01.00

18 0 0
                                    

Hari pertama

  

***

   Senin pagi suasana kota metropolitan ramai kendaraan yang berlalu-lalang. Entah itu para pekerja, pelajar, sampai emak-emak nganterin anak sekolah terus lanjut ke pasar. Seperti halnya gadis cantik yang kini duduk manis memandang jendela memerhatikan sekitar. Setelah beberapa saat, mobil pribadinya berhenti tepat didepan gerbang sekolah barunya.

"Udah sampai non" ucap supir pribadinya

"Iya pak"

"Oh iya non nanti Mang Dadang jemput non Rena jam berapa ya?"

Gadis cantik itu tersenyum manis sebelum kembali menjawab "Nanti saya kabarin mang"

"Baik non"

   Setelah obrolan singkat Rena mulai melangkah memasuki gerbang sekolah. Sambil berjalan mata coklatnya melihat sekeliling dimana ia berada. Dia Ayumi Renalyv Syaqueena gadis berparas cantik berambut hitam tidak panjang juga tidak pendek. Netranya menabrak orang yang sangat dikenalinya berada di parkiran khusus motor. Rena tersenyum manis kala orang dilihat tadi menatapnya balik, bukan senyum atau menyapanya tapi dia hanya berekspresi datar. Melihat wajah orang itu yang tak menunjukkan ekspresi membuat senyumnya luntur, Rena benci itu.

  

   Sedangkan disisi lain seorang gadis berambut coklat panjang sepunggung baru saja sampai disekolah. Segera ia membuka helm dan terlihatlah wajahnya. Bola berwarna hitam legam, bulu mata lentik, alis membentuk sempurna diwajahnya, jangan lupakan hidung mancung, pipi agak tembam, bibir mungil merah muda alami dengan tinggi 160cm.
   Tak sengaja ia melihat Rena berjalan memasuki sekolah. Nampak Rena tersenyum manis yang seribu persen pasti ditujukan kepadanya. Dan tentu seperti biasa tak ada senyuman untuk membalas hanya tatapan datar. Gadis cantik itu memutar bola matanya malas lalu mengalihkan pandangan. Ia tak peduli bagaimana ekspresi Rena sekarang, yang gadis itu tau Rena tetap berjalan menuju gedung utama sekolah berada.

"DOR" Reflek Reta menutup mata karena terkejut "Astaghfirullahhal adhim"  batinnya berteriak. Saat membuka mata seketika menajamkan mata ketika tau yang mengagetinya adalah Senja Celina. Gadis berambut sebahu yang tingkahnya selalu ajaib diluar nalar. Senja teman semasa SMP yang kini menjabat menjadi sahabat teraneh juga Ter bar-bar. paling suka dengan Gara, bucinnya Gara, cintanya Gara, Semua tentang Gara. 
Senja? Setelah ditatap seperti itu oleh Reta gugupnya setengah mati. Berteman selama 3 tahun, tatapan Reta selalu membuatnya mati kutu, takut. Padahal ia tak pernah sedikitpun takut pada siapapun walau melawan preman botak dipasar, bahkan sekarang preman itulah yang takut dengan senja karena pernah kalah by one disamping pasar.
Gadis tomboy itu hanya menampakkan senyum iklan gigi dengan tangan membentuk 'peach'.

"Omooo omooo gw kangen lo pakek begetee  malah udah 1 bulan ret 1 bulan kita nggk ketemu" Dengan kosakata lebay dan sedikit, salah maksudnya banyak paksaan Senja memeluk Reta dengan kekuatan full rasenggarr walau tidak berlangsung lama. tuh kan Senja hobinya ngereog Reta dan Sabi jadi pusing dengernya. Ohh lupa, Senja tadi datang bersama Sabi. Satu-satunya teman mereka yang full daynya pakai hijab.

Sabrina Ayla Ayu Ningsih gadis cantik, kalem tapi pandai bela diri. Sabrina bukan asli orang Jakarta, ia tinggal bersama sepupunya yang sekarang baru memasuki kuliah semester pertama disebuah apartemen. Kota Bogor, adalah tempat ia pertama membuka mata dan juga rumah keluarga besarnya tinggal. Paling tidak 2 Minggu sekali ia akan pulang ke rumah, itu juga syarat untuk Sabrina sekolah di kota paling sibuk ini.

"Ret diem-diem baek Lo  nggk kangen apa sama gw"

"GK" Si paling jawab padat singkat dan jelas.

"Ya Tuhan mimpi apasih gw bisa temenan sama Lo emot watu"

Nata Twins -Aku RetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang