***
Ada satu tempat yang menarik perhatianku, segera ku kunjungi. Karena sisi-sisi pintunya berlapiskan emas itu menjadi pusatnya perhatian banyak orang. Tiga detik ke depan ada kedatangan dua pelayan yang kulihat dia membawa banyak gaun, mungkin itu untuk orang pemilik ruangan ini. Sebelum dia membuka pintunya aku mencoba seperti hantu yang bisa menembus dinding dan percobaan itu berhasil. Disini aku layaknya orang mati, tapi lebih tepatnya sih jin kesasar.
Kamar ini besar sekali, bahkan lebih besar daripada ruang keluarga di rumahku. Lantai tegelnya memberikan kesan menawan dan mewah. Sepanjang di dalam kamar ini aku hanya memperhatikan pelayan membenahi gaun-gaun. Gaun-gaun itu sangat tampak indah, dilihat dari segi manapun pastilah itu mahal. Mungkin kalau di tempatku ini semacam barang branded yang orang-orang sipil belum tentu punya.
Yang aku tahu dari komik kebanyakan yang kubaca biasanya warga pedesaan menggunakan gaun sederhana, mereka lebih mementingkan dalam pengelolaan desanya, ada anak ketua desa yang memakai gaun biasa saja untuk dia bercocok tanam, bukan memakai high heels melainkan sepatu boot. Berbeda sekali dengan kaum bangsawan yang tinggal di kota-kota besar apalagi ibukota. Biasanya bangsawan bergelar tinggi memiliki gengsi yang tinggi, berbeda dengan yang biasa mereka sebut kaum rendah. Oleh karena itulah 'kaum rendah' ini sangat membenci para bangsawan, dengan mudahnya mereka mencaci maki juga memperlakukan dengan berbeda.
Kini posisiku terbang di pojokan sambil memandangi para pelayan itu. Entah bagaimana caranya aku bisa terbang, benar-benar mirip hantu. Aku sudah seperti orang mati yang tidak nyenyak di alam bawah sehingga masih bergentayangan di alam manusia. Pelayan itu membuka lemari satu-persatu, dalam satu lemari ada berjibun gaun, bagaimana bisa pemilik kamar ini memiliki lemari sebanyak sekeliling kamar?
Aku bisa membayangkan bagaimana susahnya menjadi seorang bangsawan kelas atas yang setiap saat harus tampil cantik, megah, dan menawan di hadapan bangsawan lainnya. Lanjut ke lemari kedua isinya adalah gaun-gaun yang biasa dipakai oleh orang pedesaan. Bagaimana bisa? Aku kira mereka semua sangat bergengsi memakai pakaian seperti ini. Dan ada satu yang menarik perhatianku, gaun berlengan pendek dengan motif bunga-bunga berdasar warna hijau itu sangat mirip dengan gaun di dunia kami, zaman modern. Lebih tepatnya kenapa aku kaget ialah gaun itu mirip sekali dengan yang dipakai gadis gubuk.
Jika pernyataan ku ini benar dan jika perkiraan ku ini benar, mungkinkah dia adalah gadis gubuk? Tapi siapa pemilik kamar ini? Dilihat dari kamar, sudah bisa dipastikan dia bangsawan kelas atas, karena tidak semua bangsawan memiliki kamar se-ekslusif ini ditambah semua gaunnya bermerek tinggi.
"Akhirnya bertahun-tahun lamanya aku menjaga Nona dari sangat kecil sampai dewasa aku bisa dapat kesempatan melihat Nona menikah." Seru salah satu pelayan.
"Iya, Ketua. Nona pasti senang sekali karena dijodohkan oleh Pangeran dari kerajaan sebelah."
"Semoga dia turut bahagia."
Kerajaan sebelah? Aku jadi penasaran dengan kerajaan yang diucapkan pelayan tadi.
"Pangeran sangat menyukai Nona ya, bahkan dia memberikan gaun yang sangat mahal dengan jumlah yang tidak sedikit. Berarti aku juga harus mulai membenahi gaun-gaun Nona, agar dia pantas bersanding dan mencocokkan diri dengan Pangeran."
"Benar, pertunangan akan diadakan setelah Nona mendapat persetujuan dari sang paman, setelah Nona bertunangan lalu menikah maka keluarga kaisar akan sangat bahagia."
Keluarga kaisar? Nona? Berarti, apakah dia sedang membicarakan Putri Floresta? Dari pembicaraan mereka bertiga di aula dansa tadi aku memang sudah berangan-angan pasti ada yang mengganjal disini.
"Tapi yang aku dengar akhir-akhir ini Pangeran dari kerajaan sebelah sangat kejam dan semena-mena, apakah Nona akan baik-baik saja?"
"Dia pasti akan baik-baik saja Yeola, karena dia seorang Putri yang kuat dari Kerajaan Archied."
"Em, aku setuju denganmu Ketua. Bahkan Putri bisa mengalahkan Obanaz dari Guild Forgod."
"Dia adalah petarung, sekaligus ksatria yang hebat."
"Mengendalikan kuda yang kehilangan arah adalah tindakan yang sangat susah sekali, tapi Putri bisa melakukannya dengan amat cerdik."
"Tuan Putri memang panutan negeri ini. Walaupun dia seorang Putri yang harus menunjukkan sisi lembutnya, namun dia juga memiliki sisi keren."
"Tuan Putri sudah sangat baik kepada kita, jadi kita sebagai pelayannya harus melayaninya dengan baik sampai ajal menjemput."
Dari obrolan mereka bisa dikatakan Putri adalah sesosok yang kuat dan baik hati. Memang dari sisinya saat menjadi gadis rumah gubuk dia sangat lemah lembut dan parasnya yang cantik membuatku nyaman berada di dekatnya. Dia pemberani, orang mana yang mau menyapa orang lain tak dikenal dengan begitu hangat? Jarang sekali. Dia juga ceria, ketika ku bonceng dengan sepeda butut, padahal juga tidak ada yang menyenangkan tapi dia sangat tertawa bahagia, membuatku yang berada di sisinya ingin berbahagia lebih lagi.
Padahal kenangan kami hanya menghabiskan setengah hari saja, tapi sangat menyenangkan sampai-sampai masih terbayangkan dirimu yang tersenyum manis menatapku. Kemana engkau gadis gubuk? Aku rindu berbincang santai denganmu. Di bawah teriknya matahari dan segarnya pohon sosokmu selalu terlintas dalam pikiranku. Apa kau disana juga selalu memikirkan ku sama seperti aku yang disini tetap memikirkan mu?
Lewat surat-surat mu banyak yang tidak ku mengerti, apa yang kamu pikirkan? Lantas apa yang harus kupikirkan berikutnya? Tindakan-tindakanku? Aku takut apapun yang kulakukan semuanya salah, aku tidak percaya pada diriku sendiri. Jika memang benar 1000 tahun lagi bumi akan kiamat, maka aku harus mengubah takdir itu. Tapi bagaimana caranya? Aku tidak tahu. Apa alasanmu memberitahuku soal ini, gadis gubuk?
Akhir-akhir ini aku sudah tak pernah membuka surat darimu lagi, berusaha menghilang dari keberadaan di bumi, berusaha menjadi orang yang biasa saja dengan berekspresi layaknya manusia yang tidak tahu apa-apa mengenai kondisi bumi kedepannya. Aku tahu aku pengecut melakukan itu, tapi memangnya apalagi yang bisa kulakukan? Seorang makhluk biasa ini? Yang tidak bisa apa-apa, tak ada keistimewaan ini?
Hatiku mulai tidak tenang, kehampaan dan ketakutan mulai membawa diriku, flashback masa lalu pun mulai hancur berkeping-keping sebab suasana hatiku yang sedang tidak stabil. Aku terbangun di istana kosong itu lagi, tersadar sudah berdiri selama berjam-jam disini membuat kakiku tidak mampu lagi menopang seluruh tubuh hingga membuatku terjatuh keras mengenai lantai pualam. Perasaan belum lama aku masuk kesana tapi setelah kembali di luar menampakkan langit sudah gelap menandakan malam tiba. Berarti ada permainan waktu ketika aku memasuki dunia itu dengan kemungkinan perbedaan jelangnya lumayan jauh.
Psikis ku masih shock, apalagi dengan kegelapan malam ini sangat sempurna menakuti diriku. Aku memiliki kekhawatiran terhadap kegelapan dan kesepian, rasanya gelap itu sangat menakutkan, ditambahkan dengan kesepian membuatku merasa tidak bernyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, bunga!
RomancePerjalanan seorang anak kecil yang tak disangka-sangka. Dengan penuh kemisteriusan, ia menempuh alur dan berusaha menemukan jawaban yang belum terungkap. "Siapakah gadis gubuk itu?" ──