Lagi hujan nih gaess, di tempat kalian gimana?
Mumpung hujan begini, ayo makan mie dan baca novel ini biar vibes hujannya lebih enak
Selamat reading
.
.
.‘Dunia benar-benar lucu, ya. Dia yang membuat kita hancur, tapi malah dia juga yang memaksa kita tetap utuh’
•••••
"Rania!" panggil seseorang tanpa keluar dari sedan warna hitam miliknya.
Gadis yang tengah berdiri di depan sebuah gedung tiga tingkat, yang menjadi sekolah barunya itu lantas menoleh dan mendapati seseorang tengah melambai ke arahnya.
"Nanti Tante nggak bisa jemput, jadi kamu cari Shaka aja, ya!"
Gadis cantik yang di panggil Rania itu mengangguk. "Baik, Tante."
"Ya sudah, Tante pergi dulu. Kamu belajarnya yang rajin."
"Iya, Tante. Hati-hati di jalan!" serunya dengan tersenyum, lalu kembali melambai pada mobil warna hitam yang mulai berjalan menjauh dari pekarangan sekolahnya.
Gadis cantik yang bernama Rania tersebut lantas berbalik untuk masuk ke sekolah barunya. Ia menghela nafas pelan dan memegang erat pegangan tasnya. Segulum senyum ia sunggingkan saat memasuki gerbang sekolah berwarna hitam yang menjulang tinggi di depannya.
Bangunan yang memiliki 3 lantai itu, benar-benar sangat megah dengan taman yang berada di sisi kiri gedung, dan perpustakaan yang ada di sisi kanannya. Rania memandangi para siswa-siswi yang berlalu lalang di dekatnya, lalu tersenyum.
"Di sini tidak ada yang tahu tentangku, jadi aku bisa tenang. Huufft, aku harus melupakan masa lalu dan mulai membuka lembaran baru. Benar, semangat Rania!" serunya dengan mengepalkan tangan dan mengangkatnya tinggi-tinggi ke udara.
Duk!
"Ehh!!"
Seorang siswa laki-laki tiba-tiba saja menabrak Rania dari belakang dengan cukup keras, membuatnya hampir terjerembab ke depan kalau saja seseorang tidak menarik tas berwarna kuning di punggungnya, membuat ia batal untuk mendapatkan ciuman gratis dari si tanah.
"Hati-hati dong," tegur laki-laki yang menolong Rania, pada seseorang yang menabraknya.
"Eh iya, lo nggak papa? Maaf ya, gue buru-buru tadi. Jadi nggak sengaja nabrak lo," ucap seorang laki-laki yang menabrak Rania tadi.
Mendengar suara di depannya, Rania lantas mendongak untuk menatapnya. "I-iya, aku tidak apa-apa," jawabnya dengan gugup.
Mendapat jawaban dari Rania, laki-laki itu pun kemudian pamit pergi dengan kembali meminta maaf pada Rania, yang hanya di balas anggukan olehnya.
Rania lantas menghela nafas lega, ia lalu menoleh pada seseorang yang membantunya tadi. "Terima ka—eh, ke mana dia?" tanyanya, sambil mengedarkan pandangan mencari tanda-tanda tentang keberadaan orang yang telah menolongnya. Namun, nihil. Rania tidak menemukan seorang pun di belakangnya.
"Tadi itu, siapa yang nolongin?" tanyanya, menggaruk kepalanya bingung.
SMA BINA BANGSA, tulisan itu bercokol dengan gagah di dinding samping gerbang tinggi berwarna hitam. Sekolah dengan kurikulum terbaik di Ibukota, dan termasuk dalam jajaran sekolah elit di Jakarta.
Sekolah ini adalah sekolah terbaik yang selalu mencetak siswa-siswi yang cerdas dan berbakat, oleh karena itu sekolah ini menjadi incaran bagi orang tua yang menginginkan anaknya mendapat pendidikan terbaik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Anggala's little hope
Подростковая литератураSederhana, ini hanya kisah tentang Anggala Darmantara, yang mengharapkan kehangatan keluarga dan seorang gadis manis bernama Rania Adisti, yang mengharapkan kesembuhan. Cerita ini mengisahkan bagaimana mereka berdua, dengan latar belakang yang sama...