Eps. 10

91 22 13
                                    

Kakak:
"Bian ajaklah calon istrimu jalan-jalan,
Biar kalian tambah saling mengenal lagi"!

Mamah:"Benar apa yang di katakan Kak Yuna, pergilah kalian berdua jangan khawatirkan Mamah"!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mamah:
"Benar apa yang di katakan Kak Yuna, pergilah kalian berdua jangan khawatirkan Mamah"!

Mamah:"Benar apa yang di katakan Kak Yuna, pergilah kalian berdua jangan khawatirkan Mamah"!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuna:
"Tenang Anya Tante Ana akan aku antar dengan selamat pokoknya"!

Yuna:
"Anya mulai sekarang kamu sudah menjadi bagian dari keluarga ini, maka dari itu kamu tidak perlu sungkan padaku atau pada ibuku, karena dia juga sudah menjadi ibumu juga, akhirnya aku mempunyai adik perempuan, dan satu lagi jika Bian berani menyakitimu, aku sendiri yang akan mematahkan lehernya, apa kau dengar wahai pangsit rebus"!

Anya:
"Tapi Mah, Tante ,Kakak asal kalian tau gak kaya gini loh konsep awalnya,
Ihhh Bian kenapa kamu diam aja tadi kita udah sepakat loh"!

Anya:"Tapi Mah, Tante ,Kakak asal kalian tau gak kaya gini loh konsep awalnya, Ihhh Bian kenapa kamu diam aja tadi kita udah sepakat loh"!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ibu:
"Coba lihat Ana, bagaimana bisa kamu mempunyai anak gadis semanis ini"?
Ucap Ibu Bian sambil menoel dagu Anya karena gemas.

Entah kenapa melihat ekspresi yang di tunjukkan Anya, membuat Bian juga ikut memandangi wajah Nara tanpa sadar.

Entah kenapa melihat ekspresi yang di tunjukkan Anya, membuat Bian juga ikut memandangi wajah Nara tanpa sadar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuna:
"Bi... Biannn kau dengar tidak apa yang Ibu bilang barusan"?
Ucap sang kakak mengetahui jika adiknya menatap Anya tanpa berkedip.

Bian:
"Uuhhh"!

Anya:
"Maaf sebelumnya seperti Anya harus segera pulang, karena ada beberapa pekerjaan yang harus Anya kerjakan malam ini juga"!

Ibu:
"Tidak apa sayang, Bian antarlah Anya pulang, tidak baik perempuan malam-malam pulang sendirian, Ibumu nanti Yuna yang akan mengantarkannya"!

Anya:
"Tapi tan... "!
Ucap Anya terpotong

Ibu:
"Tidak ada tapi-tapian pokoknya,
Bian cepat sana antarkan Anya pulang,
Anya sayang sering-sering main ke sini yah.
Ucap Ibu sambil mendorong Bian untuk mendekat dengan Anya.

Anya:
"Anya akan usahakan yah tante, jika nanti ada waktu Anya akan main ke sini, kalau begitu Anya pulang dulu yah tan"!

Tanpa berkata apapun Bian menggandeng tangan Anya meninggalkan ruang tamu.
Anya hanya bisa pasrah mengekor di belakang Bian.

Saat Bian dan Anya sudah di depan, Anya melepaskan genggaman tangannya da berkata,

Anya:
"Kenapa kamu malah menyetujui perjodohan ini"?

Bian:
"Masuklah, aku akan mengantarmu pulang, dan jika kamu masih ingin membatalkannya, silahkan kamu saja yang bicara pada mereka semua"!
Setelah mengatakan itu Bian membukakan pintu untuk Anya terlebih dahulu, setelah Anya masuk baru Bian pun ikut masuk kr dalam mobil setelahnya.

Bian pun lalu menghidupkan mobil dan meninggalkan area rumah Ibunya.

Selama dalam perjalanan, baik Bian maupun Anya tidak ada satu pun yang memulai pembicaraan karena mereka sibuk dengan fikiran mereka masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama dalam perjalanan, baik Bian maupun Anya tidak ada satu pun yang memulai pembicaraan karena mereka sibuk dengan fikiran mereka masing-masing.

Sesekali Bian melirik Anya yang tengah menyenderkan kepalanya sambil menatap jalan, Bian hanya tersenyum melihatnya.

Akhirnya sampai di kediamannya Anya, dan Bian memarkirkan mobilnya.
Saat Anya ingin membuka seatbell entah kenapa susah untuk di buka, menyadari itu Bian melirik kembali ke arah Anya.

Anya:
"Iiihhhhh kenapa susah di buka sih"! Gerutu Anya sambil terus mencoba membukanya.

Tanpa aba-aba Bian mendekat ke arah Anya, menyadari hal itu Anya terdiam entah kenapa tiba-tiba jantung mereka berdua berdetak tidak seperti biasanya.
Dan keduanya berusaha mengontrol agat tidak ketahuan.

Seketika Bian menatap Anya intens, terbersit bayangan saat Anya mencium Bian terlebih dahulu, dan di saat yang bersamaan Anya pun menatap Bian intens membuat tiba-tiba hawa panas di dalam mobil menyeruak.

Saat seatbell terbuka, membuat Bian tidak bisa lgmagi mengontrolnya, seketika Bian menarik tengkuk Anya dan langsung menciumnya.

Saling bertukar saliva mereka masing-masing menyesapi bibir Keduanya.
Yang mulai sekarang bibir Anya adalah candu bagi Bian.

Tiba-tiba Anya tersadar, lalu mencoba mendorong tubuh Bian agar menjauh darinya, karena sejujurnya kini Anya benar-benar malu pada Bian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba Anya tersadar, lalu mencoba mendorong tubuh Bian agar menjauh darinya, karena sejujurnya kini Anya benar-benar malu pada Bian.
Bisa-bisanya dirinya menikmati setiap ciuman yang di berikan Bian padanya.

Saat Bian sudah menjauh, Anya keluar dari dalam mobil Bian karena terburu-buru sampai-sampai Anya tidak sengaja meninggalkan tas miliknya, dan Bian pun tersenyum sambil memegangi bibirnya dn berkata,

Bian:
"Manisnya,
Seperti aku mulai candu
Aaarrrggghhh Bian apa yang kamu katakan barusan"!

To be continued....

ny_rkive
intaintan
JimSu0825
WienHawina29
Arq_Ga
Shienhye725

Semoga suka yah

Bantu komen like y yeorobun

Gomawo

Marriage AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang