Part 21. Jeritan, Tangisan dan Tawaan menjadi satu

8 3 0
                                    

Suara tawaan, tangisan, jeritan, teriakan dan suara erangan penderitaan mengisi seluruh isi ruangan tersebut dan siapapun yang mendengarnya akan merasa ngeri dan merinding termasuk para rekan kerja Reyna yang berada di luar ruangan tersebut terutama Ryan yang dengan jelas menyaksikan kesadisan dan kebrutalan Reyna secara langsung dengan mata kepalanya sendiri

"Dia benar-benar lain dari gadis pada umumnya, biasanya para gadis akan ketakutan jika melihat darah yang begitu banyak. Tapi gadis ini tidak takut bahkan dia sendiri yang penyebab dari pertumpahan darah yang begitu banyak itu" batin Ryan yang kagum sekaligus ngeri dengan apa yang dilakukan Reyna di depan mata kepalanya sendiri.

Setelah Reyna mencongkel semua kuku jari tangan pria buncit tersebut, Reyna bertanya kembali kepada pria buncit itu

"Ini benar-benar menyenangkan hhhh! Lalu apakah kau tau apa yang harus ku lakukan setelah ini? Aku benar-benar sangat menikmati bermain denganmu hhhh!" Ucap Reyna dengan pelan namun terdengar menyeramkan keseluruh ruangan tersebut

"Lepaskan aku! Tolong ampuni aku Mr.R" tangis pria buncit tersebut kepada Reyna yang sedang menatap lapar dirinya

"Aku belum puas bermain kau tau?!" Ucap Reyna dengan sedikit agak kesal karena pria buncit itu seakan tak mau bermain dengan nya

Ya jelas gamaulah orang Reyna main nya ga main-main! Mainan nya begitu mainin nyawa orang!

"Karena kau tak ingin bermain dengan ku, aku akan menghukum mu dengan ini!" Ucap Reyna dengan keras sembari menusukan belati peraknya ke paha kanan pria buncit tersebut dengan sangat keras cepat dan dalam pastinya

TUBSHH!!

CRATTTT!!

ARRGHHHHH!!!

Suara tusukan dan picratan darah terdengar nyaring di dalam ruangan tersebut dan pria buncit itu semakin menjerit menangisi penderitaan yang dia terima saat ini, dia tak mampu menghentikan perbuatan Reyna padanya.

HAHAHAHA!

"Bagus! Berteriaklah lagi!! Sangat indah melodi ini kau tau?!"

HAHAHA!

Ucap Reyna saat menancapkan belati peraknya pada pria buncit tersebut dan mencabutnya kembali, semburan bahkan picratan darah menjalar kemana-mana hampir memenuhi pakaian hitam Reyna. Tapi Reyna terlihat sangat bahagia lalu dia menancapkan nya kembali ke paha sebelah kiri pria tersebut dengan sangat kuat

TUBSHH!!

CRATTT!!

AARRGHHHH!!!

HAHAHAHA!!

"Menyenangkan! Hahaha! Sungguh sangat menyenangkan!"

Begitulah yang terdengar semua orang yang berada didalam bahkan diluar ruangan tersebut.

Setelah menancapkan belati ke kedua paha pria buncit tersebut, Reyna segera memotong seluruh jari tangan pria buncit tersebut dengan brutal dan diiringi tawaan yang sangat menyeramkan menggema keseluruh ruangan tersebut

CTASH! CTASH! CTASH!

ARRGHHH! AARRGHH!

Suara pertemuan antara tulang dan belati yang nemembus tulang-tulang pria buncit tersebut terdengar jelas ditelinga penghuni ruangan tersebut termasuk Ryan terutama pria buncit tersebut. Dan setiap jari yang dipotong pria buncit itu menjerit dengan keras.

Reyna memotong seluruh jari tangan pria buncit tersebut dengan sangat teramat senang seakan sedang memainkan permainan yang sangat menyenangkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nona Physico Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang