11. rumah tempat berteduh

147 8 0
                                    

Hai hai yeorobunn
Kembali lagi bersama Saia

Bwahahahahha

Oke deh tanpa banyak bachoth mari kita mulai

Happy Reading~~

Pagi-pagi sekali Bian sudah Rapi dengan pakaian sekolah nya.bian berjalan santai keluar dari kamar nya berniat ingin sarapan bersama ibu dan adiknya

Namun Bian melunturkan niat nya saat melihat sang ayah yang sudah duduk di kursinya di meja makan

"Nak sini Sarapan dulu, mama bikinin nasi goreng kesukaan nya abang" panggil Raina lembut kepada sulung nya

Bian tersenyum mendengar panggilan sang ibu namun sesegera mungkin Bian berbicara

"Enggak mah Bian sarapan di sekolah aja" sesaat Bian ingin melangkah terdengar suara Bagas

"Kenapa kamu langsung pergi gitu aja? Biasanya kamu kan sarapan di rumah sebelum ke sekolah. Ohh apa karena saya? Iya!? Kenapa memang nya kalau ada saya,kenapa kamu tidak mau makan satu meja dengan saya!?" Bagas membentak, membuat mood Bian memburuk saja

"Bian pergi ya mah" pamitnya langsung

"Heh!! Dasar kurang ajar kamu anak tidak berguna!! Jawab pertanyaan saya!! Sialan!! Percuma saya mendidik kamu!" Perkataan kasar Bagas membuat Bian tak jadi melangkahkan kaki nya dan berbalik menatap sang ayah

"Mendidik? Anda bilang anda mendidik saya? Waw sekali anda,karangan yang hebat. Anda hanya mengantar saya ke sekolah kemudian membayarnya. Selesai. Lalu mengharapkan saya mendapat nilai tertinggi.Tak pernah anda mendidik saya. Saya seperti ini juga karena anda,perlakuan anda seperti apa maka seperti itu juga saya,anda tak pernah mendengar keluh kesah saya,yang anda tahu saya adalah Robot pemuas obsesi anda terhadap kesempurnaan. Tentang meja makan dan makan bersama,sebenarnya saya ingin. Ingin, makan bersama_ bersama keluarga.tapi ketika saya makan di dekat anda bukan ketenangan yang saya dapat tetapi justru cibiran, peraturan dan kecaman terhadap apa yang saya lakukan.semua salah di mata anda.
Dan satu lagi,jika memang anda mendidik saya berarti anda mengerti saya,jika anda mengerti saya,saya yakin anda mampu menjawab sebuah pertanyaan 'mengapa saya lebih suka sendiri padahal saya tak suka kesepian?' apa anda tahu jawabannya? Jika tidak pikirkanlah"

Bian melangkah pergi tapi ketika di depan pintu Bian berhenti kemudian berbicara tanpa membalikkan badanya

"Ingat pah,Bian adalah papa versi muda. tetapi bedanya bian gak pernah kasar sama cewek"

Kemudian Bian benar-benar pergi meninggalkan Bagas ,Raina dan Raisa yang terdiam di tempat

.
.
.
.
.
.
.
..
.

Bian melajukan motor nya bak orang kesetanan,tak memperdulikan makian orang-orang di jalan yang disalip nya.

Jika biasa nya orang-orang dalam posisi bian akan memilih bolos dan tak masuk sekolah,maka lain hal nya dengan Bian, karena yang bian cari sebenarnya ada di sekolahnya

Setelah sampai di sekolah dan memarkirkan motornya bian segera mengeluarkan ponsel nya dan mengirim pesan kepada seseorang

Bian
Dan Lo udah di sekolah kan?
Janjian di Rooftop sekolah ya?
Gw tunggu

Raidan
Otw

Melihat respon Raidan bian tersenyum tipis kemudian segera berlari ke arah Rooftop

Saat sampai di sana ternyata sudah ada Raidan yang menunggunya dengan 4 kaleng soda

"Sini" Raidan memberi kode ke Bian agar mendekatinya,dan akhirnya mereka duduk berdua di Rooftop.
Awal nya mereka diam,diam dengan pikirannya masing-masing. Raidan yang berfikir apa tujuan lelaki itu membawa nya ke sini, dan bian yang berpikir apakah sebaik nya Bian cerita ke Raidan atau tidak

