Part 8. Mendapat Tugas

17 6 0
                                    

Setelah mendengar perintah dari sang pemilik kampus tersebut Reyna beranjak dari tempat duduknya dan berpamitan pada pria paruh baya tersebut dan segera pergi meninggalkan ruangan itu

"Baiklah, saya permisi" ucap Reyna yg langsung menuju keluar ruangan tersebut

Reyna berjalan melewati lorong-lorong gedung yang berjejer rapih menuju gerbang kampus dengan santai

Karena masih tengah berada di jam kelas maka tak banyak orang yang berlalu-lalang diluar kelas, jadi Reyna tidak lagi mendengar suara bisikan-bisikan yang membicarakan kejadian di kantin sebelumnya.

Karena Reyna seakan sudah bosan mendengar gosipan tak bermutu tersebut, pikinya toh cuma di buat pingsan aja ribut apalagi kalo ku buat nyawanya melayang ntah apa yang akan terjadi.

Reyna pulang ke rumah menggunakan taxi online yang sudah dipesan sebelumnya jadi tak perlu menunggu lama diluar gerbang kampus

Setelah satu setengah jam perjalan akhirnya Reyna sampai dirumahnya dan merebahkan diri diatas kasur yang empuk itu tanpa melakukan apapun hanya memejamkan matanya dan berniat untuk tidur

Namun baru saja Reyna memejamkan matanya terdengar suara nada dering dari handphone nya berbunyi pertanda panggilan masuk kedalam seluler nya

KRING! KRING! KRINGGG!

"Siapa sih? Ganggu banget, baru juga mau tidur" omel Reyna ntah kepada siapa yang menganggu dirinya yang hendak tidur, dan ya mau tidak mau Reyna mengambil handphone tersebut dengan perasaan yang teramat malas dan menjawab panggilan masuk tersebut

Saat reyna melihat nama yang tidak asing baginya seketika rasa malas yang dirasakannya dengan rasa senang dia terlihat bersemangat lalu menjawab panggilan masuk tersebut

Tapi dia akan menutupi perasaannya itu karena yang menelpon nya saat ini hanya mengenal Reyna sebagai Mr.R seorang sosok misterius yang tak pernah gagal dalam menjalankan misinya dan seseorang yang tak mengenal ampun apalagi berbelas kasih terhadap musuhnya.

Namun tak pernah ada yang melihatnya secara langsung bahkan hanya topengnya saja tak pernah ada yg mengetahui kecuali bos dan rekan kerjanya, adapun orang lain yang bisa melihatnya itupun musuhnya sendiri yang melihat topeng seorang Mr.R untuk pertama dan terakhir kalinya seumur hidup. Ya karena Reyna langsung membunuh orang tersebut

"Iya Halo bos ada apa?" Tanya Reyna dengan tenang kepada seseorang yang dia sebut bos itu

"Mr.R, aku memiliki tugas untukmu malam ini, bukan hanya kamu tapi dengan partner kerjamu Ryan " jawab seseorang itu dengan to the point

"Hm, tunjukan" pinta Reyna kepada seseorang itu

"Baiklah aku akan mengirim info lebih jelasnya melalui e-mail mu dan lokasi itu, intinya dia adalah seorang penjual obat-obatan terlarang terserah kamu mau kamu apakan dia asalkan tidak membiarkan nya hidup kembali. Soal bayaran aku akan mentransfer uang mukanya sekarang jika tugasmu sudah selesai aku akan mengirim sisanya" jelas seseorang tersebut melalui panggilan seluler

"Hm baik." Jawab Reyna dengan singkat padahal jauh di dalam lubuk hatinya dia sangat amat senang bukan main karena malam ini dia akan mendapatkan mainan baru tentunya namun Reyna terlalu gengsi untuk menunjukan perasaan nya itu jadi dia tetap bersikap cuek bebek.

Setelah mendapatkan jawaban dari Reyna tiba-tiba panggilan tersebut dimatikan oleh seseorang tersebut dan Reyna kembali merebahkan tubuhnya diatas kasurnya itu

Tak lama panggilan seluler itu berakhir, handphone Reyna kembali berbunyi namun bukan panggilan seluler tapi pesan masuk

Reyna tak menanggapi nya bahkan tak melihat handphone nya sama sekali karena dia sudah tahu isi dari pesan tersebut dan siapa yang sang pengirim pesan itu.

"Hmm enaknya diapain ya? Ahh gataulah gimana nanti aja yang penting bawa pistol sama belati buat main, siapa tau dapat mainan yang seru hihihi" gumam Reyna pada dirinya sendiri dengan sedikit kecicikan.

Nona Physico Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang