Sedang Sayang-sayangnya

14 1 2
                                    

"Sayang, ko nangis?" Tanya Kavi dengan lembut sambil mengusap airmata gadisnya.

"Aku terharu aja, maaf ya kalau nantinya kamu nemuin aku dengan versi jelek aku" ucap Nala dengan sedikit tangisannya

"Hey, sini liat aku. Apapun yang aku temuin di kamu, baik buruknya itu pasti aku terima ko" jawab Kavi sambil menatap lekat mata gadisnya

Mendengar jawaban laki-laki yang sedang menatapnya, membuat Nala tersenyum dan memeluk Kavi.

Kali ini pelukan mereka lebih hangat, Nala masih dengan tangisannya didada Kavi

"Udah jangan nangis, sana mandi" kata Kavi

Nala langsung melepas pelukannya dan menyeka airmatanya.

"Kamu gak mau dipeluk aku? Aku bau? Iya?" Tanya Nala dengan sedikit kesal.

"Jangan ngambek gitu, liat udah jam setengah 4, belum Sholat kan? Mandi dulu, sholat, abis itu ikut aku kerumah ya" jawab Kavi dengan lembut

"Mau apa? Nanti bunda nyariin" kata Nala

"Ketemu mama papa aku, tenang sebelum maghrib kita balik lagi kesini. Udah cepet mandi" jawab Kavi sambil mendorong Nala.

"Yaudah kamu shalat juga gih, aku mandi dulu sebentar" ucap Nala sambil berjalan menuju tangga rumahnya

"Siap nyonya" jawab Kavi sambil melangkah ke mushola belakang..

*Di tempat lain*

"Man, liat itu kan cewe yg bareng ama gebetannya si Kavi kan?" Tunjuk Feri ke arah perempuan di dalam cafe

"Samperin yuk, lagi sendiri tuh" ajak Feri

"Mo apa si? Ogah ah balik yuk" tolak Nerman

"Bentar doang elah" sambil menarik Nerman menuju cafe di ujung gang

*di cafe*

"Hai!!" Sapa Feri

"Eh hai, eh. Kalian?" Kaget melihat kedatangan Nerman dan Feri.

"Hehe, gua Feri temennya Kavi.  Ini nerman" kata Feri mengulurkan tangannya

"Gue Elya.. kalian berdua?" Tanya Elya

Yaps, perempuan yg ada dihadapan Feri dan Nerman adalah Elya.

"Iya berdua, si bos lg pacaran" ucap Nerman sedikit kesal

"Heh.." cela Feri

"Bos? Pacaran?" Tanya Elya kebingungan

"Maksudnya Kavi, loh dia kan sama temen lu itu. Emang gak tau?" Jawab Feri

"Gue tau mereka lari pagi, tp emang pacaran?"

Ya, sebelumnya memang Nala sudah memberi tahu Elya perihal lari pagi

"Nebak2 aja sih, soalnya lagi deket banget kan mereka" Feri menjawab

Menarik kursi yg ada di samping Elya dan duduk.

"Gak apa-apa kan kalo gua di sini?" Tanya Feri memastikan

"Silahkan" jawab Elya singkat sambil memainkan handphonenya

"Lu gapapa kalau mereka jadian?" Tanya Feri

"Lah kenapa emang?" Kebiasaan Elya yg menjawab pertanyaan dengan pertanyaan lagi

"Weh gua balik aja ya, lu berdua dah. Gua ngantuk" kata Nerman sembari berjalan meninggalkan Feri dan Elya

Tak menghiraukan Feri dan Nerman, Elya masih sibuk dengan Phonsenya. Ia penasaran dan memilih bertanya langsung pada Nala

SAPTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang