[1] The Beginning

122 9 0
                                    

Sebuah negeri yang paling aman adalah ketika sebuah negeri itu memiliki rakyat yang tahu diri dan tahu caranya menempatkan diri. Namun, tentu saja menjadi sempurna adalah sebuah kemustahilan bagi semua negara. Oleh karena itu, negeri Anamiba memiliki cara lain untuk melindungi rakyatnya dan menjaga negeri mereka selalu menjadi negeri yang aman. Negeri itu memiliki banyak pahlawan dengan super power, berkat pemimpin mereka yang memang seorang ilmuan dan sengaja menyuntikkan DNA super power itu kepada beberapa pria yang memiliki latar belakang bela diri, sebelumnya.

Salah satunya adalah Bibi. Lelaki biasa yang awalnya harus mencari uang di atas ring tinju itu kini harus mengesampingkan pekerjaan lamanya dan memikul tanggung jawab yang baru, yaitu menjaga negeri Anamiba agar tetap aman. Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi semua orang di negeri Anamiba karena dalam setahun terakhir, mereka mendapatkan beberapa ancaman dari negeri tetangga. Jaman terus berubah dan teknologi semakin canggih. Tak sedikit orang menggunakan teknologi yang pada hakikatnya berfungsi untuk memudahkan pekerjaan itu malah menjadi senjata untuk menjahati orang.

Bibi adalah orang yang kuat. Dia sudah menguasai ilmu bela diri sejak kecil sehingga dia hidup dan tumbuh besar bersahabat dengan ilmu bela diri. Bibi adalah salah satu orang yang terkuat di dunia tinju, itulah alasan kaisar di negeri Anamiba menunjuknya untuk menjadi pahlawan super.

Bagi semua orang di Anamiba, pahlawan super itu sangat keren. Tentu saja, menyelamatkan orang itu keren, menaruhkan diri sendiri dan bertarung demi melindungi banyak orang, siapa yang tidak ingin menjadi pahlawan super? Bahkan, kursus ilmu bela diri seperti karate, judo, taekwondo, dan lain-lain menjadi kursus yang paling diminati sekarang karena semua orang ingin menjadi pahlawan super di negeri Anamiba. Bagi Bibi, itu justru menakutkan.

Namun, tak semua orang yang disuntikkan DNA super power itu bisa mentoleransi efek sampingnya. DNA super power itu mem-boost energi dan kekuatan tiap orang yang disuntikkan, tapi DNA super power itu juga mem-boost kekurangan dari tubuh orang tersebut. Begitu juga dengan Bibi.

Bibi bukanlah seorang morning person. Meskipun begitu, dia juga bukan orang yang night owl. Dalam kata lain, dia adalah tipe orang yang tidur paling awal, tapi bangun tetap kesiangan. Bibi suka sekali tidur dan gampang mengantuk. Bibi adalah langganan ketiduran dimanapun. Bahkan, mungkin Bibi tetap bisa tidur jika angin topan menggulung rumahnya. Kalau kata teman-teman Bibi, Bibi itu hanya memiliki satu motto kehidupan.

Akan kujalani semuanya, tapi bentar, tidur dulu.

Itulah kekurangan Bibi yang sebenarnya sudah ada sejak dulu, tapi semakin parah karena DNA super power yang disuntikkan ke tubuh Bibi, dicurigai menjadi efek samping yang merepotkan. Bibi jadi tidur dimanapun. Lebih parah lagi, Bibi bahkan pernah tiba-tiba tumbang dan ketiduran saat dia sedang berada di atas ring. Jika orang yang tak tau kalau itu adalah efek samping dari DNA super power, mungkin akan mengira Bibi pingsan di atas ring.

Sampai suatu hari, serangan dari negeri sebelah yang bernama negeri Arawsok datang lagi. Kali ini, mereka mengirim monster raksasa ke Anamiba, monster itu bahkan melahap patung Anezla, sebuah patung yang menjadi ciri khas negeri Anamiba, ibaratkan Liberty bagi Amerika Serikat. Benar-benar sebuah bentuk penghinaan untuk negeri Anamiba sehingga Kaisar Naotama, pemimpin negeri Anamiba pun memerintahkan semua pria yang memiliki super power tersebut untuk segera pasang badan demi melindungi negeri Anamiba.

Tak ada yang tau alasan negeri Arawsok menyerang negeri Anamiba. Banyak orang yang berasumsi, fakta bahwa negeri Anamiba adalah negeri yang makmur dan menyimpan banyak kekayaan alam merupakan alasan Arawsok menyerang Anamiba, terutama rempah-rempah yang Anamiba miliki.

Kaisar Naotama adalah seorang ilmuan hebat. Hanya dengan melihat sekilas saja, pasti orang-orang sudah bisa menebak bahwa sang kaisar adalah orang pintar dengan ciri khasnya, kepala botak dan kantung mata yang lebar. Pria itulah yang menciptakan berbagai kekuatan super yang berbeda-beda dan menyuntikkan formulanya kepada beberapa ahli bela diri agar mereka bisa menjadi pahlawan super yang menjaga negeri Anamiba. Namun, sungguh, hari ini rasanya Kaisar Naotama benar-benar muak dengan berita yang dia dapatkan.

Kaisar Naotama sudah mengenal Bibi sejak Bibi masih remaja. Kaisar Naotama selalu memperhatikan dan menjaga Bibi dari kejauhan. Bukan tanpa alasan, tapi baginya, ini adalah bentuk dari penebusan dosa masa lalunya. Kaisar Naotama juga yang menyekolahkan Bibi, membiayai Bibi ilmu bela diri, dan semacamnya.

Betapa murkanya dia, ketika dia mendapat laporan bahwa Bibi, lelaki yang memiliki kekuatan super di bagian penyembuhan itu malah asyik tidur di rumahnya dan tidak menghiraukan perintah kaisar. Tak hanya penyembuhan, Bibi juga memiliki kekuatan yang sangat kuat, mengingat bahwa dia memiliki dasar bela diri yang sangat baik. Negara yang sedang terkena serangan saat ini pun membutuhkan pertolongan Bibi di bagian penyembuhan. Apalagi, gigitan monster itu bukanlah sesuatu yang bisa ditangani oleh dokter biasa, mengingat bahwa monster itu adalah buatan manusia dan bukti dari kecanggihan teknologi.

"Sejak awal aku kan emang gak pernah minta jadi pahlawan super, Om," ucap Bibi menaikkan kedua bahunya, mencoba membela diri di hadapan Kaisar Naotama tanpa rasa sungkan sedikitpun. "Om yang minta kita, para petinju, waktu itu untuk ngumpul, terus kira dicekokin zat yang kita gak tau. Aku gak pernah minta ini, loh."

Semua orang yang ada di ruangan itu melebarkan kedua matanya, tak menyangka dengan ucapan yang baru saja Bibi lontarkan. Baiklah, Bibi memang dekat dengan Kaisar Naotama sejak dulu. Namun, rasanya untuk berbicara begitu dengan seorang pemimpin negara, apalagi di hadapan banyak orang, Bibi benar-benar tidak sopan.

"Aku udah kasih kamu tugas untuk lindungin negeri ini. Tanggung jawabnya besar, Bibi. Terus, kamu malah sibuk berleha-leha di rumah, tidur, sedangkan di luar sana semuanya lagi panik karena serangan luar?" Kaisar Naotama menggelengkan kepalanya, tak habis pikir. "Di luar sana ada banyak yang mau ada di posisi kamu, kamu tau? Kamu malah sia-siain apa yang kamu punya."

"Orang aku gak minta," balas Bibi, tak kalah ngotot. "Orang lain juga bukan urusanku. Menyelamatkan orang itu mengenai sebuah kesiapan. Aku gak siap. Aku juga punya waktu tidur yang fleksibel. Om gak bisa paksa aku."

"Seegois itu untuk mengedepankan ketidaksiapan kamu daripada peduli dengan apa yang terjadi di luar?"

Bibi menoleh ke arah perempuan yang menyahut di sebelah Kaisar Naotama. Dia memiliki rambut sebahu dengan corak dongker dan mengenakan jas lab. Bibi tak tau dia siapa, tapi yang pasti, tentunya orang itu adalah salah satu ilmuan juga, rekan kerja Kaisar Naotama. Lagipula, semua orang yang ada di ruangan ini saat ini adalah ilmuan yang bertanggung jawab atas kekuatan super yang sudah susah payah mereka ciptakan.

"Intinya, gak usah maksa," ucap Bibi. "Udah dibilangin, nyelamatin orang tuh mengenai kesiapan. Kalau aku gak siap, mau apa?"

"Coba bayangin, yang kena serangan monster raksasa itu keluarga kamu. Ayah ibu kamu. Apa yang kamu rasain?" tanya perempuan itu, tampak kesal. "Ada orang yang udah mengemban tanggung jawab untuk melindungi keluargamu, tapi orang itu malah berleha-leha di rumah dan lari dari tanggung jawab, sedangkan sebenernya dia mampu untuk nyelamatin keluargamu. Apa yang kamu rasain?"

Bibi terdiam, cukup lama. Sejujurnya, dia paling tidak bisa jika sudah membahas orang tuanya. Dia akan menjadi orang paling pasrah jika sudah membahas hal tersebut.

"Mungkin, kita emang salah karena langsung asal tunjuk orang yang mau kita titipin kekuatan super itu, soalnya didesak oleh waktu dan kita gak pernah tau, kapan serangan dari negara lain dateng," Perempuan itu memberi jeda. "Sekarang, kasih tau alasanmu gak mau mengemban tanggung jawab itu. Biar kita cari solusinya."

"Kemarin, aku tiba-tiba tumbang di atas ring. Aku tidur selama lima jam kedepan dan gak bisa dibangunin," ucap Bibi. "Itu efek samping dari DNA super power yang kalian bikin, kan? Kalau gitu, coba bikin obatnya. Tanggung jawab."

Sleeby Eyes [Miniseri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang