"oh iya ini titip mereka ya" rafa mengenalkan avan dan aden
"siapa? pacar rafa" tanya gio asal
"iya" jawab rafa
"avan sama aden diem sini dulu ya jangan kesitu bau rokok" peringat rafa dan diangguki oleh mereka berdua
setelah kepergian vero aden fokus pada TV didepannya sampai dia tidak sadar bahwa ada avan yang sudah duduk di sampingnya
"aden kamu minum apa avan juga mau" tanya avan sambil ingin mengambil dot yang sedang disedot oleh aden
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ini dot aden kamu minta beliin sama afa sana" ucap aden radak berteriak dan mengahlikan dotnya agar tidak diambil avan
avan yang mendengar itu jadi kesal padahal dia nanya baik baik kenapa aden berteriak padanya?
mendengar teriakan aden dari ruang tamu vero segera bergegas menuju ruang tamu takut ada apa apa
"apasih aden kamu gausah teriak teriak avan kan tanya baik baik" teriak avan pada aden, avan ingin mencakar muka aden tapi tangan avan dipegang seseorang
"avan" ucap vero dingin dan terus menatap bocah itu avan yang ditatap seperti itu ingin menangis
"tadi aden teriak teriak ke avan padahal avan tanya baik baik" jelas avan dengan suara bergetar ingin menangis
gak lama kemudian rafa keluar dari kamar dengan muka khas bangun tidur
"avan kenapa?" rafa khawatir saat melihat avan sudah menangis dan mulai menggendongnya
"avan pengen hiks beli kayak itu" tunjuk avan pada dot yang masih di mulut aden
"tadi avan mau ngambil ininya aden terus muka aden mau dicakar sama avan untung ada vero" selat aden dan rafa hanya menggangguk ngangguk
"tapi avan tanya baik baik eh aden malah teriak terus vero liatin avan sambil melotot" ucap avan dan diakhiri menunjuk arah vero rafa yang melihat itu jadi kesal sama sahabatnya ini
"yaudah maafin vero ya" ucap vero pada avan dan dibalas anggukan
"aden diem dulu disini sama afa sama avan mienya vero gosong" ucap vero dan diangguki sama aden setelah itu vero bergegas menuju dapur
"yaudah besok afa beliin sekarang avan tidur ya?" tanya rafa pada avan, avan menggeleng dia masih mau melihat tayo
"nanti aja ya afa avan masi pengen liat tayo" ucap avan dan diangguki rafa, rafa mendudukkan bokongnya di samping aden dan memangku avan
aden dan avan yang melihat film kartun dilayar besar itu sekali kali tertawa berbeda dengan rafa yang sedari tadi avan bergoyang kenan dan kekiri
"avan diem jangan banyak gerak" peringatan rafa pada avan, avan yang sedari tadi goyang kekanan dan kekiri kini anteng di pangkuan rafa
rafa bernafas lega karna avan sudah tidak banyak gerak tidak lama vero datang dari arah dapur membawa mie pedas
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
aden dan avan yang mencium bau itu ngiler lihatnya "vero aden juga mau" ucap aden dan menatap mie yang dibawa vero
"gak ini pedes vero bikinin yang gak pedes aja ya?" tawar vero dan dapat gelengan dari aden
"tapi aden maunya kayak vero" ucap aden bibir yang udah ditekuk dibawah
avan hanya melihat sekilas lalu lanjut menonton film tayo rafa hanya acuh pada dua bocah disebelahnya
"yaudah makan sama vero tapi dikit aja ya?" tanya vero dapat anggukan cepat dari aden
tak terasa avan sudah tertidur dipangkuan rafa, rafa menggendong sangat pelan agar anak itu tidak kebangun
"gw duluan ya" pamit rafa pada vero sebelum melangkahkan kakinya menuju kamar dan dibalas anggukan dari vero
akhirnya vero menyuapi aden beberapa suapa "udah" ucap vero aden yang mendengar itu jadi sedih
"yah vero mah itu dikit lagi" ucap aden sambil melihat piring isi mienya
"gak tadi perjanjiannya gimana?" aden langsung mengerucutkan bibirnya dan langsung menuju kekamar avan meninggalkan vero sendirian