04.00

9 0 0
                                    

Amnesia lagi?

     Kantin ramai murid-murid yang sedang kelaparan setelah menguras otak untuk belajar. Sama halnya Retalyn, dia duduk manis di meja kantin bersama Bulan sedangkan Sabrina dan senja membeli makanan. Tak lama kemudian mereka datang membawa nampan masing-masing berisi makanan dan minuman.

"Makasih Sabrina" ucap Bulan semangat.

"Heh satelit Bumi gw juga ikut bawa makanan Lo ya, nggk ada terima-terimakasih nya" Senja memandang sinis Bulan. Bulan? Dia hanya bersikap bodo amat sambil menjulurkan lidahnya ke arah Senja. Bulan dan senja itu bagaikan kucing dan tikus, kadang akur ya kadang berantem kaya gini.

"Udah deh ini makan" Sabrina menengahi perdebatan mereka.

"Ehh Ret semalem Lo amnesia lagi?" Ucap Senja ditengah makannya.

"Insomnia Nja insomnia" sabar Sabrina, kalau punya temen kek Senja itu kesabaran harus seluas samudra.

"Nah tuh maksud gw" senja hanya menyengir sambil melahap bakso ke mulut.

"Iya"

Jawaban Reta membuat Sabrina dan senja bernafas berat. Sudah satu tahun Reta mengalami insomnia dan itu membuatnya kewalahan sendiri harus mengatur waktu ke kantor, belajar, sekolah, dan ke resto juga. Btw Reta mempunyai restoran tanpa sepengetahuan keluarganya sejak dua tahun lalu dibantu kakek neneknya yang biasa dipanggil Keki Neni.
Semalam ia lupa kalau obat tidurnya sudah habis alhasil sampai subuh pun matanya tidak bisa tertutup. Dan di jam pelajaran tadi kantuk yang ditunggu dari malam malah datang.

"Insomnia?"

"Iyaa" ~Senja

Bulan menganggukkan kepala mengerti. Dia juga pernah sih walau cuma dua malam.

Ditengah obrolan singkat itu mendadak kantin ramai sorakan, yang membuat mereka mengalihkan pandangan ke arah dimana sumber kegaduhan terjadi. Reta menatap seorang laki-laki yang ditemui kemarin berjalan memasuki kantin bersama temannya. Seperti biasa kalo nggk ada orang Famous disekolah belum afdhol. Nih nih Geng Snakel datang langsung semuanya teriak.

"Biruuu kapan Lo jeleknya sih gw kan jadi ketar ketir terus"

"Regaann ganteng banget sih"

"Galuhh gw rela jadi yang kelima"

"Elvan, pengen liat Lo senyum pasti ketampanannya berlipat-lipat"

"Al manis banget senyumnya gila"

Tuh kalau mau tau jeritan siswi Sky Blue.

Sedangkan Inti Snakel hanya diam, ada juga yang tersenyum, kalau modelannya kayak Galuh udah tau kan reaksinya kalau disoraki?

Galuh tersenyum manis ditambah mengedipkan sebelah matanya yang membuat siswi-siswi pada heboh. Kebiasaan emang!
Melihat itu ketiga temannya hanya memutarkan bola mata malas. Kecuali Elvano yang selalu menunjukkan muka temboknya.

"Ehh duduk sama bidadari gw aja tuh" ucap Galuh saat melihat semua meja sudah penuh dan hanya menyisakan tempat yang masih muat untuk mereka berhubung meja itu untuk banyak orang.

Mendengar ucapan Galuh, keempat temannya menoleh melihat tempat yang ditunjuk oleh buaya darat ini.
Biru, Regan, Alfino, Elvano hanya bisa pasrah mengikuti Galuh yang sudah ngacir duluan ke meja yang disebutkan tadi.

"Heloo neng neng cantik, Aa' boleh duduk disini nggk?"

Senja, Sabrina, dan bulan yang awalnya fokus makan teralihkan dengan suara itu. Saat melihat, mereka terkejut mengapa bisa ada kakak kelas disini? Moust wanted lagi. Reta hanya menatap sekilas lalu kembali memakan baksonya. Nih orang tanya boleh duduk nggk tapi dirinya udah duduk. Gaje.

Nata Twins -Aku RetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang