☆☆☆
"Pelelangan?" tanya Vegas memastikan saat melihat ruang makan yang dihias.Ia baru selesai mandi dan pergi untuk makan malam, mendapati ruangan itu dihias dengan cara yang indah. Bahkan gerbang geser yang dibuat oleh kayu itu juga dibuka, di sana dihias dengan bunga dan balon. Menampilkan taman belakang yang tak kalah cantiknya, ada meja-meja yang ditata mengelingi taman.
Yah wajar, acara pelelangan ini dilakukan satu kali setahun. Yang dilelangkan ialah barang-barang mewah dan langka, harganya bisa di luar nalar. Bahkan kadang banyak yang berpikir jika barang yang dilelang itu agak tak masuk dibanding harganya.
Vegas pikir, orang kaya hanya mencari cara untuk menghabiskan uangnya.
Dan memang diadakan di Chumphon, sebab itu bisnis keluarga Saengtham secara turun temurun. Banyak barang unik dan langka, yang biasanya ditemukan atau dibeli oleh kolektor, kemudian dengan naungan Saengtham barang itu akan dijual secara resmi. Bahkan ada dokumen kepemilikannya tersendiri.
Kebanyakan yang ditawarkan dalam pelelangan ialah perhiasan mewah yang dibuat dari proses yang panjang dan sulit.
Vegas pernah mendengar tentang pelelangan itu, siapa sangka jika Saengtham juga berbisnis di dalamnya.
"Iya, Khun Vegas. Para tamu akan datang kemari hari ini, pelelangannya nanti malam," jelas Bibi Nam.
Bibi Nam menghidangkan nasi dengan lauk khas Pulau mereka. Hanya saja dibuat dengan versi yang orang kota bisa makan. Sebab, Chumphon terkenal dengan makanan-makanannya yang terbilang pedas.
Bahkan kari yang berisi udang gemuk-gemuk itu terlihat berwarna merah.
Pol yang duduk di depan Vegas sudah mengambil nasi. Untuknya dan untuk Bossnya juga. "Tak apa kah Bi jika kami menginap di sini juga?" tanya Pol yang sudah mulai makan.
Ia tak berpikir untuk menunggu Vegas lagi. Karena Vegas ini tipe konglomerat yang makannya cuma secuil, jadinya Pol harus start lebih dulu supaya selesainya sama-sama. Setidaknya Pol tak mau sendirian berkeliaran di sini.
Ken baru saja mati tadi pagi. Mana mau Pol bertemu arwahnya yang penasaran mencari pembunuhnya.
Bibi Nam menggeleng. "Makanya nanti selepas makan siang kalian akan pindah ke rumah utama."
Rasanya mereka seperti hanya liburan di sini.
"Atau supaya mereka bisa memperhatikan gerak-gerik kita?" ungkap Tawan yang baru datang.
Tak hanya dia, ada Time dan Tay yang juga berjalan di belakangnya.
Yang lainnya juga sudah berkumpul, kecuali Anakinn. Pria itu masih di kota, menunggu hasil otopsi Ken keluar.
Bibi Nam terlihat tak nyaman ketika Tawan berbicara seperti itu. "Kami hanya menjalankan perintah, Khun."
Big berdecak. "Mereka yang menyuruh kita kemari, tetapi mereka juga yang membungkam semua informasi dan bukti."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Murder [VegasPete Story]
RandomFind the Murder. Isi kepala surat yang Vegas Kornwit baca dari pesan yang masuk dalam kotak surat kantor Detektif Swasta miliknya. Semacam sayembara yang agak kuno untuk di zaman seperti sekarang, tapi Vegas cukup tertarik. Di mana pengirim menegas...