Eps. 5

101 17 3
                                    

Anya:
"Dimana kamu meletakkan kotak obat"?

Bian:
"Untuk apa,
Itu disana"!
//ucap Bian sambil menunjuk kotak obat yang tersimpan di atas kulkas.

Anya pun turun dari tempat tidur, dan berjalan untuk mengambil kotak obat tersebut.

Anya:
"Diamlah sebentar,,
Mungkin ini akan sedikit perih,
Tahan yah"!
//ucap Anya sambil mengolesi salep ke bibir dan leher Bian, setelah itu Anya memasang plester.

Bian mendapatkan perlakuan yang tidak biasa dari Anya, membuat jantung Bian berdegup lebih kencang entah kenapa.

Bian:
"Apa yang kamu lakukan
Aku bisa mengobatinya sendiri. Tapi sebelumnya terima kasih"!
//Bian refleks  menepis tangan Anya

Anya:
"Yaaaakkkkkkk kenapa tanggapanmu berlebihan sekali, aku hanya ingin mengobati lukamu itu saja, karena aku merasa sepertinya itu ulahku"!
//ucap Anya sedikit kecewa akan respons yang di berikan Bian padanya.

Anya:
"Dasar pria aneh, padahal aku hanya ingin mengobatinya saja, kenapa dia harus bersikap kaya gitu, kenapa juga aku harus berurusan dengan orang seperti dia tuhan"!

Tanpa menjawab pertanyaan Anya, Bian berjalan meninggalkan Anya, sementara itu tak lama Tian meneleponnya.

Tian:
"Maaf pak bisakah bawakan laporanku, sepertinya tertinggal di ruang kerjamu, atau aku ambil sendiri aku naik ke lift sekarang yah"!

Bian:
"Tidak bisa kau tunggu saja aku di depan lift"!

Tian:
"Lalu bagaimana dengan laporannya, bukan itu bakal kita bahas dengan Ibas nanti sore"?

Bian:
"Kau buat ulang saja simple kan"! Ucap Bian enteng lalu mematikan sambungan teleponnya.

Tian sudah menunggu Bian di dalam mobil masih dalam mode kesal, karena kesal terhadap sikap Bian yang enteng menyuruh Tian membuat laporan dari awal.

Bian dan Tian meninggalkan apartement.

Sementara itu,
Setelah Bian pergi Anya langsung membersihkan diri dan memakai pakaian yang sebelumnya sudah di siapkan Bian sebelum berangkat kerja.

Anya:
"Hmmm
Tidak terlalu buruk juga seleranya,
Ups sadar Anya come on sadar kenapa kamu jadi sekarang memujinya, ingat dia itu pria aneh"!

Setelah selesai memakai pakaian dan sedikit memoles bibirnya biar tidak terlihat pucat, Anya menuju ruang makan dimana sebelumnya juga Bian sudah bilang jika dia membuatkan sarapan untuknya dan obat penghilang pegar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai memakai pakaian dan sedikit memoles bibirnya biar tidak terlihat pucat, Anya menuju ruang makan dimana sebelumnya juga Bian sudah bilang jika dia membuatkan sarapan untuknya dan obat penghilang pegar.

Anya:
"Yum... yumm... yummm"
Hemm ternyata enak juga buatannya, aku tidak menyangka di balik sikapnya yang dingin dan cuek ternyata dia jago masak juga, lagi dan lagi tanpa sadar Anya terus memuji Bian.

Marriage AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang