13⭐

22.6K 1.6K 77
                                    

Alessia, Calista, dan Lucie sekarang berada di kelasnya. Mereka bertiga sedang bergosip ria karena guru yang mengajari kelas 11 IPA 2 ada urusan mendesak, jadi kelas mereka jam kosong. Anak-anak kelas itu ada yang tidur,ada yang menonton film hantu di laptop,ada yang pacaran,dan masih banyak lagi.

"Kak Ivelle cantik sekali, pantas saja kedua kakakmu menikahinya." Ucap Calista.

"Dia pakai skincare apa ya,Alessia?" Ucap Lucie menatap ke arah Alessia.

"Dia tidak pakai skincare apapun,kakak ipar ku itu hanya pakai bedak bayi saja. Dia memang sudah cantik dari dulu." Ucap Alessia.

"Lalu kamu pakai skincare apa, Alessia?" Ucap Calista.

"Aku tidak pakai skincare, kakak ipar yang mendandani ku. Cantik kan aku?" Ucap Alessia sambil mengibaskan rambut panjangnya.

"Woah aku jadi ingin di dandan kak Ivelle." Ucap Calista.

"Aku juga mau." Ucap Lucie.

"Permisi." Ucap Mateo.

Semua murid kelas 11 IPA 2 menatap ke arah Mateo si anak IPA 1, mereka penasaran kenapa laki-laki itu berada di sini dan tidak biasanya dia tanpa Sean dkk.

"Ada urusan apa kau ke sini?" Ucap Alessia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri Mateo karena gadis itu ketua kelas 11 IPA 2.

"Ada yang ingin aku bicarakan dengan mu." Ucap Mateo datar.

"Katakan saja sekarang." Ucap Alessia sambil bersedekap dada menatap Mateo.

"I like you." Ucap Mateo.

Murid kelas 11 IPA 2 terkejut mendengar Mateo yang terang-terangan menyatakan bahwa dia menyukai Alessia, sedangkan gadis itu sendiri terdiam seketika mendengar ucapan Mateo.

"Kau pasti berbohong kan, Mateo?" Ucap Alessia menatap ke arah Mateo karena dia tidak percaya dengan ucapan laki-laki di hadapannya.

"Aku tidak berbohong." Ucap Mateo datar.

"Anjay,drama apalagi ini." Ucap Calista.

"Mateo suka sama Alessia?" Ucap Lucie yang masih mencerna ucapan Mateo.

"Jangan membuat ku tertawa, Mateo. Aku yakin kalau kau berbohong kepada ku karena kau kasihan melihat ku." Ucap Alessia menatap datar Mateo.

Murid kelas 11 IPA memisahkan diri dari Alessia dan Mateo, mereka berada di pojokan sambil menatap ke arah kedua orang itu. Ada yang makan cemilan sambil menatap mereka berdua,ada yang mengabadikan foto mereka berdua,dan sisanya hanya menonton.

"Tatap mata ku." Ucap Mateo meraih tangan Alessia dan menarik gadis itu ke arahnya.

"Lepaskan aku." Ucap Alessia berusaha menghempaskan tangan Mateo tapi pria itu memegang dengan erat.

"Tatap mataku, Alessia." Ucap Mateo dengan nada lebih lembut.

Alessia dengan terpaksa menatap mata Mateo, gadis itu tidak melihat kebohongan di matanya. Semua murid perempuan kelas 11 IPA 2 tampak begitu baper melihat mereka berdua.

"Aku benar-benar menyukai mu." Ucap Mateo memegang pipi Alessia dengan kedua tangannya.

"Hiks...hiks...ini seperti film romantis yang baru aku selesai tonton." Ucap Adriana sambil menghapus air matanya karena terbawa suasana melihat Mateo dan Alessia.

"So sweet nya." Ucap Maya.

"Ayo cium." Ucap Calista.

"Cium...cium...cium." Ucap Lucie.

Alessia langsung mendorong Mateo, gadis itu tampak begitu gugup tapi dia berusaha untuk tetap tenang.

"Aku masih berstatus tunangan Sean, lebih baik kau pergi dari sini." Ucap Alessia berusaha menyembunyikan rasa gugupnya.

