📖New Life

11 3 0
                                    

Halo para makhluk bumiii^^

Apa kabar?

Masih adakah yang menunggu cerita ini?

Untuk 2 bab isinya bakalan full Melody 😍

Jangan bosen dengan cerita ini ya.

Dan jangan lupa juga follow ig kami

@moonbebear
@wolveshroberi

Sudah seminggu semenjak kedatangannya ke dunia asing ini, dan selama itu lah Melody berusaha mencerna semuanya--tentu setelah banyaknya drama yang terjadi pada gadis itu di tujuh hari terakhir ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah seminggu semenjak kedatangannya ke dunia asing ini, dan selama itu lah Melody berusaha mencerna semuanya--tentu setelah banyaknya drama yang terjadi pada gadis itu di tujuh hari terakhir ini.

Memorinya masih merekam dengan jelas ketika ia menangis selama 3 hari berturut-turut, mengurung diri di kamar, hingga parahnya kehilangan nafsu makan. Jelas saja, itu sangat berefek pada sekolahnya.

Tidak hadir selama seminggu penuh merupakan rekor yang Melody raih selama gadis itu hidup sebagai anak rajin, tetapi itu bukanlah suatu hal yang harus Melody pedulikan sekarang. Yang terpenting adalah, Melody mesti memikirkan cara bagaimana dirinya bertahan hidup di dunia baru ini untuk kedepannya.

Selain mental, bekalan apa lagi yang perlu dirinya siapkan?

Melody menatap lamat-lamat beberapa lembar kertas di depannya. Sebagian poin penting sudah ia tulis dan ia pikirkan matang-matang.

Sejenak, Melody memejamkan matanya. Kepalanya ia telungkupkan pada meja belajar. Hembusan napas gadis itu bahkan terdengar berat seiring dengan isi kepalanya yang semakin penuh. Rasa pusing itu datang lagi, membuatnya seolah baru saja membentur gelombang fakta.

Wajarnya, sebab Melody tidak tidur dengan benar seminggu ini. Waktu petang tiba, Melody cuma mampu menumpahkan air mata. Tiap malamnya banyak dihabiskan untuk meratapi nasib. Tentang bagaimana bisa kejadian ini menimpanya, entah akan jadi kemalangan atau justru keberuntungan, Melody kesulitan terlelap aman dan nyenyak dengan dengan kondisi tubuh dan berisiknya kepala seperti itu.

Huft... Dirinya bahkan menjadi takut untuk melihat cermin. Melody tak sanggup membayangkan se-menyedihkan apa wajahnya kini.

Hingga tanpa Melody tahu telah lewat berapa menit dia di posisi itu, mendadak ia merasakan sebuah elusan pelan pada rambutnya.

Gadis itu tersentak sesaat. Ia menegakkan tubuh dan menoleh. Netranya menangkap seorang wanita paruh baya sedang menatapnya sendu. Dengan begitu saja Melody tertegun.

Dari paras elok yang juga terkesan tegas itu, Melody menemukan pancaran lelah dibalik sana.

"Melody," wanita itu bersuara dengan lembutnya.

Yang disebut namanya justru menggulir tatapan. Melody baru tersadar sesuatu ketika ia mendapati pintu kamarnya terbuka seperempat. Rupanya ini kali pertama ia lupa mengunci pintu kamar usai membukanya hanya untuk mengambil makanan yang disiapkan pelayan di rumah--yang itupun sebenarnya ogah-ogahan.

Camaraderie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang