Rumah Sabrina
Reta menyenderkan badannya ke kursi yang diduduki. Saat teman-teman sebayanya bersenang-senang menikmati masa remaja, ia duduk di kursi ruang meeting dengan kepala yang berdenyut. Meeting dadakan ini membuatnya diharuskan ke kantor pukul 8 malam, padahal Reta tadi belum sempat pulang setelah sekolah berakhir dan harus mengurus restoran karena ia membuat daftar menu baru yang launching sore tadi.~Drrrrttt
Bunyi suara handphone Reta mengalihkan pandangannya. Segera ia menekan tombol hijau dan terdengar beberapa orang sedang berbicara.
"Halooo bestiee" Senja yang cemprengnya buat kuping rusak itu adalah suara pertama terdengar di telepon.
"Assalamu'alaikum" ujar Sabrina
"Waalaikum salam"
"Ehh ada Retaa" ~Bulan
"Ada apa?" Tanya Reta to the poin.
"Tauu tuh matahari terjun" dengan nada sinis Bulan menjawab.
"Hehehe gpp sih gw kabut aja" jawab Senja enteng.
"GABUT NJAA, bukan kabut gitu aja typo MANGKANYA KALO BELAJAR YANG BENER" Dengan setipis tisu dibagi dua terus dicelupin air, Bulan berbicara hingga nafasnya pun terdengar ke ujung dunia.
Mendengar ucapan Bulan, Reta menjauhkan handphone dari telinganya karena berdenging saking gedenya suara Satelit bumi satu ini.
"Typo dikit aja kok, Lo segitunya sih jadi cewek baperan bener etdah" Bela Senja.
"Udah nggk usah berantem ini udah malem nggk capek apa?"
Sabrina dikasih bintang 5 dulu udah misahin cegil dua ini.
"Engg-"
"DIEM kalian" ucapan Bulan dan Senja entah kenapa bisa barengan atau karena emang janjian itu harus terpotong karena sentakan Sabrina mungkin sudah lelah menghadapi dua bagian bumi yang selalu adu mulut buat orang lain pusingg saja.
"Udah bacotnya?" Suara Reta rendah dan terkesan dingin membuat telpon itu seketika hening"
"Lanjutin, Assalamualaikum"
Tut
Reta mematikan sambungan telepon bersama sahabatnya yang tidak jelas lalu mengetikkan sesuatu di nomer seseorang.
Kak Regan
Kak gw nginep dirumah SabrinaIya, jangan lupa Minggu malem ayah udah pulang
Yes, of course, always remember
Take care princess
Ai ai kapten🫡
***
Alunan lagu terdengar menemani perjalanan dikesunyian malam. Tak banyak kendaraan yang melintas sehingga mungkin akan lebih cepat sampai di tempat tujuan. Dan benar saja setelah menempuh perjalanan 1 jam 40 menit kini mobil yang ditumpanginya memasuki gerbang Pondok pesantren Al-falah. Saat mobil sudah berhenti empat orang didalamnya segera keluar, si supir membantu penumpang membawa tas bawaannya tidak banyak memang tetapi itu sudah menjadi tugasnya bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nata Twins -Aku Reta
Genç KurguTentang Reta si biang masalah juga biangnya luka. Reta yang selalu menjadi bayangan kakak kembarnya. Dan Reta yang mencari sumber kebahagiaannya sendiri. "gw benci lo Rena, tapi kenapa gw nggk bisa hilangin rasa sayang itu ke lo?" "Sorry Ra, tapi...