"Aku akan menunggumu." Ucap Mateo langsung meninggalkan tempat itu tapi sebelum dia pergi,dia tersenyum tipis menatap Alessia.

Mateo jarang menampakkan senyumannya, laki-laki itu sering memasang wajah datarnya dan selalu dingin. Alessia menatap kepergian Mateo, sebenarnya jantungnya berdegup kencang saat Mateo mengatakan bahwa dia menyukainya.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di mansion Thompson...

Ivelle, Arzhel, dan Silas memasuki mansion Thompson. Terlihat para maid dan bodyguard menunduk kepalanya saat ketiga orang itu melewati mereka, Ivelle berjalan di depan dan kedua suaminya berjalan di belakang.

Ivelle duduk di sofa ruang tamu, wanita itu sedang memikirkan adik iparnya. Arzhel duduk di sebelah kiri dan Silas duduk di sebelah kanan, mereka berdua tampak begitu khawatir melihat istri mereka berdua karena sejak tadi hanya diam saja.

"Honey." Ucap Silas.

"Babe." Ucap Arzhel.

Ivelle menatap ke arah kedua suaminya yang duduk di samping kiri kanan nya, wanita itu menghela nafasnya.

"Katakan saja pada mas." Ucap Arzhel sambil mengelus rambut Ivelle dengan lembut.

"Iya,babe. Siapa tahu kami berdua bisa membantu mu." Ucap Silas sambil memijat pundak Ivelle dengan lembut.

"Kenapa kalian berdua berubah menjadi seperti ini? Aku benar-benar bingung dengan kalian berdua, bukannya kalian berdua membenci ku?" Ucap Ivelle menatap ke arah kedua suaminya.

"Siapa yang membenci mu, babe?aku dan Silas tidak membenci mu hanya saja kami berdua tidak bisa mengungkapkan perasaan kepada mu." Ucap Arzhel sambil mengelus rambut Ivelle.

"Iya, honey. Selama ini kami berdua hanya mencintai mu,hanya dirimu saja." Ucap Silas.

"Bukannya kalian berdua berselingkuh dengan wanita lain di belakang ku?" Ucap Ivelle.

"Babe,kamu salah paham. Ada orang lain yang sengaja membuat kami berdua seolah-olah berselingkuh dengan wanita lain, nyatanya kami berdua hanya mencintai mu." Ucap Arzhel.

"Ada orang yang ingin menghancurkan pernikahan kita sehingga dia mengirim para wanita untuk menggoda kami berdua,tapi kami berdua sudah menghabisi nya maksudnya menyingkirkan mereka." Ucap Silas.

"Jadi selama ini aku salah paham?" Ucap Ivelle tercengang dengan fakta yang sebenarnya.

'Ivelle, ternyata kamu malang sekali. Kau selama ini hanya salah paham, seandainya kau tahu hal ini.' Batin Ivelle.

"Iya, honey. Kamu salah paham." Ucap Arzhel.

"Kenapa kalian tidak memberitahu ku dari dulu?" Ucap Ivelle sambil memanyunkan bibirnya karena kesal.

"Aku dan kak Arzhel ingin memberitahu mu." Ucap Silas.

"Pokoknya aku marah sama kalian berdua." Ucap Ivelle sambil mendengus dan bersedekap dada.

"Sepertinya aku harus membatalkan Rey membeli batagor untuk mu." Ucap Arzhel menatap ke arah Ivelle.

"Dan sepertinya aku harus membatalkan Gilbert membeli sate ayam untuk mu." Ucap Silas.

"Oke,fine. Aku memaafkan kalian berdua,jangan batalkan mereka membeli makanan." Ucap Ivelle menatap ke arah kedua suaminya karena dia mudah tergoda dengan makanan.

Arzhel dan Silas menyuruh tangan kanan mereka berdua membeli batagor dan sate ayam, sedangkan Ivelle tampak begitu bahagia karena dia akan makan batagor dan sate ayam.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

MENJADI KAKAK IPAR ANTAGONIS||TAMAT|| OPEN POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang