Part 3

10.9K 881 61
                                    

Hanya mau memberitahu, berikan Vote dan komen untuk dukungan nya.

dan jika ada typo, saya minta maaf.

...


Brakk

Suara pintu kamar terbuka dengan keras, dengan langkah lebar ia masuk kedalam kamar tersebut dengan nafas yang memburu serta amarah yang sangat besar, bahkan tangannya ikut memerah akibat kepalan tangannya yang kuat sehingga kuku kukunya menekan ke kulitnya.

"Bagaimana bisa dia tersenyum mengejek kepada ku," gumamnya dengan memukul tipis meje yang berada di depannya.

Selir Liu tidak habis fikir dengan perubahan sikap Xiao Zhan yang menurutnya aneh semenjak bangun dari Koma singkatnya.

"Apa dia sudah berubah setelah pingsan" ujaarnya sambil memandangi wajahnya di depan cermin kecil

"Dan kenapa Raja malah memperhatikan permaisuri sialan itu, seharusnya dia tidak suka dengan permaisuri itu" sambungnya lagi dengan tangannya yang masih mengepal dengan erat.

"Aku harus melakukan sesuatu agar permaisuri semakin di benci di istana ini termasuk raja Wang Yibo" lanjutnya.

"Apakah ada pelayan di luar" panggilnya

"Iya nona Liu" kata pelayan yang selalu mendampingi selir Liu yang bernama Mimi.

"Saya mau kamu terus mengawasi setiap gerak gerik permaisuri dan laporkan kepada ku setiap kamu mendapatkan hal yang bagus" perintah Selir Liu.

Mimi yang mendapatkan perintah berat itu hanya bisa menganggukkan kepalanya, walaupun ia tahu pekerjaan ini sangat berbahaya baginya dan selir Liu jika sampai ada yang mengetahuinya.

"Baik Nona Selir" ujarnya

Di kerajaan ini ada beberapa peraturan, hanya raja, permaisuri dan keturunan raja serta ayah, ibu, dan saudara kandung yang wajib di hormati dengan baik, sedangkan selir hanya di hormati seperti bangsawan lainnya. Kecuali selir tersebut sudah memiliki keturunan dari raja dan dapat melahirkan pangeran kecil baru bisa mendapatkan gelar selir tingkat.

"Jika saja aku tidak berbohong kepada raja bahwa aku yang menyelamatkannya mungkin aku tidak akan berada di kerajaan ini" gumamnya lagi dengan senyum liciknya.

...

"Ayahanda" panggil Wang Baili

Saat ini mereka sedang berada di taman kerajaan yang besar dengan keindahan yang dapat memanjakan mata serta dapat membuat refresing otak setelah bekerja. Di tengah taman juga terdapa danau yang lumayan besar.

"Hm" jawab Wang Yibo sambil memperhatikan Xiao Zhan yang berbicara dengan beberapa dayang yang tidak jauh dengan raja.

"Apakah Hamba bisa bermain setiap pulang dari kelas kerajaan" ucapnya dengan malu-malu

"Hm, harus rajin belajar" katanya lagi. Wang Yibu yang tidak tahu seperti apa berbicara dengan panjang hanya menghela setiap dia mengucapkan kata-kata singkatnya.

Keculai jika da pertemuan formal di kerajaan dia bisa menjawab dengan baik dan tegas. Wang Yibo hanya tidak bisa mengeksperisikan seperti apa menjadi ayah yang seharusnya, karena ayahnya juga seperti itu padanya.

"Yang mulia, ijinkan saja pangeran jika ingin bermain setelah selesai belajar, dia juga masih anak-anak perlu sosialisasi dan bermain untuk menyegarkan otaknya dari belajar" ujar Xiao Zhan yagn tiba-tiba datang dari arah samping Wang Yibo.

"Tapi tetap harus belajar" kata Wang Yibo.

"Pasti yang mulia, Pangeran harus menjadi pintar dan tangguh untuk masa depannya, benar begitu jagoan" Xiao Zhan langsung berjongkok dan menyamakan tubuhnya dengan Wang Baili sambil mencium setiap sudut wajah ankanya dengan gemes.

Become Permaisuri Xiao Zhan (END di PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang