"oh iya ini titip mereka ya" rafa mengenalkan avan dan aden
"siapa? pacar rafa" tanya gio asal
"iya" jawab rafa
"avan sama aden diem sini dulu ya jangan kesitu bau rokok" peringat rafa dan diangguki oleh mereka berdua
vero yang melihat itu radak was was takut aden terjungkal. "avan pelan pelan aja nanti jatuh" teriak vero tidak jauh dari mereka avan juga menuruti kemauan vero
"ihh avan kok dipelanin sihh" sebel aden
"nanti avan dimarahi vero adenn" elak avan
"gapapa kencengin aja" kekeh aden avan hanya bisa menuruti saja
tidak lama yang ditakuti vero akhirnya terjadi juga, ya akhirnya aden terjungkal kedepan vero dan rafa yang melihat itu bergegas menghampiri mereka
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"huwaaaa hikss sakit vero" jerit aden karna lututnya terkena batu dan kepalanya terbentur ayunan yang sedang mengayun
vero langsung menggendong aden digendongannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"vero tadi bilang apa?, emang bandel kamu nanti vero aduin kemama biar dimarahi" ancam vero
"jangan veroo hikss nanti aden dimarahi sama hiks mama" ucap aden terbata bata
"biarin suruh siapa bandel" sentak vero avan yang mendengar itu ikut kesal sama vero
"vero ihh apaansih orang aden habis jatoh kok dimarahi" bela avan karna kasian liat aden yang nangis sesegukan
"avan gausah ikut ikut" rafa mengingatkan avan
vero mendudukan aden ditempat yang tadi ia duduki sama rafa. "diem sini vero cariin plester" setelah mengatakan itu vero pergi ke apotek yang berada disebrang tama. tersebut
"hiks afa sakit" adu aden ke rafa
"gapapa jatoh sendiri gak boleh nangis" ucap rafa
"hust cup cup ya aden gapapa ini bakal sembuh" ucap avan sambil meniup lutut aden yang terluka dan diangguki aden, rafa yang melihat interaksi mereka dibuat gemas oleh mahluk didepannya ini
tak lama akhirnya vero datang dengan membawa plester,tisu basah dan sebotol air biar lukanya tidak infeksi
vero menuangkan air ke luka aden. "ihh vero perih" teriak aden sambil mencengkram tangan rafa
setelah itu vero membersihkan sisah darahnya menggunakan tisu basah lalu menutup lukanya dengan plester
"udah ayok pulang" ucap vero lalu menggendong aden dan menuju kemobil rafa dan avan membuntuti dari belakang
"afa avan belom main padahal" ucap avan sambil mengerucutkan bibirnya
"iya kapan kapan kita main lagi" balas rafa sambil mengusak rambut avan
mereka memasuki mobil rafa yang menyetir avan duduk disamping rafa sedangkan aden masih sesegukan digendongan vero
rafa mengantar aden pulang terlebih dahulu lalu mengantar sang pujaan hati karna besok masih sekolah
"babaii afa" avan melambaikan tangannya kepada rafa
"mandi terus tidur" ingat rafa dan dibalas anggukan oleh avan
"yaudah afa pulang babai" setelah pamit rafa meninggalkan area rumah avan