Di tanah tandus dengan kayu-kayu menghitam, sosok perempuan dengan rambut keemasan sedang menggali tanah berlumpur dengan kedua tangannya. Rambutnya yang panjang menjuntai sudah menyatu dengan kotoran. Setengah mencakar dan setengah memukul, layaknya pengemis yang sedang mencari makanan busuk, ia menggali seperti orang gila.
Tanah penuh pepohonan yang ia injak hari ini baru saja mati. Tapi segala sesuatu yang mati pasti akan menyisakan suatu wadah. Entah itu untuk berduka, untuk membenci, atau menampung hujan dan air mata yang getirnya akan dikecap oleh lidah sendiri.
Tidak sekali, bahkan berulang kali kukunya patah saat sibuk menggali, namun seketika darahnya berhenti dan lukanya menutup. Cakra kehitaman melingkupinya bagai selimut hangat yang diberikan kenalan lama, hingga bekas lukanya juga ikut lenyap begitu saja. Chakra Kurama saja tidak akan menyembuhkan lukanya secepat ini. Semakin Naruto menyadari betapa kuat dirinya, semakin ia ingin menceburkan dirinya lagi ke dasar laut.
Entah kekuatan ini atau dirinya sendiri, seseorang harus segera menghentikannya dan menyegelnya. Hanya satu nama yang terlintas di benak Naruto saat ini. Masalahnya sekarang, bagaimana ia meyakinkan si brengsek itu untuk membantunya? Perlu bertahun-tahun bagi Naruto untuk meyakinkan Sasuke untuk berpihak dan kembali ke Konoha. Kira-kira berapa waktu yang dibutuhkan gadis pengemis untuk meyakinkan kepala desa bahwa ia adalah teman lamanya? Tapi mungkin jika Naruto menyerahkan diri, menjelaskan dirinya baik-baik-
"Argh!," teriaknya. "Aku hampir saja membunuh Sai dan yang lainnya! Mana bisa aku datang ke Konoha, mengetuk gerbangnya, dan lalu bilang selamat siang aku Uzumaki Naruto!"
Naruto baru saja menemukan jalan paling buntu di antara jalan buntu yang lain. Akan lebih mudah meyakinkan satu kepala desa beserta penduduknya, jika saja Naruto tidak menyerang mereka duluan. Meskipun, yah, Naruto sedang tidak dalam mode setengah sadar dan pertahanan penuh saat itu.
Chakra hitam yang menguasai tubuhnya ternyata jauh lebih kuat daripada yang Naruto bayangkan. Tidak seperti Kyuubi, chakra hitam ini merupakan entitas kuno yang tidak memiliki kecerdasan. Ia selalu lapar dan selalu tidak puas dan tampaknya hampir tidak memiliki keterbatasan. Ia menyembuhkan semua luka Naruto sebelum dan setelah peperangan, juga menghentikan penuaannya selama berada di bawah laut. Semua ini membuat Naruto semakin tidak mengerti, mengapa entitas ini tidak membunuhnya melainkan menyelamatkannya?
Di saat masih sibuk pertarungan dalam benaknya sendiri, tangan Naruto menyentuh sesuatu yang keras. "Aku menemukannya!" bisiknya tidak percaya.
Benda itu berbentuk bulat lonjong dengan ujung yang lancip, sedangkan permukaannya bergelombang. Baunya mirip arang meski jelas tidak tersusun atas serpihan kayu. Tak ayal matanya membelalak gembira. Setelah sebuah inti kehidupan dihisap habis-habisan, ternyata sesuatu yang tertimbun di bawahnya menyisakan satu harapan.
Naruto mengalirkan chakra banyak-banyak ke benda itu. Bukan chakra yang hitam, melainkan biru jernih yang sebenarnya ia hemat mati-matian. Seketika retakan-retakan muncul dan melingkupi si biji, hingga hanya menyisakan kulit dari permukaan asli yang berwarna kecoklatan. Selanjutnya Naruto hanya bisa menyerahkan pada kuasa alam.
Untuk menumbuhkan satu pohon tidak membutuhkan chakra manusia sekali. Tumbuhan hanya memerlukan air, cahaya matahari, dan nutrisi yang kata Iruka-sensei bisa berasal dari kotoran manusia atau hewan. Sayangnya, Naruto sama sekali tidak hasrat untuk membuang kotorannya hari ini. Jadi ia harus mencari alternatif lain nanti.
Dengan kehati-hatian setara membawa boneka porselen, Uzumaki Naruto meletakkan biji kenari itu ke galian lubang yang sudah dibuat. Ia mungkin menumpuk tanah terlalu banyak sehingga mirip kuburan mini. namun Naruto tidak mau terima risiko jika satu-satunya biji yang ia tanam terkena longsor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend of The Great Shinobi's Hero (Rewriten)
FanficNaruto mati di akhir perang dunia Shinobi keempat. Sepuluh tahun kemudian, gadis yang mirip dengannya tiba-tiba muncul. (Rewriten fanfiksi tahun 2014. Plot lebih detail, tapi ending kurleb sama lah yes.)