Setelah berdiam cukup lama akhirnya Raidan membuka suara setelah Tau kiranya apa tujuan Bian mengajaknya bertemu di Rooftop

"Udah bi cerita aja" Raidan membuka suara lebih dulu

"Gw capek Dan...."lirih bian mengadu pada Raidan,meminum sekaleng soda dengan satu kali teguk

"Gw capek pakai topeng terus...
Gw tau gw laki-laki tapi gw juga punya hati, gw punya perasaan
Gw juga punya keinginan dan impian gw sendiri,gw... Gw... Capekkk..." Bian memandangi Raidan yang juga sedari tadi memandangi nya

Untuk sesaat mata mereka bertemu hingga satu menit lamanya Raidan memutus kontak mata mereka karena jantungnya yang sudah berdegup kencang

Raidan masih diam membiarkan Bian melanjutkan ceritanya

"Mungkin gak banyak yang Tahu bahkan Rafi pun GK tau ini karena gw nyimpan Rahasia ini baik-baik, tapi ntah kenapa pada saat gw dah capek nyimpen semua ini sendiri dan gw pengen cerita.lo adalah orang pertama yang ada di pikiran gw dan.."lanjut bian masih dengan lirih bernada sendu

"Gw capek saat harus jadi robot pemuas keserakahan nya bokap gw..
Semua yang gw lakuin salah Raidan...
Bagi bokap semua yang gw lakuin itu salah,gw udah berusaha buat jadi pintar biar bisa banggain bokap.tapi nyata sekeras apapun gw mencoba...otak gw memang lamban menerim pelajaran. di satu sisi gw pengen di Banggai papa tapi nggak bisa.gw juga punya cita-cita gw sendiri"

", hiks gw pengen jadi atlit Idan... Gw gak mau jadi dokter kaya yang bokap suruh.
Gw gak bisa gw gak sepintar itu.dia nyuruh gw buat Deket sama dia,dia nyalahin gw karena jauh sama keluarga.padahal nyatanya mereka yang bikin gw jauh Dan... Mereka yang bikin gw jauh,jatuh dan bikin gw ngerasa gak berguna...hiks"

Pecah,

Pecah juga Tangisan Bian di hadapan Raidan yang terdiam mendengar kisah seorang yang di cintai nya

"Bi...."lirih Raidan menatap manik sendu Bian,Raidan menepuk pundak Bian,dan tanpa di duga-duga

Grep

Bian membaringkan kepalanya di paha Raidan kemudian memeluk pinggang lelaki itu dan menyembunyikan kepalanya di Perut Raidan dan menangis terisak di sana

Raidan hanya terdiam,syok dengan apa yang di alaminya

Secara refleks Raidan menepuk pelan kepala dan punggung Bian

"Biar...biar kek gini dulu ya Dan?..gw butuh sandaran dan tempat mengadu"lirih bian

Raidan membiarkan hingga 10 menit setelah itu,tak terasa lagi getaran pada punggung Bian dan tak terdengar lagi isakan pilu lelaki itu

"Eh ketiduran ya?" Raidan bergumam kecil kemudian menatap bian yang tertidur di pahanya dengan sendu

"Kalau gw cewek bakal gw deketin Lo bi dan gw bersedia jadi rumah buat lo yang merasa tak punya tempat mengadu. tapi sekarang cukup gw jadi tempat singgah Lo Bi sebelum Lo ketemu rumah yang sesungguhnya"Raidan mengelus rambut bian yang beraroma mint khas lelaki itu

"Aku itu ibaratkan payung yang tak Lagi kau genggam saat hujan telah Berganti menjadi pelangi yang indah"
-RAIDAN

hai hai yeorobunn

Gimana kabarnya hari ini?

Aku mau tanya
Seandainya kalian jadi Raidan,kalian bakalan tetap bertahan sama bian yang notabenenya orang yang kalian suka gak?

Atau malah pergi dan mencari hati yang baru?

Oke see you next time

Jangan lupa votment ya









CINTA ATAU NORMA | Bian Raidan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang