2 - Kehormatanmu dijaga

1.9K 92 27
                                    

----------

"Udah tenang?" Mishelle memberikan segelas air untuk Alvin yang baru saja bangun dari pingsannya.

"BREBGSEK!" bangun-bangun lelaki tersebut malah berteriak namun kembali membaringkan diri.

Dua jam yang lalu, saat Alvin mencekik Mishelle gadis itu dengan kekuatan seadanya menonjok dagu Alvin dari bawah hingga lelaki itu terpental. Untungnya, setelah itu sang kekasih pingsan dan bisa lebih tenang.

"Lo kenapa Alvin? Kok bisa begini?"tanya Mishelle lembut.

"Rajendra." Satu kata yang sejak amukan pertama sering diutarakan oleh Alvin. "Rajendra berani permaluin gue di depan para senior."

Mishelle menaikkan sebelah alisnya, "emang dia siapa?"

"Leader of ZGARD. Semalem gue tawuran sama mereka." Kepalan tangan Alvin kentara jelas.

Mishelle berusaha menenangkannya dengan mengelus-elus punggung Alvin. "Kalo ga bisa cerita, lo bisa cerita kapanpun lo mau."

"Gue kalah. Banyak anak buah gue yang mati di tangan dia." Kepalan tangan Alvin yang begitu kuat membuat tangan lelaki itu mengeluarkan darah di sela-sela jarinya.

"Alvin tangan lo-" Mishelle berhenti ambil tindakan saat tangan Alvin naik bertanda untuk menghentikan apa yang akan Mishelle lakukan.

"Gue sakit hati. Gue ga terima, para bajingan bangsat anjing itu.. mereka.. mereka berani permaluin gue di depan senior Kasin, dengan soknha bilang masih ngampunin nyawa gue." Alvin meludah tanpa memperdulikan siapa yang ia ludahi yang tak lain ialah Mishelle. "Cuih, dia pikir.. dia pikir GUE GA BISA APA NGELAWAN DIA BANGSATT!!!"

"Alvin... gue tau ini sulit buat lo, gapapa kok sesekali kalah, itu bukan berarti lo gagal, Vin."

BRAK

Alvin seketika melemparkan kotak obat yang di pegang oleh Mishelle. "Apa lo bilang? APA LO BILANG ANJING? GAPAPA?! GUE DIPERMALUIN BEGITU DAN LO BILANG GAPAPA?! gue udah ga punya muka dan lo malah belain mereka?!"

"Gue ga belain mereka Alvin, gue cuma.."

"CUMA APA HAH? Yang pacar lo itu gue! Harusnya lo dukung gue dong anjing! bukannya bilang gapapa-gapapa, lo pikir gue mau kalah?! Lo pikir gue suka! GUE GA TERIMA KALO GUE KALAH!" Alvin mencengkeram keras bahu Mishelle. "LO TAU ITU BRENGSEK! DENGERIN PAKEK TELINGA LO! BUKAN PAKEK DENGKUL!"

"Maafin gue Alvin, maaf. Gue cuma, gue cuma...,"nafas Mishelle memburu, air matanya telah keluar karena bentakan dari Alvin,"gue cuma pengen nenangin lo, gue ga mau lo terus kalut sama kegelapan. Kalo gue bisa, gue bakal bantuin lo nenangin diri. Gue bakal bantuin lo sebisa gue."

Alvin terdiam sejenak. Cengkraman tangannya melonggar. "Bantu? Huh, cewek kayak lo? Emang bisa apa?"

"Gue bakal masakin menu favorit lo.. itu kan-"belum sempat menyelesaikan kata-katanya

Alvin telah menyahut, "lo cinta sama gue kan Mishelle?" Tiba-tiba raut wajah lelaki itu berubah manis, menatap lembut wajah Mishelle.

Seperti terhipnotis gadis itu mengangguk.

"Kalo lo cinta sama gue, lo bakal ngelakuin apa yang gue mau kan?"

"Hah? Gue ..."

"Lo tadi juga bilang bakal bantuin gue, bener?"

"Kalo gue bisa, bakal gue lakuin."

"Bagus." Alvin tersenyum senang.

Mishelle yang melihat mood Alvin membaik ikut melengkungkan senyum

DANGEROUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang