9. ELITE 97

306 60 2
                                    

GINA POV

Nengok ke sebelah kiri emang ada Miko sama Risky, tapi waktu nengok ke sebelah kanan.. yang gue liat ternyata...

Arhan.

🙃

"Loh? Gina? Ngapain disini?"

Risky dan Miko mendekat ke gue dan Jefri.

"Kamu kenal Arhan?" Tanya Jefri.

Eh?

"Kalian saling kenal?" Tanya gue.

"Gue .. Jefri .. Miko.. sama Arhan itu temen SMA Gin. Gue beli rumah disini juga sesuai rekomendasi si Arhan sih." Risky yang jawab.

Ha Ha Ha.

"Gina satu rumah sakit sama gue Jef kerjanya." Kata Arhan, dokter cakep yang udah mulai gue lupain semenjak hari dia lupa janji kita jalan bareng waktu itu.

"That halo dok?" Tanya Jefri lirih dan gue mengangguk malu.

"Ada apa?" Tanya Arhan penasaran karna gue sama Jefri kesannya lagi bisik-bisik.

"Gina calon istri gue Han. Seminggu lagi kita mau nikah. Ntar gue kirim undangannya di grup aja ya sekalian." Jawab Jefri.

Lalu mereka lanjut ngobrol ini itu berempat, gue cuma nguping dengan canggung.
Dan hasil gue nguping adalah, Arhan ternyata udah punya calon istri juga.
Kagetnya, gue tau tuh siapa calonnya.

"Sayang ayo berangk--" Nah panjang umur orangnya muncul tuh. "Eh Gina?" Iya kita kenal. Bukan yang akrab, tapi kita kerja di gedung yang sama di rumah sakit.

Bukan, dia bukan perawat kaya' gue.
Tapi dia dokter. Pasien dia rata-rata ada di gedung tempat gue tugas, jadi kita ketemu tuh hampir tiap hari.
Nggak pernah menyangka malah dia yang bisa dinikahin sama Dokter Arhan.

Berarti bener ya kata orang-orang, -Dokter menikah dengan sesama Dokter-, lalu punya anak jadi dokter dan mantunya dokter juga. Bruh.

"Kenalin sayang, ini Jefri, Risky, Miko.. temen SMA aku, dan perawat Gina ini calon istrinya Jefri."

"Hai.. aku Hanin. Kalian mau tinggal disini juga ya?"

"Iya, kita semua bakal tinggal disini, tapi nunggu abis selesai nikah dulu. Kalau gue maybe next month sih." Jawab si Risky.

"Pasti kalian kelahiran 97 juga kaya' Arhan."

"Iya 97." Jawab Jefri.

Kenapa Hanin bisa nebak gitu sih?
Nama perumahannya ELITE 97,
Atau mungkin maksudnya emang untuk orang-orang kelahiran 1997 aja?

.
.
.

Pulang dari ambil kunci rumah tadi, gue mutusin untuk pergi makan sama Jefri. Sekalian mau tanya soal 'ELITE 97' juga soalnya.

"Jef.."

"Aku seneng banget kalau denger kamu panggil nama aku kaya' barusan Gin."

🙄

"Kamu tau soal ELITE 97 juga dari dokter Arhan?"

"Umm.. jadi sekitar awal tahun ini, aku tiba-tiba di invite ke grup ELITE 97."

"Grup?"

"Iya, grup chat gitu. Tapi isinya banyak banget informasi penting, termasuk informasi pembangunan area Elite 97 tadi."

"Kenapa namanya Elite 97? Karna yang boleh beli hanya yang lahir tahun 1997 kah?"

Dan Jefri mengangguk. Aneh banget nggak sih? Kelewat kompak deh orang-orang kelahiran 1997 ini sampai bikin komunitas segala.

"Biar aku tebak, itu perumahan juga khusus untuk orang yang ada di dalam grup itu ya?"

"Nggak juga, area itu luas banget loh Gin, dibuka untuk umum, termasuk yang bukan dari dalam grup, tapi ... Hanya untuk orang-orang kelahiran tahun 1997 yang boleh beli rumah di area itu. Ngerti kan?"

"Alasannya?"

Jefri mengangkat kedua bahunya. "Aku kurang paham juga sih.."

"Kamu kenal owner property nya?"

"Kenal, tapi lagi di luar negri."

Okay, cukup. Segini aja gue tanya-tanya nya. Setidaknya gue jadi tau ada komunitas yang isinya orang-orang dengan tahun kelahiran sama.
Hmm.. gue rasa orang-orang 1997 ini lumayan pemilih ya.

Kita lanjut makan dulu,
Selama makan, gue pandangi calon suami gue ini.
Kita duduknya sebelahan gitu, jadi gue bisa liat side profile nya, cakep banget ya ternyata.
Udah cakep.. sholeh.. sayang sama gue..
Gue buat baik apa ya di masa lalu sampai gue bisa dapetin orang kaya' Jefri? 🥰

Gue buat baik apa ya di masa lalu sampai gue bisa dapetin orang kaya' Jefri? 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jefri tiba-tiba noleh ke gue, kan jadi salah tingkah.

"Ih seminggu lagi jadi istri aku loh Regina.."

😳

"Nggak sabar sholat berjama'ah sama istri." Lanjut Jefri.

Duh Jef, jadi makin yakin kalau gue emang udah nggak salah langkah dengan menyetujui ajakan lo buat menikah.
Kalau sama Arhan.. belum tentu gue dibimbing dengan baik.

Kita lanjut ngobrol-ngobrol ringan.
Eh ada notifikasi di hape Jefri yang nggak sengaja gue baca.

'Jef, mau nikah ya?
Kok gitu sih kamu Jef.
Aku kan udah nungguin,
kok nikahnya malah sama orang lain??'

Shit. Minta disuntik mati sih nih orang.

Nama kontaknya : Mina Elite 97.

"Siapa? Mantan?" Tanya gue. Udah sepet aja pasti muka gue sekarang.

"Bukan. Berani sumpah aku nggak pernah pacaran kok Gin sebelumnya. Itu temen SMA juga. Dulu suka main bulu tangkis sama aku."

"Kok dia nungguin kamu segala?"

"Dia pernah nyatain perasaan sama aku, tapi waktu itu aku bilangnya aku nggak mau pacaran, kalaupun harus berhubungan deket sama perempuan, aku maunya langsung nikah. Ya urusan dia sih kalau mau nungguin. Aku nggak pernah nyuruh dia untuk nungguin aku juga."

"Ada di area ELITE97 tadi juga ya?"

"Maybe."

"Okay, aku nggak sabar pengen ketemu jadinya Jef. Biar dia makin kepanasan liat kita." Responku yang sepertinya Jefri kurang suka tapi dia cuma balas dengan senyum. "Itu nggak mau dibales chatnya Mina?" Lanjut gue.

Jefri sodorin hapenya ke gue. "Kamu mau bales? Silahkan bales aja sesuka hati kamu Gin.. Biar nggak ada yang mengganjal, kita kan udah mau menikah, semoga nggak ada cobaan-cobaan berlebihan. Aku pengen hubungan kita lancar tanpa ada masalah setelah ini."

Gue lancang nggak?

Ya enggak lah. Gue ambil aja hape Jefri dengan senang hati. Lalu gue bales deh chatnya si Mina Mina itu.

'Iya, namanya jodoh Allah yang atur.
Minta do'anya yang baik-baik ya Mina.
Maaf kalau sudah menyakiti.'

Balasan dari gue, yang cukup sopan kan?
Gue nggak bitchy kok orangnya. Tapi kalau Jefri udah jadi punya gue, ya harus punya gue aja. Jangan sentuh kalau gue nggak kasih izin. 📌

MINE [ JISOO x JAEHYUN ] • JAESOO •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang