14⭐

21.5K 1.6K 34
                                    

Terlihat seorang wanita cantik yang sedang memasak untuk makan malam, wanita itu tidak lain adalah Ivelle. Tidak lupa juga Sienna ikut membantunya memasak,dan Alessia ikut memotong sayur.

"Apa benar kalau kalian bertiga akan pergi ke Santorini dan Maldives besok?" Ucap Sienna menatap ke arah menantunya.

"Benar, mommy. Siapa yang memberitahu mommy?" Ucap Ivelle menatap ke arah mertuanya.

"Arzhel dan Silas yang memberitahu mommy tadi." Ucap Sienna.

"Woah kalau begitu aku juga mau ikut." Ucap Alessia.

"Boleh saja, apalagi kan kamu di skors selama seminggu." Ucap Ivelle menatap ke arah adik iparnya.

"Benarkah?" Ucap Alessia yang tampak begitu bahagia mendengar ucapan Ivelle.

"Yang dikatakan oleh kakak ipar mu itu benar, Alessia. Apalagi kamu harus refreshing untuk pikiran mu agar selalu fresh." Ucap Sienna menatap ke arah anak perempuannya.

"Kalau begitu aku akan packing pakaian ku dulu." Ucap Alessia langsung meninggalkan tempat itu untuk packing pakaiannya.

Sekarang hanya Sienna dan Ivelle yang masih berada di dapur,kedua wanita itu melanjutkan masaknya.

"Mom." Ucap Ivelle menatap ke arah ibu mertuanya.

"Iya, Ivelle." Ucap Sienna menatap ke arah menantu kesayangannya.

"Mommy, apakah pertunangan Alessia dan Sean tidak boleh diputuskan?" Tanya Ivelle.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu, Ivelle?" Ucap Sienna yang penasaran dengan pertanyaan dari Ivelle.

"Maksudku,Sean tidak mencintai Alessia dan kenapa kalian masih mau mempertahankan pertunangan mereka berdua?aku tahu kalau pertanyaan aku ini sangat lancang, tapi apa mommy yakin Alessia bahagia dengan Sean yang selalu menyalahkan dirinya?" Ucap Ivelle menatap ke arah Sienna.

"Mommy, Alessia tidak bahagia. Hatinya terluka dan tersiksa atas perlakuan Sean padanya, aku tidak suka melihat Alessia seperti itu. Mommy pasti tidak suka melihat Alessia sedih,kan?" Lanjutnya.

Sienna terdiam mendengar ucapan Ivelle, apakah benar selama ini Alessia tidak bahagia dengan pertunangannya. Sedangkan Ivelle menghela nafasnya dan berharap Sienna mengambil tindakan untuk memutuskan pertunangan Alessia dan Sean.

"Mommy akan membicarakan hal ini kepada Daddy mu dulu, setelah itu itu kami berdua yang akan membuat keputusan." Ucap Sienna.

"Buatlah keputusan yang baik, mommy." Ucap Ivelle.

"Tentu, Ivelle. Terima kasih sudah menyadarkan mommy." Ucap Sienna sambil mengelus rambut menantunya.

"Sebaiknya mommy panggil yang lainnya, masakan kita sudah hampir matang semua." Ucap Ivelle.

"Siap, menantu kesayangan mommy." Ucap Sienna.

Sienna meninggalkan Ivelle sendirian di dapur,tapi tidak lama kemudian terlihat sebuah tangan yang melingkar di pinggang wanita itu.

"Mas Arzhel." Ucap Ivelle menatap ke arah suami pertamanya.

"Yes,babe." Ucap Arzhel sambil tersenyum tipis.

Cup

Silas mencium pipi Ivelle yang mulai chubby, sehingga membuat wanita itu tersipu dengan perlakuan suami keduanya.

"Jangan cium pipi ku sembarangan." Ucap Ivelle menatap ke arah suami keduanya.

"Kenapa,hm?" Tanya Silas sambil mengelus pipi Ivelle.

"Daripada kalian berdua mengganggu ku, sebaiknya kalian berdua hidangkan makanan ini ke meja makan." Ucap Ivelle.

"Siap, nyonya Ivelle." Ucap Arzhel dan Silas bersamaan.

'Betapa enaknya memiliki 2 suami yang bisa di suruh-suruh.' Batin Ivelle.

Arzhel dan Silas menghidangkan makanan ke atas meja makan,para maid dan bodyguard terkejut melihatnya karena tidak biasanya kedua tuan muda itu mau melakukan hal tersebut.

Carson, Sienna, dan Alessia terkejut melihat Arzhel dan Silas menghidangkan makanan di atas meja makan. Sedangkan Ivelle sudah duduk di kursi makan sambil makan buah blueberry.

"Ayo silahkan duduk." Ucap Ivelle menatap ke arah mereka bertiga.

"Tidak biasanya kak Arzhel dan kak Silas menghidangkan makanan di meja makan." Ucap Alessia langsung duduk di kursi makan.

Carson dan Sienna duduk di kursi makan,lalu Arzhel dan Silas duduk bersebelahan dengan istrinya.

"Aku yang menyuruh mereka berdua karena ini keinginan baby." Ucap Ivelle sambil mengunyah blueberry nya.

"Pantas saja." Ucap Alessia.

"Mau makan apa,babe?" Tanya Arzhel sudah mengambil nasi ke atas piring Ivelle.

"Paha ayam goreng dan capcay goreng." Ucap Ivelle.

Arzhel mengambil paha ayam goreng dan capcay goreng yang di sebut Ivelle, sedangkan Silas menuangkan air putih ke dalam gelas istrinya.

"Terima kasih,mas Arzhel,mas Silas." Ucap Ivelle sambil tersenyum tipis menatap kedua suaminya.

"Sama-sama,babe/honey." Ucap Arzhel dan Silas bersamaan.

Setelah itu mereka makan malam dengan suasana hening,hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring saja.


⭐⭐⭐⭐⭐

Di mansion Lewis...

Mateo sedang berada halaman belakang mansionnya, laki-laki itu menatap ke arah bulan dan bintang-bintang yang bertaburan di langit malam. Tidak lupa juga gitar berada di sampingnya yang selalu menemaninya setiap saat.

"Sekarang Alessia sedang apa ya? apakah dia sudah makan malam?aku jadi merindukan nya." Ucap Mateo.

"Merindukan siapa,son?" Ucap papa Mateo langsung menghampiri anak laki-lakinya yang duduk di kursi taman.

"Merindukan seseorang,Pi." Ucap Mateo sambil tersenyum tipis.

"Apakah Alessia?" Ucap papa Mateo.

"Iya,Pi. Aku merindukannya, tadi aku sudah mengatakan kepadanya kalau aku menyukainya." Ucap Mateo.

"Ini baru anak papi yang paling berani,papi senang kamu mengatakan padanya kalau kamu menyukainya." Ucap papa Mateo.

Keluarga Lewis sudah tahu kalau Mateo menyukai Alessia sejak lama, mereka tidak mempermasalahkan Mateo suka dengan gadis itu karena menurut keluarga Lewis Alessia adalah kriteria menantu keluarga Lewis.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

MENJADI KAKAK IPAR ANTAGONIS||TAMAT|| OPEN POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang