Bab 17

205 3 1
                                    

Sesampai nya varo dan velyn kerumah kediaman abi dan sifa

"Kak velynn" teriak luna

"Jangan teriak teriak gitu luna" jelas runa(mama varo)

"Hehe iya ma" ucap luna sambil ketawa

Velyn pun langsung keluar tanpa menunggu varo

"Umii" teriak velyn sambil lari

"Jangan lari lari sayang" ujar abi

"Iya yah" jawab velyn tersenyum

"Hai kak velyn" ucap luna tersenyum

"Haii luna lama ga ketemu kamu gimana sekolahnya" tanya velyn

"Baik dong kak" ucap luna

"Yaudah ayo masuk jangan disini terus" ujar sifa

"Ayo masuk kak kita udah bikinin makan kesukaan kakak" ucap luna

"Wah mesti enak banget yaudah ayo masuk" ucap velyn lalu mengandeng tangan luna dan mereka berjalan berdua

"Ayo masuk varo jangan benggong disitu" ucap sifa

"Eh iya umi" jawab varo lalu masuk

Mereka pun berkumpul diruang makan

Setelah mereka makan mereka bersantai diruang keluarga

"Jadi gimana varo" tanya cakra

"Gimana apanya pa" jawab varo yang belum paham

"Velyn loh" ucap cakra membuat varo sadar

"Oh iya" jawab varo

"Iya apa" tanya cakra

"Iya ada cucu papa" jawab varo

"Yess berhasil" teriak cakra membuat semua orang terkejut

"Kamu kenapa sayang" tanya runa(aruna kita singgkat jadi runa)

"Kita punya cucu" jawab cakra tersenyum

"Itu bener sayang" tanya sifa yang masih tidak percaya

"Iya umi" jawab velyn

"Jadi umi sama ayah punya cucu" ucap abi sambil mengelus kepala anaknya itu

"Iya ayah" jawab velyn

"Wahh berarti aku jadi aunti" ucap luna

"Iya luna" jawab velyn

"Yeyy luna udah punya keponakan yey"ucap luna membuat semua orang tertawa kecuali varo

Mereka sejak sampai dirumah abi mereka jaga jarak dan tidak pernah bicara sampai cakra peka

"Bi kamu ngeh ga sih mereka jaga jarak terus" bisik cakra

"Lah iya aku ga sadar ka" jawab abi berbisik juga

"Ngomong apasih kalian berdua sampe bisik bisik gitu" ucap sifa

"Bukan apa apa sayang" jawab abi cepat

"Kak velyn ayo kita main didepan" ajak luna

"Ayo luna" jawab velyn

Setelah velyn dan luna pergi untuk bermain

"Varo sini papa mau ngomong" ucapan cakra membuat varo keringat dingin

"I-iya pa" jawab varo gugup

"Papa tanya kamu lagi jaga jarak sama velyn" tanya cakra dan varo tambah keringat dingin

"Ga ko pa" jawab varo"papa salah lihat paling kan udah rabun"lanjutnya dengan santai

"Rabun rabun gini papa masih bisa lihat ya" ucap cakra sambil mencubit varo

Varo & evelyn (Perjodohan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang