Hai hai update nih hihihi
~happy reading~
Jika di bagian Raidan sudah tenang dan terkondisikan, maka berbeda jika di bagian Bian. Sekarang lelaki yang menjabat sebagai si sulung di keluarganya itu tengah terduduk di samping Ranjangnya sembari menyandarkan kepalanya pada Ranjang di belakangnya.
Memikirkan segala hal yang terjadi hari ini, mulai dari perasaan sesak yang mengganggu di hatinya saat melihat Raidan berciuman dengan Kakak kelasnya, perasaan sakit yang di Rasakan nya saat memukul dan menghajar Raidan dengan membabi buta dan sekarang perasaan menyesalnya jika memikirkan apa yang di lakukan nya saat di toilet di sekolah.
Memejamkan mata nya saat merasakan cairan bening itu keluar dari matanya.
"Hiks jangan,jangan jauhi gue Idan... Jangan benci gw... Nanti gw ngadu sama siapa lagi? Siapa yang bakalan ngerti gw kalau Lo pergi Raidan... ,Maaf,maafin gw Raidan hiks jangan,jangan tinggalin gw hiks" Menyesali perbuatannya hanya itu yang mampu Bian Lakukan sekarang.
Takut jika sahabat yang paling di sayangi nya itu akan pergi meninggalkannyaCukup lama Bian menangis hingga Tak sadar pemuda itu tertidur dengan posisi duduk serupa seperti tadi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Paginya sekitar jam 8 pagi Bian terbangun dengan merasakan pusing di kepalanya dan badannya yang terasa begitu pegal-pegal karena tidur dalam keadaan duduk semalaman.
Saat melewati tangga hendak turun untuk mengambil air minum. bian di buat berdecak kesal melihat sang papa yang duduk dengan anteng bersama dengan mama dan juga adiknya..
"Pagi Abang/pagi nak" ucapan serentak dari ibu dan adiknya
"Hmm pagi" jawab Bian pelan di sertai senyum
"Pagi papa" ucapnya pelan tak terdengar oleh siapapun.
Jujur sebenarnya Bian ingin sekali mengucapkan kata selamat pagi untuk sang papa tapi apalah daya hubungan nya dengan sang papa memang tak pernah baik dari dulu
Melihat sang papa membuat bian selalu kesal karena tak bisa merasakan apa itu keluarga sebenarnya. Bian membenci sang papa tapi di satu sisi Bian sangat-sangat membutuhkan peran seorang ayah untuk hidupnya
•••
Pagi di hari libur ini Bian memutuskan untuk bersepeda di pagi hari. Berusaha menghilangkan ingatan kelam yang telah berlalu sembari memikirkan car untuk meminta maaf pada Raidan agar ia tak terlihat begitu bajingan
*Padahal emang iya
Tak seperti kebanyakan orang yang lebih memilih bersepeda di taman,Bian justru lebih memilih pergi mengayuh sepeda nya tak tentu arah,mengikuti hati dan naluri tubuhnya sendiri.
Ingatan nya kembali di bawa pada kejadian di toilet sekolah tempo hari yang membuat Bian benar-benar gelisah takut bila sahabat tercinta pergi meninggalkannya.
Sibuk dengan pikirannya sembari kaki yang terus mengayuh pedal sepeda,hingga bian tak menyadari telak memasuki sebuah kompleks yang terkenal kan keasrian nya.
Bian pernah ke komplek ini sekali,waktu itu menemani sang ibu pergi arisan bersama temannya. Sudah lumayan lama dan yaa kompleks itu Tak banyak berubah,hanya beberapa pohon yang dulu masih kecil kini telah besar bahkan sudah mampu menghasilkan buah.
Saat tengah Sibuk-sibuknya menikmati keasrian di komplek ini tiba-tiba Bian mengerem sepeda nya dengan mendadak saat mendengar suara tawa yang tak asing di telinga nya
"Hahaha kak hati-hati jatuh"
"Ya makanya suruh si Noel turun dan! Kalau gini terus kakak bakal jatuh karna dahannya gak sanggup nampung badan bongsor nya SI NOEL"
"HEH ADEK LAKNAT!,GW ABANG LOO!!"
"YA YANG BILANG LO BANCI PELIHARAAN GW SAPA?!"
"CK searah deh capek gw punya adek modelan kek lu Na. Yaudah Lo mau yang mana Dan?"
"Itu bang di ujung yang masih mengkal"
"TANGKAP"
Dua suara yang tak asing dengan satu suara berat seorang pria dewasa? Entahlah Bian pun tak tahu
Dan suara perempuan yang seperti di kenalnya juga suara laki-laki dewasa itu menyebutkan kata 'dan' sebagai panggilan
Apa mungkin....
Kembali mengayuh sepeda nya. Bian mencari-cari asal suara yang ternyata berasal dari rumah yang tak jauh dari tempat nya berhenti tadi
Rumah yang cukup besar dan mewah,
walau tak sebesar dan semewah rumahnya Bian
Dengan berbagai macam pohon buah di halaman rumah yang nyaman dan jangan lupakan kolam ikan yang di hiasi pancuran juga taman bunga di sudut halaman dengan bangku menghiasi. Dan juga di sebelah kiri ada dua ayunan yang tergantung indah di pohon jambu air yang kini tengah berbuah, menimbulkan warna merah yang menggoda
Bergeser ke sebelah kanan di mana keributan dengan suara familiar yang di dengar nya terjadi
Terlihat seorang perempuan bertubuh kecil dan seorang lelaki yng bertubuh tinggi berada di atas pohon mangga yang tak kalah lebat buahnya sedang berdebat dengan saling menendang entah mendebatkan apa
Sedangkan di bawah pohon terlihat seorang lelaki yang sedang tertawa terbahak sembari mengumpulkan mangga hasil dari perjuangan mereka yang berada di atas pohon
Bian Seperti mengenal sosok yang sedang mengumpulkan mangga itu bukannya itu..
Raidan!?
Iya itu Raidan,dan. Oh astaga! Wanita yang sedang memanjat sembari menjambak rambut lelaki dewasa itu adalah Nata!!
Perempuan yang di bela mati-matian oleh sahabat nya_Raidan!
Mengepalkan tangannya dengan tatapan sendu melihat ke arah 3 orang yang sibuk dengan mangga dan pohonnya terlihat begitu bahagia tertawa terbahak,berbeda dengan keadaannya dengan penyesalan terbesar
Hufh padahal itu salah Bian sendiri tapi entah mengapa Bian merasa dunia tak adil
Bian merasa wanita itu telah mengambil Raidan darinya
Wanita itu Bian membenci_ ah tidak tidak Bian tak boleh membenci Nata
Karna wanita itu....
Yang sepertinya telah menolong Raidan saat kejadian sore di kamar mandi sekolahMenghela nafas panjang bian berkata lirih
"Maaf,maafin gw Idan......"
Update update nihh
Dikit aja dulu yak
Jangan lupa vote and komen
Jangan lupa makan dan jaga kesehatan ya
See you next time 😄😄😄

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ATAU NORMA | Bian Raidan [BL]
Fiksi RemajaPERINGATAN BL,BXB YANG ALERGI HOMO DI HARAP MENJAUHI ARENA HARGAI PENULIS Dengan MEMBERIKAN VOTE, COMENT DAN FOLLOW JUDUL SEBELUMNYA : SHIPPER DI SEKOLAH TERIMA KASIH kisah tentang si manis Raidan dan si tampan Bian yang merupakan sahabat satu kelas...