semoga suka yawww >>>>>
"avannn ayo bangun nantik telat sekolahnya" panggil bunda avan dari luar pintu kamar avan
"iya bunnn avan udah bangun" bales avan dengan nada khas bangun tidur dan mulai membuka matanya, cahaya pagi hari mulai mengenai indra penglihatan avan.
"yaudah bunda tunggu di bawah kamu buruan siap siap" dari dalam hanya di bales deheman dari avan, mawar bunda dari avan mulai menuruni tangga dan menuju meja makan
avan turun dari kasur oversize nya itu dan mulai menuju kamar mandi untuk bersiap siap kesekolah.
pemuda yang bernama avan berumur 17 tahun yang berarti masih SMA dia bersekolah di SMA roll shcool kelas 11 dimana sekolah unggulan di kota avan dan banyak murid pintar dan anak orang kaya disana termasuk avan.
avan berbeda sama teman temannya kenapa? walaupun umurnya 17 tahun tapi sifat avan kayak anak kecil, avan sering di manja oleh keluarganya dan teman terdekatnya apalagi avan tidam suka dibentak OLEH SIAPA PUN ITU.
setelah beberapa menit avan bersiap siap kini avan mulai turun menuju meja makan.
"pagi semua" sapa avan dengan senyum manisnya dan mata yang ikut senyum"pagi juga sini makan dulu" balas mawar sama lendra bersamaan, lendra papa avan dan samuel lalu dibales anggukan oleh avan serta senyum manisnya
"bang el aku berangkat bareng bang el ya" tanya avan yang melihat samuel melahap rotinya dan mulai menuruni tangga
"iya tapi pulangnya kamu gimana abang masih ada matkul sampek malem" bales samuel kakak avan yang masih mengunyah roti di mulutnya.
samuel putra pertama dari mawar dan lendra samuel kuliah di universitas adi taruna bangsa dan mengambil jurusan bisnis untuk melanjutkan bisnis papanya.
"abang kalo makan jangan sambil ngobrol" tegur mawar pada anaknya, samuel yang mendengar mamanya menegurnya hanya mengangguk ngangguk saja
"gapapa aku pulangnya bareng sama afa aja" jawab avan dan mulai menduduki dirinya di kursi maka, samuel hanya bales dengan anggukan dan melanjutkan makannya
setelah beberapa menit menghabiskan waktu di ruang makan kini samuel dan avan bersiap berangkat sekolah dan kuliah
"bun avan mau berangkat"pamit avan pada orang tuanya, dan menodongkan tangannya pada papanya tanda minta uang saku.
"apa?" tanya lendra pada avan dan mengangkat satu alisnya, lendra tau anak itu akan merengek dan minta uang saku
"ihhh~ papa apan mau minta uang saku masa gitu aja ga paham" benar saja avan merengek dan memanyunkan bibirnya, lendra hanya terkekeh dengan tingkah laku anaknya yang satu ini
tak lama lendra mengeluarkan uang dua lembar warnah merah dan mengarahkan kearah avan, avan yang melihat itu tentu saja senang dan mulai mengambil uang yang dikasih sama lendra
"makasi papa avan yang ganteng sedunia" goda avan pada papanya, lendra hanya terkekeh lalu mengusak rambut avan
"ihhh bunda papa ni rambut avan diberantakin lagi padahal udah rapi" sebel avan pada sang papa.
mawar dan samuel yang melihat itu hanya terkekeh sama tingkah laku keluarganya"udah udah buruan berangkat nanti telat" lerai mawar pada anak dan suaminya agar avan tidak ngambek, lalau mulai membenarkan rambut avan
"yaudah bun pa samuel mau berangkat" sahut samuel mulai menyalimi kedua orang tuanya
"iya hati hati gausah ngebut ngebut kalo naik motor" ucap mawar guna mengingatkan samuel anak pertamanya
"iya bunnn" jawab samuel sebal
"yaudah bun aku juga mau berangkat udah telat ini" selat avan yang mulai menyalimi bundanya
"iya kamu juga jangan bandel kalo di sekolah kalo pulang telat kabarin biar bunda gak khawatir" jawab mawar pada avan, avan yang mendengar itu hanya mendengus kesal pasalnya dia tidak pernah bandel di sekolah apa lagi berurusan sama bk
"yaudah el sama avan mau berangkat" ucap samuel untuk mengakhiri drama pagi hari di rumahnya
"yaudah hati hati boy" ucap lendra dan mengusak rambut kedua anaknya, lagi lagi avan dibuat sebal sama papahnya
"papa ihh~" kesal avan pada lendra dan memanyunkan bibirnya guna dia sedang sebal dengan papanya
samuel yang melihat avan mulai memanyunkan bibirnya langsung menarik tangan yang lebih kecil dan melangkah menuju kearah garasi, mawar dan lendra membuntuti dari belakang
setelah memanasi motor samuel meintruksi avan naik ke motornya, avan yang paham kini naik ke arah motornya dan pamit pada orang tuanya
"bunda papa avan berangkat dulu" teriak avan takut suaranya kalah dengan knalpot samuel
mawar dan lendra yang mendengar itu hanya menggeleng geleng sama tingkah anaknya.
kini motor samuel keluar dari halaman rumah dan menuju sekolah sang adik.

KAMU SEDANG MEMBACA
BL lokal || avan [END]
Fantasy"oh iya ini titip mereka ya" rafa mengenalkan avan dan aden "siapa? pacar rafa" tanya gio asal "iya" jawab rafa "avan sama aden diem sini dulu ya jangan kesitu bau rokok" peringat rafa dan diangguki oleh mereka berdua