03.00

7 0 0
                                    


Pertemuan kedua


    Reta sudah berseragam rapi dengan soflen berwarna hitam yang selalu dipakai saat pergi ke sekolah. Memang Reta lebih nyaman memakai pengubah lensa mata itu daripada menunjukkan lensa aslinya pada teman sekolahnya. Ehh memang dia punya teman siapa lagi selain Sabrina, senja, dan Bulan yang tak lain teman barunya. Reta tau netra biru safir yang dimilikinya akan memusatkan perhatian murid sekolah dan Reta tidak suka jadi pusat perhatian, sudah berpengalaman dia. Biasa orang Indo, lihat bule dikit ngelihatnya mulai dari orangnya didepan sampai udah dibelakang masih sempat-sempatnya memutarkan kepala kebelakang. Reta melihat jam yang melingkar manis di tangannya dan memutuskan untuk pergi ke sekolah lebih pagi. Entahlah setelah kejadian semalam Reta tidak siap jika ketemu ayahnya. Rena, apa yang kakak kembarnya itu mau sebenarnya? Tidak cukup kah selalu membuatnya dalam masalah. Reta bingung sendiri kenapa Rena selalu mengadukan perbuatannya pada ayah. Kenapa jadi memikirkan ini sudah cukup. Reta melihat jam yang melingkar manis di tangannya. Perlahan Reta melangkahkan kakinya keluar dari mansion milik Renald. Setelah sampai di garasi bergegas ia mengeluarkan motor Scoopy yang dibelikan oleh ayahnya. Sedangkan Rena? Ayahnya membelikan 3 mobil berbeda dengan harga yang mahal tentunya. Rena tidak diperbolehkan naik kendaraan umum ataupun sepeda motor. Perbedaan yang jauh bukan? Jika dibandingkan dengan dirinya. Huh lagi dan lagi kenapa ia jadi mikir begini sih. Heloo Reta ini sudah biasa untukmu. It's okay jangan pikirkan lagi.

Reta membawa motornya dengan kecepatan penuh dijalan raya yang masih sepi kendaraan yah dikarenakan masih pagi. Saat melaju kecepatan tinggi ini didepannya terlihat segerombolan laki-laki menggunakan motor ninja berwarna hitam dengan jaket berwarna abu-abu berlogo elang dililit ular dibelakang. Tanpa banyak pikir panjang ia menerobos mendahului mereka lewat tengah-tengah. Cowok-cowok yang tadinya mengendarai motornya santai kini ada beberapa yang oleng.

"Anjing" umpat salah satu dari mereka.

"Njir sapa tu" ujar teman lainnya

"Berani-beraninya"

Sedangkan si ketua hanya memasang wajah datar di balik helm full face nya. Lalu menambah kecepatan motor diikuti anggotanya.

"Kejar jangan sampai lepas"

Mendengar teriakan itu membuat sang ketua tersenyum miring. 'sapa juga yang mau ngejar'. Batinnya setelah tau kalau ia mempercepat laju motor disalah artikan temannya.

    Setelah perjalanan yang menghabiskan waktu 20 menit akhirnya Reta sampai di sekolah pukul 05:50 yang artinya belum sampai jam 6 pagi. Bahkan sepertinya dia murid yang pertama kali datang pagi ini karena melihat lingkungan sekolah masih sangat sepi. Tak lama kemudian suara deruman motor terdengar membuatnya menyipitkan mata 'ohh cowok-cowok tadi'. Dia membenarkan tatanan rambut yang dicepol dengan pony tipis belah dua. Reta mengerutkan dahinya kala seperti ada yang mengawasinya. Dan saat ia menengok ke samping, benar saja ada beberapa laki-laki berjalan melewatinya sambil menatap tajam. Reta sendiri mengangkat pundaknya acuh dengan wajah tanpa ekspresi.

"HEH LO"

Reta yang terkejut segera menormalkan mimik wajah seperti semula. Datar. Didepannya saat ini sudah ada lima laki-laki dua diantaranya menatap marah. Satu laki-laki menatap biasa. Satu datar dan satunya tersenyum tipis bahkan teman-temannya tak ada yang menyadari itu.

"Berani-beraninya ya Lo tadi ngelewatin kita gitu aja" ujar salah satu dari mereka. Albiru Leo Sky Panggil saja Biru. Dia adalah cucu satu-satunya pemilik sekolah Sky High school, sekolah ini. Biru mempunyai sifat tempramen jadi tidak heran jika cowok tampan ini mudah marah hanya masalah sepele. Dia paling tidak suka diganggu.

"Kayak siput" ucap Reta santai bahkan mukanya masih saja tidak ada perubahan.

"Lo nggk tau kita siapa hah" kini cowok disamping biru lah yang bersuara, Galuh Erlangga. Galuh mempunyai sifat sebelas duabelas dengan Biru. Bedanya Galuh seorang playboy cap kuda lumping. Kalau udah ketemu cewek dikit pasti jurus Gombal keledainya keluar. Tapi berhubung hari ini dia lagi kesel karena tadi barisan geng motornya terpecah jadilah tidak memandang muka. Tapi lihat aja setelah sadar nanti.

Nata Twins -Aku RetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang