Part 16. Interogasi

11 3 0
                                    

"pilihan yang bagus" ucap Reyna dengan smirk dibalik topeng hitamnya

"Tak salah sebelum nya aku menyebutnya bodoh ternyata emang benar-benar bodoh dia, tapi tak apa lumayan juga ga usah maksa-maksa babi tua ini" ucap Reyna dalam hatinya

Saat itu juga Reyna dan Ryan duduk didepan pria buncit tersebut dan mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah diduga pria buncit tersebut akan menanyakan soal transaksi jual beli obat-obatan terlarang itu

Untuk mendapatkan bukti, Reyna diam-diam menyalakan audio pen untuk merekam suara perbincangan mereka di dalam ruangan tersebut.

"Dimana pusat pembuatan obat-obatan terlarang itu?" Tanya Ryan kepada kepada pria buncit tersebut

"Pusat pembuatan obat-obatan terlarang itu berada di negara Jepang kota A bagian barat dan penjualannya bercabang di Indonesia salah satu cabangnya adalah tempat kemarin aku berada di sana" jawab pria buncit tersebut

"Bagaimana kau melewati keamanan negara dalam menjual obat-obatan terlarang itu?" Tanya Reyna

"Kami menjualnya melalui pasar gelap dan mengirimnya ke berbagai cabang  dengan menyamarkan produk tersebut didalam kemasan atau makanan yang memiliki bau menyengat dan biasanya kami menyimpannya berbarengan dengan makanan yang berbahan dasar durian karena aroma durian sangat menyengat dan memiliki aroma khas tersendiri " jawab pria buncit itu lagi

"Apa kau mengetahui siapa pemilik dan pengelola obat-obatan terlarang itu?" Tanya Ryan kepada pria buncit itu lagi

"Aku tidak terlalu mengetahui nya karena dia sangat misterius dan memiliki kekuasaan yang cukup tinggi didunia gelap oleh karena itu dia dapat membangun sebuah organisasi sendiri dan menyebarkan nya keseluruh penjuru dunia tapi paling banyak menyalurkan nya di Indonesia salah satu cabangnya yang aku pimpin sekarang dan mungkin sudah kalian musnahkan.

Nama organisasi itu sendiri yaitu The Black of Immortality (TBI),  itu saja yang ku tahu karena kami para pemimpin dibagian cabang tidak pernah diberitahu secara detail bahkan tidak pernah bertemu secara langsung pemimpin TBI itu hanya melalui zoom saat sedang rapat". Kata pria buncit tersebut dengan panjang lebar untung juga ga pake tinggi sama volume yang ada nanti jadi rumus matematika.

"Baiklah, sudah cukup." Ucap Reyna dengan datar

"Akhirnya selesai juga walaupun aku tau konsekuensinya jika aku membocorkan semuanya namun lihat nanti sajalah aku akan mencari alasan untuk menjelaskan nya pada bos. Yang terpenting sekarang selamatkan dulu nyawaku dan bebas dari sini" batin pria buncit tersebut yang mengira dirinya benar-benar akan bebas setelah proses interogasi barusan.

Namun tiba-tiba pria buncit itu melihat sosok misterius bertopeng hitam dihadapannya itu menepukan kedua tangannya sampai dia terlihat heran sendiri

Nona Physico Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang