renjun dan donghyuck sudah pulang dari acara membeli buku dan sekarang renjun sedang berada di rumah donghyuck.
donghyuck mulai tinggal sendirian setelah kepergian orang tua nya dua tahun yang lalu.untung nya karena sang ayah adalah mantan tentara donghyuck mendapat gaji pensiun an sang ayah yang dapat membantu mencukupi kebutuhan hidup nya untuk kedepan nya belum lagi warisan yang donghyuck dapatkan cukup banyak lantaran dirinya adalah anak tunggal dikeluarga nya.tapi,itu tidak menjamin donghyuck bahagia.dimana-mana ditinggal kedua orang tuq secara bersamaan selalu menyedihkan mau seberapa banyak mereka meninggalkan harta.hyuck sendirian,tidak ada yang menemani nya tidur,tidak ada yang mengecupi kening nya lagi,tidak ada yang menenangkan dirinya lagi ketika ia jatuh.domghyuck Benar-benar sendirian sekarang,andai tidak ada renjun ia juga sudah pasti kesepian.
"jangan melamun"
donghyuck tersadar dari lamunan nya,ia sedang menata buku-buku nya di rak lemari buku dan tidak sengaja memikirkan masa lalu nya.mungkin jika renjun tidak menyadarkan dirinya sudah pasti donghyuck akan menangis karena meningat betapa menyedihkan nya hidupnya.
"renjun mau makan apa?"
"tidak,aku sudah kenyang"
donghyuck mengedarkan matanya kepenjuru ruangan.tidak tahu apa yang akan ia lakukan setelah menata buku-bukunya ini.
"sudah malam lebih baik tidur saja,aku akan pulang"
mendengar renjun mengatakan itu donghyuck merasa sedih,rasanya ia tidak ingin ditinggal lagi.ia seakan trauma dengan kepergian seseorang.
"hyuck"
"ya?"
renjun dapat melihat kedua mata donghyuck yang mulai berbinar,binar mata yang sayang nya terlihat menyedihkan ketika si manis mendongak kan kepala nya guna menatap dirinya.
"apa benar dua bulan lalu kau menangis karena tidak ku antar membeli buku?"
donghyuck terdiam,terdiam karena terkejut.darimana renjun mengetahui hal itu?.
"i-iya" donghyuck kembali menunduk.
"kenapa sampai menangis?"
"a-aku pikir renjun sedang marah,atau karena renjun sudah tidak mau lagi berteman dengan ku.renjun pasti sudah bosan padaku itu makanya renjun tidak mau menemaniku lagi kan?"
ah suara yang menyedihkan,renjun dapat pastikan domghyuck tengah menahan tangis nya.ia tahu kalau donghyuck itu cengeng.
"jika aku sudah tidak mau berteman dengan mu mungkin sekarang aku tidak berada disini hyuck,jadi berhenti berpikir yang tidak-tidak"
"..."
"aku..aku hanya sedang tidak enak badan saja,maaf karena waktu itu menolak mu"
"hyuck,kau mendengarkan ku kan?"
renjun mengangkat dagu donghyuck,basah.donghyuck sudah menangis dalam keterdiaman dan ketertundukan nya.renjun,ia merasa sangat bersalah.
"a-aku kira renjun sedang marah"
renjun menggeleng,menangkup kedua pipi hyuck yang sangat gembul itu.
"tidak,aku tidak marah.maafkan aku hm?"
donghyuck mengangguk meski dirinya masih sesegukan dan setia mengalirkan air matanya.
"sudah jangan menangis,tidurlah besok masih harus bersekolah"
"ja-jangan pergi.."
jika sudah begini renjun sendiri tidak tega.maka dari itu dengan cepat renjun mengiyakan bujukan donghyuck dan mendial nomor seseorang.