Takemichi sendiri tampak meman
dang sekeliling, dirinya kini kembali ke ukuran umur 5 tahun, ya sosok dimana ia kehilangan ayah ibu tercintanya. Mes kipun dirinya orang kaya, sejujurnya ia sangat menyesali apa yang selama ini ia tidak pernah menurut keinginan orang tuanya."Ibu...bisahkah kau meminta guru privat ku kembali mengajar..." takemichi polos.
Ayah dan ibu takemichi tampak tersedak mendengar permintaan sang anak.
"Nak...apakah kau sakit ?" Ayah takemi chi.
Takemichi kecil menggeleng, iapun tersenyum.
"Michi mau belajar banyak hal... boleh ya...." takemichi.
"Ara...rupanya kau sudah dewasa... baiklah ibu akan undang kembali guru privatmu..." ibu takemichi bahagia.
Takemichi menangguk, iapun izin pergi ke kamar dan membuka buku yang berada di kamarnya dengan membaca dan berwajah serius. Sedangkan ayah dan ibunya kini tampak menangis haru melihat perubahan takemichi yang kini sudah bersikap dewasa.
Hari demi hari hingga berganti tahun ia berusia 8 tahun, takemichi sendiri tampak berwatak tenang dan anggun, bisa melakukan segala hal dan bela diri yang sangat kuat. Saat ini adalah momen yang sangat di tunggunya membalas dendam kematian ayah dan ibunya, takemichi tampak tengah bersiap menghadapi musuh ayahnya.
"Akhirnya kita akan bertemu...." takemichi tengah bersiap menunggu tamunya di jam 12 malam dan berjalan anteng tanpa suara.
Dan benar saja tebakannya benar, musuh ayahnya rupanya sudah menyusup masuk, mereka dan bossnya berjalan ke arah ruangan dan kini tampak terkejut mendapati ada sosok bocah 8 tahun tengah duduk santai membaca buku tentang kematian.
"Oi...yang benar saja...siapa kau bocah.." boss musuh.
"Shhh....pelankan suaramu paman.... ayah dan ibuku sedang tidur...." takemichi.
Mereka tampak tertawa, dan berusaha maju ke ruangan yang di tuju. Tanpa di duga mereka tampak terhalang oleh dinding menyerupai kaca.
"Ap....apa-apaan ini..." semua orang panik.
Takemichi tampak tersenyum dan membuka lembaran buku yang di bacanya.
Semua orang langsung melirik takemichi kini tengah bersenandung.
"BERITAHU KAMI CEPAT....BAGAIMANA MENYINGKIRKAN INI....!!!" Boss musuh.
"Hm...michi saja ngak tahu...tadi pas mau ke sini sudah ada begitu..." takemichi berpura-pura bingung.
"CEPAT CARI TOMBOL PENGHALANG INI....!!!" Boss semakin kesal.
Anak buah musuh mengangguk dan berusaha mencari tombol. Namun sayang mereka tidak menemukan apapun.
"Kau....KITA BUNUH DIA SAJA..." boss musuh murka dan menodongkan pistolnya.
"Boss...apa yang kau lakukan..." anggota musuh panik.
"Tidak apa-apa...lagian pula dengan cara membunuh anaknya usahanya akan semakin runyam karena kesedihan kehilangan anaknya..." boss musuh tertawa.
"Ada kata-kata terakhir nak ?" Boss musuh.
Takemichi tampak tenang, iapun menutup buku yang baru saja di bacanya.
"Semoga tuhan memaafkan kesalahan paman..." takemichi tersenyum.
Boss musuhpun dengan cepat lansung menembakkan peluru. Semua orang di sana panik, dan takemichi dengan ajaibnya tidak terkena apapun, lebih parahnya malah boss mereka langsung kepalanya terbelah, di ikuti tangan dan perutnya hanya dengan tatapan takemichi saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BORN OF WOLF
FanfictionTakemichi lelah, setelah perang 3 dewa dan kematian draken, kini ia tampak tidak berniat menolong siapapun, di saat ia mencoba bunuh diri setelah perawatan ia kembali ke masa lalu, dan kini sang protagonis berubah menjadi si antagonis yang akan meng...