I'M BACK GUYS!! Hayuu duduk yang rapih hihi.
Happy reading💙
____________________________________
"Ngapain lo?"
"GUE KIRA LO MATI ANJING!"
"Wopps...hujan lokal bro!"
Hendra ngedorong muka Eva yang tiba-tiba udah berdiri di depannya sambil masang muka galak. Masalahnya tadi Eva teriak jadi hujan lokal.
Eva nyubit gemes dada Hendra dan langsung rebahan di sebelah si abang. "Minum dong. Gue tamu loh."
"Gak liat gue pincang gini?"
"Mana? Kata Dino lo masih bisa lompat dari sofa." Eva bangun lagi dan duduk sambil ngetuk-ngetuk kaki Hendra. "Sakit gak?"
Hendra ketawa. "Kalo lo getoknya pake palu,ya sakit."
"Hen-ehh Eva lo masuk dari mana?" Diko datang dari dapur bawain keranjang baju. Habis ngangkat pakaian di luar.
Heran aja si tuan rumah. Perasaan pintu sama gerbang di depan kekunci. Gak mungkin nih cewe stres manjat tembok pager kan?
"Gue kan-
"Demit, bisa masuk dari mana aja."
"Duh ini mulut netijen bisa banget!" Eva narik rambut Hendra yang udah gondrong. "Pake kekuatan ordal lah anjir. Noh si bule sama Wawan bisa juga gue manfaatin."
"Lo sogok pake apa kali ini?" Hendra megang kepalanya takut terjadi kerontokan. Emang agak berutal cewenya ini.
"Donat madu 2 kotak. Pinter kan."
Hendra senyum bangga ngeliat cewenya yang masang muka songong ke dia. Pinter sih,pinter ngibulin maksudnya. "Gak salah. Otak lo juga bocor alus ternyata."
"Ntar sore lo ke rumah sakit lagi sama Bang Rayen ama Mas Nu juga." Diko ngeletakin keranjang tadi di lantai.mau di lipat sekalian. Rajin? Enggak. Terpaksa doang karna dia kalah taruhan sama Wawan.
"Mas Danu? Mana calon imam gue?"
Hendra narik baju Eva dan nyuruh si cewe duduk lagi di sebelahnya. "Gak usah gatel ya lo."
"Dih apaan, Tipe suami idaman gue tetep Mas Danu."
"Padahal gantengan gue."
"Sok pundung banget lo najis." Eva nyubit pipi Hendra dan meluk lengannya.
"Kalo mau zina jangan di sini woi!"
Hendra nyolek pipi Eva terus ngeliatin Diko. "Beb,bilang sama temen lo jangan galak-galak amat. Kasian temen gue kepalang jadi bulol."
"Pa,pliharaan lo semenjak tabrakan otaknya ikutan konslet." Diko ngelempar celana boxer kroopi punya Hendra ke mukanya.
Eva gak kaget, justru malah ngambil boxer tadi dan dia lipat dengan rapih. "Lah? Emang selama ini dia waras?"
Diko diem. "Ya enggak sih."
"harus banget ngatain gue di depan gue langsung?"
"Biar lo sadar diri!"
Eva ketawa kenceng dan meluk kepala Hendra,terus dia tepuk-tepuk gemes pipinya. "Pindah yuk. Kasian Diko ngeliat kita."
"Kemana?"
Eva mikir bentar. "Kamar."
Diko melotot ke mereka berdua yang udah ancang-ancang mau kabur ke kamar. "BENER-BENER SETAN YA LO BERDUA!!"
💎
"Perasaan bukan ini deh,Nu."
Danu ikutan jongkok di sebelah Ryan,dan si Panjul yang udah tiduran di atas rumput. Apa gak gatel tuh badan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARSO SQUAD [Seventeen]
Humor"Kalo nanti tiba-tiba anak lu bilang pengen jadi rambutan,gimana tanggapan lu?" "Gak gimana gimana. Paling gue jadiin asinan buah."