6 - Pindah

1.6K 104 20
                                    

Ada yang nunggu Wattpad version ga?🤭 Maaf ya, lagi sibuk banget di RL, baru sempet lanjut yang di TT

===

"HUAHAHAHAHAHAAAAAA!"tawa Yang Di menggelegar.

Tangan kanannya memegang ponsel yang tengah menayangkan video rekaman Jendra yang ditampar oleh Mishelle. Volumenya sengaja ia tinggikan untuk menggoda Jendra.

"ANJASSS seorang Rajendra Stevano yang tak terkalahkan ditampar."

Gelak tawa Yang Di tak lantas berhenti malah ditambah oleh Hendra.

"Weleh-weleh lemah amat lo di deket tu cewek,"ujar Hendra yang sekarang telah melayangkan satu pukulan pada samsak tinjunya.

"Jendra!"pekik Theo yang tiba-tiba muncul membuka pintu dengan kencang.

Dia mengambil langkah besar untuk mendekati Jendra di yang tengah duduk di sofa dengan tenang.

"Berarti bener semalem lo yang bikin cewek itu pergi?"

"Hm."

"Kenapa?! Kita udah janji kan ga bakal saling ganggu hobi kita masing-masing, ada gue pernah ganggu pas lo mau eksekusi orang? Terus kenapa lo malah gangguin gue sama cewek itu?"

"Cuz i love her?"

"ANJASSSS!!! PAK BOS MULUTNYA!!!" Yang di syok hampir terjungkal. "REKAM WOY REKAM WOY, sekali seumur hidup setidaknya kita tau Pak Bos pernah bilang love."

"HAHAHAHA kocak anjing, lo pikir gue percaya." Theo tertawa datar. "Mana mungkin lo bisa jatuh cinta? Seorang Jendra Stevano jatuh cinta? Kerjaan lo aja bantai orang."

Yang Di merangkul Theo. "Jangan gitu lah Plon, lo harusnya seneng dong Pak Bos nemuin tambatan hatinya."

"Masalahnya yang dia incer cewek gue."

"Cewek yang mana tuh? Lo kan punya cewek seminggu selusin,"celetuk Yang Di.

"Cewek yang semalem lah anjing."

"Lah? Sejak kapan dia jadi cewek lo?"

"Tau kan? Siapa semalem yang dicari sama dia? Gue, Theo Adyaksa. Jendra udah nunjukin atraksi yang luar biasa hebat tapi dia tetep pilih gue, pasti banget tu cewek juga cinta sama gue,"ujar Theo membusungkan dada dengan sombongnya.

Tar

Gelas yang ada di genggaman Jendra pecah begitu saja. "Dia jijik sama lo."

"Maksud lo apa anjing!"

"Semalem dia ga mau tidur sama lo."

"Sotoi lo anjing. Jadi, bener kan lo ada dibalik semua ini." Theo menekuk lengan kaus merahnya. "Ngomong apa lo dihadapan dia? Lo pasti jelek-jelekin gue di depan dia. Iya kan? Ngaku lo Jen!"

Rajendra tak menjawab, tangannya bergerak mengelap aliran darah di jari-jarinya dengan sapu tangan.

"Anjas Theo, lo gelut perkara cewek kayak ga ada cewek lain aja." Yang Di menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Paling juga nanti malem tidur sama jalangnya lagi hahaha,"ujar Hendra lalu tertawa bersama Yang Di.

"Jaket lo udah gue kasih ke dia." Malik tiba-tiba datang dan menyentuh pundak Jendra.

"Bagus. Gue ga suka dia pakek baju ketat dan seksi begitu diluar sana."

Tiga manusia lainnya yang tidak mengetahui apapun melongo. "ANJASSS JAKET APA COK! Kasih ke siapa!" Yang Di histeris

"Cewek semalem,"celetuk Malik.

"ANJASS BOSSS LO BENERAN JATUH CINTA SAMA CEWEK YANG GA JELAS ASAL-USULNYA ITU?!" Yang Di histeris part dua

DANGEROUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang