7th 'Pu Yang Mama

2.5K 247 16
                                    

Suara ledakan hebat terdengar dari tempat Shuji melancarkan aksi, sukses membuat anggota keluarga Dozoura dilanda cemas. Namun, sesaat setelahnya justru Shuji terlihat berjalan di tengah kobaran api dampak ledakan tadi.

"Sudah, cepat akhiri!" seru pria itu lantang. Sepasang mata elangnya menyiratkan kilatan amarah. Aura membunuh benar-benar menguar, terasa seakan menusuk tepat ke jantung.

Yah bukan hanya Shuji yang mencapai puncaknya, melainkan hampir seluruh anggota keluarga itu juga sudah kehabisan stok kesabaran. Pukul dua siang, dan si kecil di mansion masih sendirian hingga saat ini.

Afeltra benar-benar berhasil memojokkan mereka. Padahal bukan masalah besar kalau saja mereka tidak kepikiran Tofu di sana.

Dalam tiga puluh menit, setelah Afeltra kehilangan 60 persen kekuatan mereka, akhirnya Dozoura melancarkan jurus pamungkas untuk mengakhiri serangan. Dalam sekejap, tak ada anggota musuh yang masih bernyawa. Walau begitu, Dozoura juga kehilangan hampir seluruh anak buah mereka. Beruntung, tak ada anggota keluarga yang menderita luka parah.

"Hahh.. sudah," ucap Diagra lemas. Berperang dengan fisik sekaligus batin ternyata melelahkan. Pria itu tidak bisa fokus, hanya harap-harap cemas bahwa musuh tidak menyadari kehadiran sosok putra bungsunya di mansion.

Nyatanya dilain sisi, mansion benar-benar kedatangan tamu tak diundang. Dua orang pria utusan Afeltra pergi mengacak-acak isi mansion, mencari barang bukti yang sekiranya bisa menjatuhkan image Dozoura di hadapan publik.

Mereka terburu-buru sebab mendapat kabar bahwa Dozoura berhasil memutar balikkan keadaan. Dalam waktu tiga puluh menit, tak banyak yang mereka kumpulkan. Bukannya bukti, justru hanya perhiasan para wanita yang berada dalam lemari.

Huh, daripada pulang tangan kosong, lebih baik dibawa saja untuk menutupi kerugian yang mereka terima setelah berani menyerang keluarga sadis ini. Saat langkah mereka sampai di lantai satu, tak sengaja netra salah satu dari kedua pria itu menangkap sesuatu yang mungil sedang tergeletak di lantai. Sontak kakinya bergerak menuju sesuatu tersebut, lalu terdiam menyadari betapa menggemaskan wajah bulat merah merona yang sedang terpejam damai itu.

"Hey! Cepat mereka sedang menuju kemari."

"Tunggu, aku mau bawa boneka ini!"

"Tidak sempat! Kau akan susah kabur jika membawa benda tak berharga itu!"

"Haisss sayang sekali.. apa ku rusak saja? Terlalu bagus, aku tidak rela mereka memilikinya. Tapi kalau dilelang lebih menguntungkan bukan?"

"Bodoh! Cepat jangan buang-buang waktu!"

"Argh!"

Kesal, pria itu menendang Tofu yang dikiranya boneka hingga membuat si kecil terlempar hingga satu meter jauhnya. Beruntung Tofu tidak mengenai kaki meja, tapi tetap saja hal itu cukup membuat remuk badannya hingga ia terkejut bukan main.

"H-HUAAAAAA!!!!!!!"

"Eh?"

"Ha?"

Kedua pria di sana tak kalah terkejut kala mendengar teriakan histeris itu. Tofu ingin bangkit, tapi ia tak sanggup akibat terlalu syok dan merasakan sakit yang menyiksa. Lalu sedetik kemudian Diagra datang, berlari menuju sumber suara tangisan.

Anggota Dozoura yang lain menyusul setelahnya, dan sesaat kemudian panik mendapati dua pria asing yang masih berusaha menyadarkan diri dari efek 'membeku' akibat terkejut. Sontak saja dua peluru melayang tepat ke bagian vital kedua pria tersebut, hingga membuat mereka terkapar di tempat.

Mendengar suara pistol yang menggelegar, lagi-lagi Tofu berteriak kencang. Anak itu dilanda cemas dan takut bahkan setelah Diagra menggendongnya.

"Sayang, sayangnya papa hey.. kenapa nak? Cup cup, gantengnya papa.."

Tofu's Life Story [Dozoura Fam]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang