blacklist | Yoshiwan

442 42 24
                                    

Tentang Yoshi dengan kesabarannya menghadapi pacar berandalnya.



























"Bisa gak sih lo berhenti buat gue di-blacklist dari bengkel bengkel lain? Gila gue lama lama liat muka lo terus."

"Gak bisa. Kalo ga begini, aku gak bakal tau kabar kamu sama sekali."

"Ini lagi aku-kamu segala, jijik tau gak? Lo bener bener annoying banget jadi orang."

"Yah, terima kasih atas pujiannya."

Pria itu jengah.

Dia berdiri dengan bersedekap dada memperhatikan kendaraannya yang sedang diperbaiki. "Bisa cepet gak? Lama amat sih?"

"Sabar, lagian siapa suruh balapan mana kalah pula," orang itu menggelengkan kepalanya heran. "Luka-luka gak?"

"Gak usah banyak bacot deh, fokus benerin motor gue, udah ga betah gue di sini," balasnya ketus.

"Heh lo sama yang lebih tua gak ada sopan santun bener. Punya otak ga sih?" Hyunsuk datang tiba-tiba dan menunjuk-nunjuk Junghwan.

Junghwan menatap remeh Hyunsuk. "Gak usah sok kenal ama gue."

"Wah ngajak berantem lo ya," Hyunsuk menarik lengan bajunya sampai atas. "Maju lo!"

"Buset ditinggal bentar langsung mau bakuhantam," itu Jihoon yang langsung menahan pacarnya. "Kan udah aku bilang, kalo ada Junghwan harus jauh jauh, kesel sendiri 'kan."

"Tadinya mau bodomat tapi lama lama kesel kedengaran dia bentak bentak Yoshi, Ay?!" Seru Hyunsuk tak terima.

Yoshi menahan Hyunsuk agar tak menjambak Junghwan. "Udah, Suk. Aku gapapa kok, kamu mending benerin bantuin Junkyu benerin mobil."

"Ayo, Suk. Daripada ribut-ribut gini mending bantuin gue," Junkyu datang untuk menerima Hyunsuk menjauh.

"Selamat lo kali ini," Hyunsuk menatap nyalang Junghwan.

Tak ada jawaban, Junghwan hanya meliriknya sinis.

"Ji, tolong lanjutin motornya ya," Yoshi menyerahkan pekerjaannya lalu membersihkan tangannya. "Ada yang mau gue omongin ama dia."

Junghwan tersentak ketika Yoshi menarik dirinya. "Apaan sih?! Lepas!"

"Ikut dulu sebentar aja, gak lama," Yoshi tak mengindahkan balasannya dan kembali menariknya.

Sekuat apapun Junghwan berusaha melepaskan diri, tenaganya kalah dengan yang lebih tua. Jadi, mau tidak mau dia terpaksa mengikutinya.

"Cuma Yoshi doang yang sabar ladenin bocah kematian kayak Junghwan," ucap Jihoon seraya memperbaiki motor tersebut.

Junkyu datang setelah membuat Hyunsuk sibuk dengan pekerjaannya. "Di mana mereka?"

"Di belakang gatau ngapain," jawab Jihoon.

"Menurut lu apa alasan Yoshi masih bertahan sama Junghwan?" Tanya Junkyu tiba-tiba. "Orang gila kek dia ga pantes sebenernya dapetin Yoshi."

"Ya karena cinta kali? Lo tau sendiri kalo kata Yoshi yang dia mau itu cuma dia doang. Yang pertahanin hubungan mereka juga cuma Yoshi, dan lagi si Junghwan udah berkali-kali ngajak putus tapi Yoshinya gak mau," balas Jihoon agak miris.

Mereka tak habis pikir dengan pemikiran temannya itu. Buat apa mempertahankan hubungan berat sebelah?

Bukankah lebih baik diakhiri? Entah apa yang Yoshi harapkan dari hubungannya. Padahal Yoshi sendiri sudah sempurna, tinggal pilih karena banyak sekali yang menginginkannya.

Treasure Oneshot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang