk minum darah manusia selain yang lain makanya aku diam-diam membawa sekantong permen darah untuk menahan nafsu makanku" kata Valerie

Kemudian Claudia langsung meneteskan air matanya dan menangis sekali lagi.

"Claudia kamu kenapa?" Kata Valerie

"Nggak apa-apa hanya saja baru pertama kali ini ada orang yang begitu peduli padaku selain mama seorang sejak kecil aku selalu sendirian dan di bully karena kelahiranku" kata Claudia

"Tentu saja kita ini teman" kata Valerie

"Aku sangat senang bisa punya teman sepertimu" kata Claudia

Setelah itu Valerie dan Claudia mulai berjalan meninggalkan sekolah.

"Valerie tadi kamu bilang ayahmu seorang vampir ibumu itu orangnya seperti apa?" Kata Claudia

"Ibuku sudah tidak ada lagi di dunia ini" kata Valerie

"Maaf ya..." kata Claudia

"Tidak perlu minta maaf lagipula ibu meninggal karena dia sudah lanjut usia" kata Valerie

Akhirnya mereka sudah tiba di rumahnya Claudia.

Claudia langsung menekan tombol bel pintu sehingga ibunya datang dan memeluknya dengan erat.

"Claudia kamu dari mana saja, ibu jadi sempat khawatir kalau kamu kenapa-napa terus cewek yang di sampingmu ini siapa?" kata ibunya

"Oh dia ini temanku Valerie dia seorang murid pindahan di kelasku" kata Claudia

"Kamu Valerie kan terima kasih sudah menolong putriku" kata ibunya

"Sama-sama bu Marizono, kalau begitu aku pulang dulu ya" kata Valerie

"Valerie, kapan-kapan kita ketemu lagi ya" kata Claudia

"Iya aku jamin!" Kata Valerie

Claudia pun melambaikan tangannya pada Valerie yang sedang berjalan pulang dan dia akan mengingat momen persahabatan mereka untuk selamanya.

Sementara itu Valerie pun pulang ke rumahnya yang merupakan sebuah mansion besar hingga dia disambut oleh para pelayan dan maid.

"Nona Valerie anda sudah pulang rupanya tapi kenapa anda pulang larut malam begini" kata ketua pelayannya

"Maaf ya Gibson tadi aku baru saja menolong seorang teman sih terus apa ada kabar dari ayahku" kata Valerie

"Untuk saat ini belum ada kabar tetapi Count meminta saya untui melihat perkembangan sekolah anda sejauh ini" kata Gibson

"Begitu rupanya ya kalau begitu aku mau tidur dulu ya" kata Valerie

Valerie pun mengganti gaun piyamanya dan berbaring di tempat tidur sambil memikirkab Claudia.

"Claudia Marizono sungguh nama yang imut tetapi warna mata, rambut serta wajahnya mengingatkanku pada Pushka" pikir Claudia

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Vampire in the SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang