Part 12. Memusnahkan gedung tua

14 5 0
                                        

Ryan yang mendapatkan pertanyaan seperti itu tidak kehabisan akal, dia mencari sesuatu didalam ruangan tersebut

Ryan clingak clinguk kesana kemari, matanya yang terlihat tegas namun teduh dan sangat indah hingga berasa hangat jika dipandang itu menulusuri ke setiap sudut ruangan itu untuk mencari sesuatu agar bisa ngangangkut pria buncit yang ada didepannya itu

Tak lama kemudian Ryan menemukan sesuatu dibagian pojok sebelah timur sebuah meja role yang lumayan besar untuk membawa makanan. Seketika keadaan membantu Ryan untuk mendapatkan ide yang sangat amat bagus, lalu dia menunjukan telunjuknya kearah pojok tersebut

"Pake itu aja" ucap Ryan kepada Reyna dengan mengarahkan jari telunjuk nya ke arah meja role tersebut

"Emang muat?" Tanya Reyna dengan polosnya membuat Ryan gemash terhadap nya

"Reyna otakmu terbuat dari apasi kadang kamu pintar kadang juga kamu terlihat bego untung suka kalo enggak udahku tendang kamu" gemash Ryan dalam hatinya terhadap Reyna

Tentu saja Ryan hanya bisa bicara seperti itu didalam hati, jika dia benar-benar mengucapkan itu yang ada nyawa Ryan taruhannya. Yang dia katain bego itu Mr. R lohh bukan cewe sembarangan pikir Ryan

Jadi mau tidak mau Ryan harus menjaga mulutnya jika berbicara soal Mr.R atau Reyna ini, dan Ryan tetap berusaha tersenyum.

"Muat ko, coba tolong kau bawa meja role itu kesini" jawab Ryan kepada Reyna dengan ramah dan sedikit tersenyum

"Hm, ok" ucap Reyna sambil berjalan kearah meja role tersebut untuk dibawa kedekat Ryan

Setelah beberapa saat kemudian Ryan dan Reyna bekerja sama mengangkat pria buncit itu keatas meja role tersebut, jangan salah tenaga Reyna juga tak main-main walaupun memang lebih kuat Ryan dari pada Reyna tapi tenaga Reyna juga tak bisa dianggap remeh

Saat sudah menaikan pria buncit itu keatas meja tole itu Ryan mendorong meja role tersebut menuju mobilnya dan Reyna melihat keadaan, takutnya ada yang masih bangun dan menghalangi perjalannya

Tapi apa yang perlu ditakutkan oleh Reyna toh dia bisa melawan mereka dengan sangat mudah pikirnya.

Dirasa sudah aman mereka segera bergegas kearah mobil itu dan memasukan pria buncit itu dikursi penumpang

BUGH!

suara pintu mobil yang cukup nyaring terdengar saat Ryan menutup pintu mobil nya itu

"Pakai bom sekali hancur atau bakar tempatnya?" Tanya Reyna kepada Ryan untuk memusnah gedung tua tersebut

"Bom saja biar ga ada api dan kalo dibakar lumayan lama" jawab Ryan dengan mengeluarkan bom waktu dan menyetel 1 menit saat itu, dan Ryan segera berlari sekencang mungkin kearah gedung itu dan melemparkannya kedalam. Ryan segera bergegas menuju mobilnya yang cukup jauh dari gedung tersebut dan

DUARR!!! BRAKKKKK!!

saat Ryan sampai didepan mobilnya dengan berlari secepat mungkin sampai nafasnya ngos-ngosan tepat bom waktu itu meledak dan langsung menghancurkan gedung tua itu menjadi serpihan-serpihan bukan hanya sekedar roboh saja dan sudah jelas orang-orang yang berada didalamnya sudah dipastikan lenyap dan hancur berkeping-keping seperti bangunan tersebut.

HOSH! HOSH!

Deru nafas Ryan yang sudah sangat tak beraturan

"Untung lariku cepat jadi tak ikut meledak bersamaan sama tu gedung tua" ucap Ryan yang sudah berada dekat Reyna, tepatnya didepan mobilnya dengan nafas yang masih terdengar ngos-ngosan

"Suruh siapa cuma setel 1 menit, mempersulit diri sendiri kan?" Cibir Reyna kepada Ryan

Saat mendengar itu Ryan hanya nyengir kuda menunjukkan senyumnya dengan jejeran gigi yang putih bersih dan rapih tak lupa juga Ryan menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Biar ga lama hehe" ucap Ryan kepada Reyna

"Ya udah ayo ke markas " ucap Reyna kepada Ryan dan mereka memasuki mobil secara bersamaan menuju markas tersembunyi yang berada tak jauh dari sana.

Nona Physico Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang